Mengenang 207 Tahun Letusan Kolosal Gunung Tambora Melalui Teka Tambora 2022

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
28 Mei 2022 12:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu sudut Puncak Tubir atau Kaldera Tambora, Jalur Pendakian Piong (Sanggar). Foto: tangkapan layar Film Majestic Tambora (TN Tambora dan Baraka Bumi).
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu sudut Puncak Tubir atau Kaldera Tambora, Jalur Pendakian Piong (Sanggar). Foto: tangkapan layar Film Majestic Tambora (TN Tambora dan Baraka Bumi).
ADVERTISEMENT
Mengenang 207 letusan kolosal gunung Tambora yang mengubah peradaban dunia, Teka (mendaki) Tambora kembali digelar, 27-29 Mei 2022. Menariknya, Teka Tambora, bukan hanya sekadar pendakian. Tetapi, kamu yang mengikutinya, juga diajak mengingat kembali peristiwa mengerikan yang terjadi lebih dari dua abad yang lalu, 10-11 April 1815: Saat Tambora meledak dan menghancurkan sebagian tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Dengan kekuatan 4 kali lebih besar dari letusan gunung Krakatau pada Agustus 1883 dan 170 ribu kali kekuatan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, menjadikannya letusan gunung api terbesar dalam 500 tahun terakhir.
Hanya dalam waktu singkat, diceritakan seluruh bagian tubuh gunung seperti menyala, diselimuti lahar yang menyebar ke segala arah. Suara letusannya terdengar hingga sejauh 2.600 km ke empat penjuru mata angin.
Dampak letusan pun menembus batas benua. Bukan hanya benua Asia. Bahkan hingga Amerika dan Eropa. Satu tahun pasca erupsi Tambora, abu vulkanik masih menyelimuti bumi di lapisan atmosfer. Cuaca dingin dan ekstrem, menyebabkan timbulnya kelaparan dan kegagalan panen. Fenomena saat itu dikenal dengan Tahun Tanpa Musim Panas atau A Year Without Summer. Dan Jerman, menyebutnya Tahun Pengemis.
ADVERTISEMENT
Tanah Sumbawa bergetar dan gelap gulita. Seolah kiamat telah terjadi waktu itu. Raja Sanggar yang memerintah saat itu, menjadi salah satu saksi mata kedahsyatan letusan hebat Tambora. Ia menceritakan bagaimana besarnya hujan abu dan lontaran batu yang menghujani wilayah kerajaannya serta kolom api yang keluar dari puncak Gunung Tambora.
Letusan Tambora, April 1815, telah menyisakan bentukan kaldera raksasa dengan diameter mencapai lebih dari 7 km dan kedalaman lebih dari 1,2 km – kaldera gunung api aktif terdalam di dunia. Bentang dan lanskap alam Tambora yang tersaji kini, terlihat begitu mengagumkan. Perpaduan hutan dan padang savana dengan pemandangan perairan Teluk Saleh dan Semenanjung Sanggar yang menakjubkan.

207 Tahun Tambora Menyapa Dunia

Padang savana di Jalur Pendakian Piong menuju Puncak Kaldera Tambora. Foto: Erwin/Balai TN Tambora.
Setelah dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19, akhirnya gelaran tahunan Teka Tambora yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dapat terlaksana kembali di tahun 2022 dengan tema ‘207 Tahun Tambora Menyapa Dunia’.
ADVERTISEMENT
Teka Tambora 2022 juga merupakan rangkaian dari even nasional Festival Pesona Tambora 2022 yang puncak acaranya akan berlangsung di Jalur Pendakian Doro Ncanga, TN Tambora, Kabupaten Dompu, pada 4-5 Juni 2022.
Peserta akan melewati wilayah Kerajaan Sanggar – satu-satunya kerajaan di lingkar Tambora yang tidak benar-benar musnah tersapu oleh letusan hebat Gunung Tambora. Sedangkan dua lainnya: Kerajaan Pekat dan Kerajaan Tambora, telah hilang dan terkubur.
Bukan hanya itu saja, peserta Teka Tambora 2022, juga akan melewati jalur pendakian pertama yang dilalui oleh orang Eropa dan sekaligus pendaki pertama yang menginjakkan kakinya di puncak Kaldera Tambora, 32 tahun pasca erupsinya, seorang naturalist dan ilmuwan berkebangsaan Swiss, Henrich Zollinger.
Beberapa tempat yang disinggahi Zollinger pada waktu itu, kini menjadi destinasi wisata alam menarik untuk dikunjungi. Beberapa diantaranya seperti: Teluk Bima, Bangunan Kerajaan Bima, Museum Kerajaan Sanggar, Teluk Balembo, Teluk Piong, Oi Tampuro – salah satu site Geopark Tambora, Savana Piong, Dongo Tabe Nae dan Dongo Tabe To’i hingga Puncak Kaldera Tambora Jalur Pendakian Piong, Taman Nasional (TN) Tambora.
ADVERTISEMENT
Dimulai sejak kemarin, Jumat (27/5/2022), ada beberapa venue yang menjadi pusat kegiatan Teka Tambora 2022: obyek wisata Oi Tampuro, Kecamatan Sanggar, Pos 3 Jalur Pendakian Piong, TN Tambora sebagai tempat penanaman pohon dan Pos 5 sebagai titik terakhir peserta bersitirahat sebelum melanjutkan pendakian menuju Puncak Kaldera Tambora. Disini juga akan ada pemutaran film dokumenter tentang letusan Tambora, April 1815.
Jalur Pendakian Piong merupakan salah satu jalur pendakian resmi TN Tambora dari empat jalur jalur pendakian menuju Puncak Tambora. Berada di Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, NTB. Seperti halnya Jalur Pendakian Doro Ncangan, di Kabupaten Dompu, Jarpu Pendakian Piong, juga bisa bisa ditempuh hingga mendekati puncak kaldera, dengan menggunakan kendaraan mobil jenis double gardan dan motor trail.
ADVERTISEMENT
Bertempat di halaman parkir Kantor Bupati Bima, Jumat (27/5/2022), sebanyak 500 peserta Rally wisata Tambora dilepas oleh Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri, menuju kawasan wisata Oi Tampuro, di Piong.
Teluk Piong dengan pantai pasir putih dan pemandanagn kawasan TN Tambora. Foto: Erwin/TN Tambora.
Menurut Bupati Bima, Tambora yang telah mengubah iklim sampai ke benua Eropa, harus diingat oleh setiap generasi yang hadir di NTB, untuk mengenal lebih dekat keindahan dan kecantikan alam Tambora.
“Jadi, untuk mengetahui secara detail Gunung Tambora, tidak hanya melalui literasi dan sejarah, akan tetapi dalam rangka memperingati 207 tahunnya, seperti sebelumnya, kita akan kembali menggaungkan dan memperkenalkan kepada masyarakat dunia tentang jalur pendakian yang berada di wilayah Tambora yang begitu eksotik,” kata Indah dalam sambutannya.
Menurut Indah, melalui kegiatan Teka Tambora 2022, bukan hanya menjadi kebanggaan diri kita sebagai bagian terdekat dari Gunung Tambora. Tetapi, semakin mampu memperkenalkan Tambora di mata dunia. Dan Tambora Selalu Menyapa Dunia dengan segala pesona alam dan budayanya.
Salah satu spot yang akan dilalui peserta Teka (Mendaki) Tamboar 2022 di Jalur Pendakian Piong. Foto: tangkapan layar Film Majestic Tamboara (TN Tamboa dan Baraka Bumi).