10 Hal Menarik yang Harus Kamu Tahu Tentang Jalur Torean Gunung Rinjani

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
14 September 2021 13:48 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dua orang pendaki saat menyeberangi salah satu anak sungai di lembah jalur pendakian Torean. Foto: Harley Sastha
zoom-in-whitePerbesar
Dua orang pendaki saat menyeberangi salah satu anak sungai di lembah jalur pendakian Torean. Foto: Harley Sastha
ADVERTISEMENT
Memiliki bentang dan lanskap alam menakjubkan membuat Taman Nasional Gunung Rinjani menjadi salah satu taman nasional yang jadi impian pelancong untuk menyambanginya. Termasuk para pendaki gunung yang pasti memasukkannya dalam daftar gunung yang wajib didaki. Hamparan sabana, danau, air terjun, hutan tropis, sungai, air panas, hamparan pasir, tebing batuan dan Gunung Baru Jari adalah sebagian dari fenomena serta atraksi alam yang dimiliki TN Gunung Rinjani. Bisa dibilang paket komplit.
ADVERTISEMENT
Memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl), Rinjani didapuk sebagai gunung api tertinggi kedua di dunia. Nah, tahukah kamu, kalau sejak 1 April 2021, Balai TN Gunung Rinjani telah menambah dua jalur pendakian resmi: Tete Batu dan Torean. Melengkapi empat jalur pendakian resmi yang sudah ada sebelumnya: Sembalun, Senaru, Aik Berik, dan Timbanuh.
Di antara dua jalur resmi yang baru beberapa bulan lalu diresmikan tersebut, Torean digadang-gadang ke depan akan menjadi jalur favorit para pendaki untuk turun usai dari puncak Rinjani dan bermalam di Danau Segara Anak. Alasannya, selain tidak perlu lagi mendaki menaiki punggungan tebing tinggi karena di sepanjang jalur para pendaki akan disuguhi panorama yang lengkap, cantik, dan indah. Berikut tujuh fakta menarik mengenai jalur pendakian Torean.
ADVERTISEMENT
1. Jalur Pendakian Baru Tetapi Jalur Lama
Seorang pendaki saat berjalan turun menuju lembah jalur pendakian Torean, setelah sesaat meninggalkan kawasan Danau Segara Anak. Foto: Harley Sastha
Sebenarnya, sebelum ditetapkan sebagai jalur pendakian resmi, jalur pendakian Torean sudah sejak lama dipakai oleh masyarakat Sasak– suku asli Lombok–dan yang beragama Hindu sebagai jalur untuk menuju Danau Segara Anak dan Kolam-kolam pemandian Air ‘Kalak’ Panas. Karenanya, juga dikenal sebagai jalur tradisional atau jalur ritual atau ziarah.
Masyarakat percaya kalau kawasan Danau Segara Anak, merupakan tempat yang suci. Karenanya, pada waktu-waktu tertentu ada acara ritual adat di sekitar danau dan Gunung Baru Jari. Dan, mereka juga percaya air ‘kalak’ panas di sekitar danau dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
2. Waktu Pendakian 12-14 Jam Untuk Tiba di Danau Segara Anak
Salah satu sudut lembah jalur pendakian Torean. Foto: Harley Sastha
Waktu pendakian di mulai dari Resort Pendakian Torean di Desa Torean, Bayan, yang berada pada ketinggian sekitar 600 mdpl. Waktu pendakian yang kamu butuhkan sekitar 12-14 jam dengan medan yang bervariasi. Sedangkan, kalau untuk turun, dari danau, kamu membutuhkan waktu sekitar 9-10 jam.
ADVERTISEMENT
3. Air Panas dan Goa
Melalui jalur ini, tepatnya sebelum tiba di danau, kamu akan menjumpai beberapa goa. Yang cukup terkenal Goa Taman dan Goa Susu–tempat yang kerap dikunjungi para penduduk untuk melakukan pengobatan dengan berendam di air kalak. Jadi, memang di sekitar goa-goa tersebut terdapat beberapa kolam air dan sungai yang airnya panas. Selain itu, ada juga air bersih yang biasanya dimanfaatkan sebagai air untuk memasak dan minum oleh masyarakat yang sedang ritual.
4. Berada di antara Dua Tebing Punggungan Gunung
Salah satu sudut lembah jalur pendakian Torean. Foto: Harley Sastha
Saat berada di lembah jalur pendakian Torean, sejatinya kamu berada di antara tebing punggungan menuju Pelawangan Sembalun dari Daua Segara Anak dan punggungan Gunung Sangkareang–salah satu puncak di TN Gunung Rinjani.
ADVERTISEMENT
Keberadaannya yang demikian, membuatnya memiliki panorama dan pemandangan yang tidak biasa. Lekukan punggungan keduanya yang didominasi hamparan hijau sabana, rerumputan dan ilalang benar-benar memberika nuansa memesona.
5. Seperti Berada dalam Lokasi Film Jurrasic Park atau Lembah Perbukitan di New Zealand
Menurut para pendaki yang pernah melewati lembah jalur pendakian Torean, mereka seolah berada di another world atau dunia lain. Karena, pemandangan hijau perbukitan dan punggungan gunung, tebing batua, di antaranya dengan celah terbuka serta pemandangan langit dan awan, seperti membawa mereka ke dalam hamparan hijau lokasi film Jurassic Park atau lembah dan perbukitan di New Zealand yang menjadi lokasi pembuatan film Lord of The Rings.
6. Sungai Berwarna Hijau Tosca
Salah satu anak sungai yang terlihat berwarna hijau tosca keputihan di jalur pendakian Torean. Foto: Harley Sastha
Kamu juga dapat melihat keelokan aliran anak sungai yang meliuk-liuk cantik di lembah saat berjalan melipir punggungan tebing atau mendaki bukit. Menariknya, sebagian anak sungai tersebut terlihat berwarna putih susu dan hijau tosca yang sebenarnya satu aliran dengan sungai kokok putih atau puteh yang sangat dikenal masyarakat Sasak Bayan. Sehingga semakin menambah keunikan dan kecantikan jalur pendakian Torean.
ADVERTISEMENT
7. Melewati Panorama Air Terjun
Setidaknya ada tiga air terjun yang dapat kamu jumpa saat mendaki atau turun melalui jalur pendakian Torean. Namun, air terjun Panimbungan yang diperkirakan memiliki tinggi lebih dari 100 meter, menjadi primadonanya. Selain tinggi, lembah, cerukan dan tebing sekitar air terjun Panimbungan menambah daya magis panorama sekitarnya.
Air Terjun Panimbungan di jalur pendakian Torean. Foto: Harley Sastha
8. Sumber Air Bersih
Selain air panas yang mengandung belerang, kamu juga dapat menjumpai beberapa sumber air bersih yang menyegarkan. Baik itu berupa aliran sungai, maupun mata air yang keluar langsung dari tebing.
9. Hutan Tropis
Kamu juga akan melewati hutan tropis yang canopi pohon-pohonnya membuat kamu cukup teduh saat melaluinya. Jadi, saat beristirahat di waktu siang hari, kamu akan terlindung dari sinar matahari yang menyengat.
Jaran kurus, salah satu tebing punggungan yang dilalui di jalur pendakian Torean. Foto: Harley Sasht
10. Surganya Burung-burung
ADVERTISEMENT
Tidak hanya lanskap, jalur pendakian Torean juga menjadi surganya burung-burung. Bagi para bird watching, lokasi ini menjadi salah satu yang wajib didatangi. Karena, menurut informasi pengelola Balai TN Gunung Rinjani, burung-burungnya termasuk melimpah jenis-jenisnya. Tentu yang menjadi primadonanya jenis raptor Elang Flores.
Gimana sobat kumparan, sangat menarik kan jalur pendakian Torean. Sebagaimana melalui jalur pendakian lainnya, kamu harus menyiapkan segala sesuatunya dengan baik dan benar ya. Termasuk fisik dan mental. Juga, jangan meninggalkan sampah dan merusak serta melakukan vandalisme di sepanjang jalur pendakian. Tetap dan selalu berhati-hati. Jaga keselematan diri kamu dan teman-teman kamu. Selamat mendaki.