Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Langgar Aturan, Seorang Pendaki Gunung Ciremai Dilaporkan Tersesat
8 Juli 2019 8:09 WIB
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Gunung Ciremai terlihat dari Bukit Seribu Bintang, Kuningan. Foto: Kuswandono](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1562547866/bfnzkespbvmq7rhbage6.jpg)
ADVERTISEMENT
Masih ada saja sebagian pendaki yang melakukan kegiatannya dengan sembrono atau asal. Berita-berita tentang pendaki terkilir, jatuh ke jurang, hipotermia, tersesat, hilang, hingga meninggal dunia, sepertinya belum cukup untuk menjadi pelajaran yang berharga. Terbukti, Minggu (7/7) sekitar pukul 21.00 WIB, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) menginformasikan ada seorang pendaki yang tersesat karena terpisah dari kelompoknya.
ADVERTISEMENT
Bersumber informasi dan data awal dari rekan-rekannya yang telah turun, perkiraan posisi survivor sudah diketahui berdasarkan share location Google Maps melalui smartphone yang dikirimkannya. Dari titik koordinat tersebut, bisa dipastikan, kalau survivor berada jauh di luar jalur pendakian. Butuh beberapa jam berjalan kaki dan mendaki untuk menuju lokasi yang dimaksud. Setelah berkoodinasi, Minggu malam, petugas gabungan dari BTNGC dan Pos Pendakian Gunung Ciremai (PPGC) berkoordinasi untuk menyusun rencana rescue survivor sesegera mungkin.
Berdasarkan informasi BTNG, diketahui kalau mereka melakukan pendakian secara ilegal, tanpa izin atau melapor kepada petugas. Dan memulai pendakian pada Sabtu (6/7) pukul 03:00 WIB dini hari. Selain itu, saat mendaki mereka juga melintasi salah satu jalur yang tidak disarankan ketika mendaki gunung Ciremai. Jelas ini melanggar aturan pendakian yang berlaku di dalam kawasan TNGC.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, sebagai salah satu kawasan konservasi, ada syarat dan aturan yang berlaku jika kamu ingin melakukan kegiatan di TNGC. Termasuk pendakian gunung. Hanya ada 4 jalur resmi pendakian (Linggajati, Palutungan, Apuy, dan Linggasana) yang boleh dilalui. Saat ini setiap pendaki juga dilarang mendaki lintas jalur. Jadi, harus naik dan turun lewat jalur yang sama.
Mempunyai ketinggian sekitar 3.078 meter, menasbihkan Ciremai sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat, atapnya tanah pasundan. Menjadi salah satu gunung yang menjadi tujuan para pendaki gunung. Tidak heran, jika setiap hari libur atau akhir pekan seperti kemarin, cukup banyak pendaki yang menyambanginya.
Penting sekali menjadi pendaki yang cerdas dan bertanggungjawab. Bukan hanya perlengkapan, pengetahuan yang mumpuni, dan fisik yang kuat. Namun, pendaki juga harus mempunyai attitude dan adab. Ketahui secara baik dan benar aturan yang berlaku pada setiap gunung yang dikunjungi. Juga menghormati sosial, adat, dan budaya yang berlaku di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Kembali pada survivor, mari kita berdoa bersama-sama, agar petugas gabungan dari BTNGC dan PPGC yang pada Senin (8/7) pukul 03:00 WIB sudah bergerak menuju lokasi, dapat segera menemukannya dan dapat membawanya turun ke basecamp PPGC.
Semoga hal ini dapat menjadi pembelajaran bersama, bahwa kegiatan di alam terbuka, termasuk pendakian selalu memiliki risiko. Pendaki juga harus dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Tidak boleh sombong, merasa sudah sering mendaki, paling hebat dan berpengalaman, hingga tidak peduli atau mengabaikan aturan dan adab. Karena pada dasarnya aturan dibuat demi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kenyamanan bersama.
Mendaki gunung bukan untuk membanggakan diri dan membuktikan diri hebat, namun selain untuk mengagumi keindahan alam, menempa diri, belajar disiplin, tetapi juga belajar bersyukur dan lebih dekat dengan alam serta berperilaku bijak menghormati sesama makhluk.
ADVERTISEMENT