Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pentingnya Pelayanan Setelah Persalinan (Postnatal Care) Bagi Ibu Nifas
12 Juni 2022 18:06 WIB
Tulisan dari Hanifa Hanum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pelayanan setelah persalinan atau postnatal care (PNC) merupakan salah satu bagian dari Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diselenggarakan oleh Puskesmas. Akses ibu hamil, bersalin, dan nifas ke pelayanan kesehatan dapat dibilang cukup baik, tetapi hal ini tidak sejalan dengan Angka Kematian Ibu yang masih tinggi. Salah satu penyebab kejadian itu adalah perdarahan pascapersalinan yang terjadi selama masa nifas. Masa nifas pada ibu berlangsung sekitar 6 minggu atau 42 hari setelah persalinan. Pelaksanaan PNC di Puskesmas bertujuan untuk membantu ibu nifas agar dapat melewati masa nifas tanpa adanya komplikasi seperti perdarahan pasca persalinan. Apa saja sih pelayanan PNC yang tersedia bagi ibu nifas?

Bentuk pelayanan PNC meliputi pemeriksaan deteksi dini, pencegahan, intervensi, dan penanganan masalah yang terjadi selama masa nifas. Pemberian PNC dilakukan melalui kunjungan ke Puskesmas yang perlu dilakukan sebanyak 4 kali selama masa nifas. Kunjungan pertama (KF1) dilakukan pada 6-48 jam setelah persalinan, kunjungan kedua (KF2) dilakukan pada 3-7 hari setelah persalinan, kunjungan ketiga (KF3) dilakukan pada 8-28 hari setelah persalinan, dan kunjungan keempat (KF4) dilakukan pada 29-42 hari setelah persalinan.
ADVERTISEMENT
Kebijakan terkait PNC di Puskesmas tertuang dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, yaitu Puskesmas di kawasan perkotaan, perdesaan, dan terpencil perlu mengadakan penyuluhan tanda bahaya pada kehamilan, persalinan, dan nifas. Kementerian Kesehatan juga telah menyusun pedoman buku KIA yang terus diperbarui untuk menyesuaikan situasi terkini.
Apa itu buku KIA dan bagaimana cara mendapatkannya? Buku KIA akan diberikan kepada ibu hamil secara gratis saat melakukan pemeriksaan pertama kali di fasilitas pelayanan kesehatan. Buku KIA berisi tentang informasi dan catatan lengkap yang akan digunakan sampai anak berusia 6 tahun. Buku KIA juga menuliskan petunjuk penggunaan bagi ibu/keluarga, kader, dan tenaga kesehatan dengan cukup jelas. Ibu nifas wajib membawa buku KIA setiap melakukan kunjungan. Adanya buku KIA ini sangat memudahkan pelaksanaan PNC karena kelengkapan tata laksana yang tertuang dalam buku tersebut.
ADVERTISEMENT
Ada sebuah istilah yang dikenal sebagai PNC terintegrasi, yaitu pelayanan yang tidak hanya berkaitan dengan pelayanan kebidanan, tetapi juga program lainnya seperti program gizi, penyakit menular dan tidak menular, jiwa, dan sebagainya. Istilah lainnya adalah PNC komprehensif atau rangkaian pelayanan mulai dari anamnesa, pemeriksaan penunjang, pelayanan KB pasca persalinan, edukasi, dan rujukan apabila perlu. Sebagai tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dari Puskesmas, rumah sakit berperan dalam menerima rujukan pasien PNC dari Puskesmas apabila terdapat komplikasi serius yang memerlukan alat dan pelayanan yang lebih memadai.
Bagaimana realita pelaksanaan progam ini di Indonesia? Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020, cakupan kunjungan nifas lengkap (3 kali kunjungan) di Indonesia telah mencapai angka 88,3% (pada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan). Sementara itu, jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir pada tahun 2020 adalah sebesar 23,33% atau 28 dari target 120. Salah satu kriteria dari kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir adalah seluruh Puskesmas menyelenggarakan pelayanan ANC, persalinan, dan PNC sesuai dengan standar. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan PNC belum optimal dan masih perlu ditingkatkan lagi untuk menurunkan Angka Kematian Ibu
ADVERTISEMENT
Apa saja masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini? Masih rendahnya kesadaran ibu nifas mengenai pentingnya PNC, adanya ibu nifas yang tinggal berpindah-pindah sehingga sulit untuk menerima pelayanan PNC di Puskesmas, peran kader yang belum maksimal, jumlah penemuan kasus yang kurang, dan sebagainya. Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keefektifan pelayanan ini adalah melakukan pemantauan ibu nifas melalui kunjungan rumah, melakukan pembinaan terhadap kader, melakukan koordinasi dengan RT/RW setempat, dan yang paling penting adalah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada ibu hamil mengenai pentingnya pelayanan setelah persalinan.
Yuk, datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi selama masa nifas dengan rutin agar dapat melewati masa nifas dengan aman!