Konten dari Pengguna

Industri Otomotif, Antara Electrical Vehicle (EV) dan Hydrogen Vehicle (HV)

Haris Idrak Haikal
Electrical Engineering Universitas Airlangga
30 April 2024 8:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Haris Idrak Haikal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan industri otomotif mendapat tuntutan untuk melakukan produksi mesin yang lebih bersih dalam masa mendatang untuk menghasilkan energi yang lebih bersih (green energy). Hal tersebut disebabkan adanya perkiraan dalam beberapa tahun mendatang tentang keterbatasan bahan bakar fosil. Hingga pada akhir-akhir ini terdapat 2 Industri Otomotif yang sedang hype antara industri Electrical Vehicle (EV) dan Hydrogen Vehicle (HV).
ADVERTISEMENT
Sering terjadi perdebatan mengenai kendaraan pada masa depan menggunakan energi terbarukan. Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah Electrical Vehicle (EV) lebih diminati daripada Hydrogen Vehicle (HV)? Untuk menjawabnya, mari kita telaah faktor-faktor yang memengaruhi preferensi konsumen dan kelanjutan teknologi baru.

Perkembangan Infrastruktur:

Bahwa infrastruktur pengisian daya Electrical Vehicle lebih berkembang daripada infrastruktur pengisian Hydrogen Vehicle. Pada tahun 2023, terdapat lebih dari 10 juta stasiun pengisian daya Electrical Vehicle di seluruh dunia, sementara stasiun pengisian Hydrogen Vehicle masih dibawah 1.000 unit. Ini yang mengindikasikan bahwa aksesibilitas pengisian daya Electrical Vehicle lebih mudah dibandingkan dengan pengisian Hydrogen Vehicle.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap ketidakseimbangan ini bisa bervariasi. Pertama, investasi besar dalam infrastruktur pengisian daya EV telah didorong oleh permintaan yang meningkat secara global dan dukungan pemerintah untuk mengurangi emisi karbon. Kedua, teknologi baterai lithium-ion yang digunakan dalam EV telah lebih matang dan tersedia secara massal, membuatnya lebih mudah untuk dikembangkan dan diintegrasikan ke dalam infrastruktur. Sementara itu, infrastruktur untuk pengisian hydrogen memerlukan investasi yang lebih besar dan tantangan teknis yang lebih kompleks, termasuk distribusi yang rumit dan keamanan penyimpanan hydrogen. Akibatnya, pengguna EV dapat dengan mudah menemukan stasiun pengisian di sepanjang rute perjalanan mereka, baik di kota maupun di daerah terpencil, sementara pengguna HV mungkin menghadapi keterbatasan dalam jangkauan dan aksesibilitas stasiun pengisian.
EV Charging Station ( Sumber : https://www.shutterstock.com/)

Biaya dan Ketersediaan Teknologi:

ADVERTISEMENT
Dalam aspek biaya, Electrical Vehicle memiliki keunggulan karena biaya produksi baterai yang terus menurun. Menurut data dari International Energy Agency, biaya Baterai lithium-ion telah turun lebih dari 80% sejak 2010. Namun, biaya pembangkitan hydrogen masih tinggi, meskipun ada penurunan harga yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, biaya pembangkitan hydrogen masih menimbulkan tantangan. Meskipun telah terjadi penurunan harga yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, biaya pembangkitan hydrogen masih tinggi dibandingkan dengan opsi energi lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sementara kendaraan listrik telah memperoleh momentum ekonomi yang kuat, tantangan tetap ada bagi pengembangan kendaraan berbahan bakar hydrogen untuk mencapai tingkat kelayakan ekonomi yang sama. Meskipun begitu, inovasi terus berlangsung dalam teknologi hydrogen, menjanjikan penurunan biaya di masa mendatang.
Baterai Lithium Ion (Sumber : https://www.shutterstock.com/id)

Kinerja dan Kemudahan Penggunaan:

ADVERTISEMENT
Electrical Vehicle umumnya memiliki kinerja yang baik dan kemudahan penggunaan sehari-hari yang tinggi. Sebuah studi oleh Consumer Reports menemukan bahwa 90% dari pengguna Electrical Vehicle merasa puas dengan kinerja mobil EV.
Berdasarkan data dari National Renewable Energy Laboratory, HV dapat menawarkan waktu pengisian yang lebih cepat dan jangkauan yang lebih panjang dibandingkan dengan EV. Proses pengisian yang lebih cepat ini berkat teknologi pengisian hydrogen yang semakin canggih, memungkinkan pengguna untuk mengisi bahan bakar dengan cepat dan melanjutkan perjalanan mereka dengan minimal waktu henti. Selain itu, jangkauan yang lebih panjang juga menjadi keunggulan tersendiri bagi HV, karena dapat mengatasi kekhawatiran tentang jarak tempuh yang terbatas yang masih menjadi kendala bagi beberapa model EV. Dengan demikian, sementara EV menonjol dalam kinerja sehari-hari dan kepuasan pengguna, HV menawarkan keunggulan dalam hal waktu pengisian yang lebih cepat dan jangkauan yang lebih panjang. Kedua teknologi ini terus mengalami perkembangan dan inovasi, memberikan konsumen pilihan yang lebih luas dalam menjelajahi mobilitas berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Meskipun Electrical Vehicle (EV) saat ini lebih diminati dibandingkan Hydrogen Vehicle (HV), terdapat peluang bagi kedua teknologi ini untuk berkembang di masa depan. Dilihat dari tahun ke tahun meningkatnya infrastruktur pengisian daya, Penurunan biaya produksi. Hydrogen Vehicle (HV) akan menjadi pesaing di pasar kendaraan ramah lingkungan. Persaingan antara Electrical Vehicle dan Hydrogen Vehicle ini tentunya akan mendorong inovasi industri otomotif yang berkelanjutan.
Haris Idrak Haikal, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin, Electrical Engineering Universitas Airlangga
Referensi :
Sierzchula, W., Bakker, S., Maat, K., & Van Wee, B. (2014). The influence of socio-economic characteristics on electric vehicle charging location choice. Applied Energy
Stephens, T., & Yang, C. (2019). Economic analysis of hydrogen fuel cell vehicle deployment: A case study of California. International Journal of Hydrogen Energy
ADVERTISEMENT