Konten dari Pengguna

Ikatan Persaudaraan dalam Islam

Hanifah Lutfiah
Mahasiswi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10 Desember 2022 22:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hanifah Lutfiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Persaudaraan. Sumber Ilustrasi: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Persaudaraan. Sumber Ilustrasi: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Sekarang ini, kata persaudaraan tak lagi terdengar asing di telinga. Jika dalam konteks Islam, kita biasa menyebutnya dengan Ukhuwah Islamiah. Menurut Imam Hasan Al-Banna, ukhuwah Islamiah atau persaudaraan Islam adalah ketertarikan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah. Atau kita juga dapat mengartikannya dengan dasar keharmonisan bermasyarakat khususnya masyarakat muslim antara satu muslim dengan muslim yang lainnya. Ukhuwah Islamiah adalah satu dari tiga unsur kekuatan yang menjadi karakteristik masyarakat Islam pada zaman Rasulullah, yaitu pertama, kekuatan iman dan aqidah, kedua, kekuatan ukhuwah dan ikatan hati, dan ketiga, kekuatan kepemimpinan dan senjata.
ADVERTISEMENT
Sudah tak asing lagi, seperti yang kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak keanekaragaman, ada lebih dari 500 suku dengan budaya yang berbeda-beda, yang berkumpul dalam satu ikatan Bhinneka Tunggal Ika. Maka dari itu, dalam kesatuan tersebut perlu adanya ikatan persaudaraan sebagai dasar keharmonisan bermasyarakat.
Sebuah hal yang wajar jika terjadi perbedaan antara satu orang dengan orang yang lain, perbedaan adalah suatu hal yang wajib terjadi. Masyarakat yang ada di sekitar kita adalah kumpulan orang-orang yang berbeda antara satu dan yang lainnya. Perbedaan yang kompleks; perbedaan agama, budaya tingkah laku dan lain sebagainya dari sisi agama ditegaskan bahwa kita diperintahkan untuk masuk kedalam agama Islam secara menyeluruh. Mewujudkan nilai-nilai Islami dalam praktik keseharian bermasyarakat untuk seluruh masyarakat yang berbeda dengan kita.
ADVERTISEMENT
Ketika kita berinteraksi dengan masyarakat yang lebih muda atau kecil maka jadilah seorang muslim yang dapat mengayominya dan sebaliknya ketika berada di lingkungan masyarakat yang lebih tua maka kita harus bisa menghormati perbedaan yang ada.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa kita hidup dalam masyarakat yang beragam, kita hidup dengan berbeda agama, berbeda latar belakang pendidikan, kelas, ekonomi, pola pikir dan lain sebagainya. Jika kita tidak dapat mempertahankan Ukhuwah Islamiah kita, maka akan terjadi perpecahan. Untuk menghindari itu, perlu pengetahun mengenai hal-hal yang harus kita hindari agar ukhuwah Islamiah kita tetap terpelihara.
Dalam kaitannya dengan toleransi antarumat beragama, toleransi dapat dimaknai sebagai suatu sikap untuk dapat hidup bersama masyarakat penganut agama lain, dengan memiliki kebebasan untuk menjalankan prinsip-prinsip keagamaan atau ibadah masing-masing, tanpa adanya paksaan dan tekanan, baik untuk beribadah maupun tidak beribadah, dari satu pihak ke pihak lain. Ada banyak sekali hal yang dapat dilakukan sebagai bentuk toleransi dengan umat beragama, salah satunya dengan saling menghormati, saling memuliakan dan saling tolong-menolong.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, penting sekali bagi kita untuk menjaga Ukhuwah Islamiah kita, untuk menjaga keharmonisan tetap terjaga, jangan sampai terjadi perpecahan hanya karena kita tidak mampu menjaga persaudaraan kita.