news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apa Kabar Gunung Merbabu, Benarkah Akan Segera Dibuka untuk Pendakian?

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
25 Maret 2021 7:03 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Satu tahun ditutup imbas COVID-19, alam Merbabu terlihat semakin memikat. Vegetasi tumbuh semakin subur pulih secara alami. Hamparan sabana di lembah menuju puncak Syarif tampak hijau sejauh mata memandang. Foto: Harley Sastha
zoom-in-whitePerbesar
Satu tahun ditutup imbas COVID-19, alam Merbabu terlihat semakin memikat. Vegetasi tumbuh semakin subur pulih secara alami. Hamparan sabana di lembah menuju puncak Syarif tampak hijau sejauh mata memandang. Foto: Harley Sastha
ADVERTISEMENT
Sejak COVID-19 melanda dunia, termasuk Indonesia, tepat sudah satu tahun Taman Nasional (TN) Gunung Merbabu ditutup untuk aktivitas pendakian. Salah satu gunung yang menjadi favorit para pendaki ini sebelumnya selalu ramai dengan hiruk pikuk para pendaki.
ADVERTISEMENT
Imbasnya untuk alam Merbabu justru menjadi lebih baik. Vegetasi tumbuh semakin baik. Hamparan sabana terlihat semakin sempurna. Jalan setapak di jalur pendakian yang sering dilintasi pendaki, yang sebelumnya terlihat melebar seperti jalan tol dan berantakan terpecah menjadi beberapa cabang, kini tertutup kembali oleh vegetasi. Kotoran atau feses satwa pun seringkali terlihat.
Demikian diceritakan oleh beberapa rekan-rekan Balai TN Gunung, beberapa waktu lalu, setelah melakukan pengecekan dan perbaikan jalur pendakian serta sarana dan prasarana (sarpras)-nya.
Hal ini diamini oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha (KSBTU) TN Gunung Merbabu, Johan Setiawan, di sela-sela pemaparan kegiatan Self Assessment Jalur Pendakian TN Gunung Merbabu sesuai SNI 8748:2019 Pengelolaan Pendakian Gunung, di Kantor Balai TN Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah, pada Rabu (17/03/2021).
Punggungan menuju puncak Watu Tulis atau Menara terlihat dari Puncak Kenteng Songo. Foto: Hery BSN.
“Alam Merbabu saat ini lagi cantik-cantiknya. Melalui aplikasi Sidaring dan lewat CCTV, terlihat kawasan sekitar Pos Sabana 1 hingga puncak, cantik sekali. Satu tahun ini, alam sedang refresh ulang. Jadi, yang mau naik Merbabu, harap bersabar. Kami juga sedang memperbaiki fasilitas dan sarpras serta jalan setapak yang rusak,” cerita Johan sambil menunjukkan gawainya yang tersambung dengan aplikasi sidaring dan kamera CCTV di Pos Sabana 1.
ADVERTISEMENT
Tingkatkan Sarpras dan Inovasi Digitalisasi
Menurut pria di balik berbagai inovasi teknologi digitalisasi yang diterapkan Balai TN Gunung Merbabu saat ini, selama penutupan, pengelola terus melakukan berbagai perbaikan jalur pendakian dan peningkatan sarpras.
Setelah sebelumnya sejak 2018, sistem pendaftaran dan booking online berbasis aplikasi diterapkan di jalur pendakian Selo, mulai akhir 2020, pengelola Balai TN Gunung Merbabu melengkapi inovasinya untuk semua jalur pendakian resmi dan seluruh destinasi wisata.
Melalui aplikasi berbasis Android dengan tampilan yang menarik ini dilengkapi pilihan virtual account untuk memastikan tidak ada booking semu. Nantinya para pendaki yang mendaftar akan mendapatkan kode QR.
Puncak Watu Tulis atau menara, terlihat dari Pos 3 Gumuk Mentul jalur pendakian Thekelan, Foto: Harley Sastha
“Jumlah kuota untuk masing-masing jalur pendakian sesuai daya dukung dan daya tampung, juga sudah ada dan akan kami terapkan. Dan melalui aplikasi booking online yang sudah kami siapkan, penerapan kuota ini akan berjalan dinamis melalui fitur counting in-out,” kata Johan.
ADVERTISEMENT
Harapannya, saat pendakian dibuka nanti benar-benar sudah siap. Terlebih di masa pandemi masih berlangsung seperti saat ini. Persiapannya harus lebih matang, jika pendakian Gunung Merbabu akan direaktivasi.
“Bayangkan saja, dalam kondisi normal, sebelum terjadi pandemi COVID-19, pengelola bisa sampai lima kali harus naik-turun gunung untuk melakukan evakuasi pendaki yang mengalami kecelakaan. Seperti cedera kaki dan hipotermia. Kalau hal seperti itu terjadi dalam kondisi seperti sekarang, tentu pertolongan akan membutuhkan persiapan ekstra. Terlebih jika, korbannya menunjukkan gejala seperti terpapar COVID-19,” pungkas Johan.
Salah satu keseriusan pengelola Balai TN Gunung Merbabu untuk menjami keselamatan pengunjung adalah rencana pembangungan Shelter Emergency di sekitar jalur pendakian.
Tamparak jajaran gunung Sumbing, Sindoro, Prau, Andong, Telomoyo dan beberapa gunung lainnya terlihat dari Pos 3 Gumuk Mentul, jalur pendakian Thekelan. Foto: Harley Sastha
Saat saya bersama rekan-rekan dari Federasi Mountaineering Indonesia (FMI), Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan Pusat Standarisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Pustanlinghut), mendampingi Balai TN Gunung Merbabu melakukan Self Assessment Jalur Pendakian, mulai dari basecamp, gerbang hingga puncak gunung, pada 18-19 Maret 2021, melihat dengan mata kepala sendiri, alam Merbabu yang sangat berbeda dari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Saya, yang saat itu ikut pendampingan melalui jalur pendakian Thekelan, dibuat terpesona dengan alam Merbabu saat ini. Terlihat lebih bersih, sangat sunyi dari hiruk pikuk para pendaki yang beberapa tahun belakangan sebelumnya selalu meramaikan gunung-gunung di tanah air. Termasuk Gunung Merbabu. Bahkan, saat pagi hari di Pos 3 Gumuk Mentul, terdengar suara beberapa ekor Ayam Hutan, tidak jauh dari tenda kami.
Tidak hanya itu, juga terdengar suara Maccaca atau Monyet Ekor Panjang. Sebagian dari mereka terlihat di atas cabang pepohonan di sepanjang jalur pendakian antara Pos 1 hingga Pos 3.
Menarik melihat apa yang telah dilakukan pengelola Balai TN Gunung Merbabu. Selain keberadaan bangunan Shelter, di Pos 1 dan Pos 2 juga telah tersedia sumber air yang telah dilengkapi kran air. Di sepanjang jalur pendakian, kini setiap 100 meter telah dipasang patok pal HM yang terlihat menyala jika terkena cahaya lampu senter atau headlamp.
Areal camping ground di Pos 2, jalur pendakian Wekas. Foto: Harley Sastha
Sabana di sepanjang jalur pendakian dan lembahan antara Pos 3 Gumuk Mentul hingga Puncak Syarif dan Kenteng Songo, benar-benar sangat memesona. Laksana karpet hijau maha luas yang menghampar mengikuti lekuk-lekuk rupa bumi Merbabu.
ADVERTISEMENT
Cantiknya alam Merbabu juga diceritakan oleh tim lainnya yang melakukan pendampingan melalui jalur pendakian Selo dan Suwanting. Menurut mereka, kedua jalur pendakian yang terkenal akan keelokan padang sabananya, terlihat sangat memikat mata dan hati. Mereka pun sempat melihat beberapa satwa ikonik, endemiknya Merbabu, primata jenis Rek-Rekan.
Hal yang sama juga saya lihat di sepanjang jalur pendakian Wekas. Lebih bersih dengan vegetasi yang sangat subur.
Namun, memang masih ada beberapa perbaikan yang masih perlu dilakukan oleh pengelola Balai TN Gunung Merbabu agar aktivitas pendakian dapat berjalan aman, nyaman dan berkelanjutan. Seperti, perbaikan jalur pendakian yang sebagian terlihat sudah rusak dan tidak layak serta penambahan papan interpretasi, informasi dan rambu-rambu peringatan.
Jadi, untuk kamu yang sudah rindu untuk kembali mendaki dan bercengkerama dengan alam Merbabu, harap bersabar dulu ya. Pihak pengelola Balai TN Gunung Merbabu benar-benar serius sedang mempersiapkannya.
Pal HM yang dapat kamu temui per 100 meter di sepanjang jalur pendakian TN Gunung Merbabu. Foto: Harley Sastha
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Balai TN Gunung Merbabu, Junita Parjanti, yang mengatakan pihaknya ingin begitu dibuka kembali, semunya harus sudah siap. Pengelola Balai TN Gunung Merbabu tidak ingin baru dibuka langsung ditutup lagi. Karenanya, penutupan di masa pandemi ini menjadi waktu yang tepat dimanfaatkan untuk mempersiapkan peningkatan pengelolaan wisata pendakian gunung yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Nantinya, saat sudah dibuka kembali, kamu tidak dapat lagi mendirikan tenda di sembarang tempat. Karena pihak pengelola Balai TN Gunung Merbabu sudah menetapkan dan menyiapkan areal camping ground pada masing-masing jalur.
Semua itu dilakukan agar nantinya pendakian kamu dapat berjalan aman, selamat dan nyaman serta alam tetap terjaga kelestariannya dan memberi manfaat bagi manyarakat sekitar Gunung Merbabu.