Menuju Kelola Pendakian Kelas Dunia, TN Gunung Rinjani Siapkan Shelter Emergency

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
16 Maret 2022 17:29 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Shelter Emergency di Plawangan Sembalun, TNGR. Foto: Tyo Sruvival.
zoom-in-whitePerbesar
Shelter Emergency di Plawangan Sembalun, TNGR. Foto: Tyo Sruvival.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari ini, Rabu (16/3/2022), aktivitas pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), resmi dibuka kembali. Nah, rasa Rindu Rinjani yang telah kamu pendam selama ini pun sudah bisa terbalaskan dengan mengunjunginya. Tetapi, tentu saja harus dengan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh pengelola.
ADVERTISEMENT
Sejak April Tahun 2021, TNGR telah ditargetkan menjadi pilot project pengelolaan pendakian kelas dunia dengan meningkatkan kualitas pendakian.
Hal ini ditegaskan Gubernur NTB Zulkieflimansyah di Desa Sembalun. "Rinjani harus bisa menjadi pilot project pendakian kelas dunia. Harus menjadi percontohan pendakian dengan kualitas terbaik," ungkap Zul, Kamis (1/4/2021).
Zulkifli berharap melalui pilot project pendakian kelas dunia ini, masalah-masalah di Rinjani seperti: sampah dan over kapasitas bisa teratasi.
Segendang seirama, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi (PJLKK) Kementerian LHK, Nandang Prihadi, mengatakan agar masyarakat, termasuk para pendaki mendukung hal ini. "Mari bersama-sama menjadi pendaki yang bijak dan cerdas, terlebih Rinjani diharapkan menjadi tuan rumah pendakian kelas dunia," kata Nandang.
Tiga orang pendaki sedang menikmati keindahan panorama Danau Segara Anak dari Plawangan Timbanuh. Foto: Rian.
Pada acara Sarasehan Pengelolaan Pendakian Gunung Kelas Dunia, yang digelar di Desa Sembalun, Lombok, NTB, 1-2 April 2021, terungkap agar Gunung Rinjani segera diusulkan menjadi destinasi wisata minat khusus pendakian, dengan menerapkan standar internasional.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut tidak lepas dengan status kawasan Rinjani yang bukan hanya sebagai taman nasional, tetapi juga masuk dalam jaringan UNESCO Global Geopark serta semakin tingginya animo wisatawan mancanegara. Ini yang juga menjadi salah penguat usulan tersebut.
Instalasi Air dan Shelter Emergency
Penegasan pengelolaan pendakian kelas dunia, kembali disampaikan oleh Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah, saat mengumumkan pembukaan kembali jalur pendakian pada gelaran Rinjani Begawe Festival (RBF) 2022, di Desa Senaru, Kamis (10/3/2022).
Instalasi air berupa tandon air beserta pipa dan kran telah disiapkan pengelola Balai TNGR di Plawangan Sembalun. Foto: Harley Sastha.
"Kami siapkan sistem pendakian yang berkelas dunia dari sisi protokol kesehatan, keamanan, (penanganan) sampahnya. Mudah-mudahan gunung Rinjani semakin lestari," kata Sitti.
Untuk itu, Sitti juga meminta kepada masyarakat di lingkar Rinjani, semua pelaku wisata, termasuk para pendaki, dapat menjaga kebersihan dan keasrian kawasan gunung setelah jalur pendakian Rinjani dibuka kembali.
ADVERTISEMENT
Sejak dicanangkan setahun lalu, Balai TNGR, telah berkomitmen untuk mewujudkannya. Tentu saja dengan melibatkan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak serta stakeholder lainnya.
Shelter Emergency di sekitar Danau Segara Anak, TNGR. Foto: Tyo Sruvival.
Selain memperbaiki trail atau jalan setapak, shelter dan penanda pos di sepanjang jalur wisata pendakian yang rusak akibat gempa Lombok 2018, pada masa penutupan, Balai TNGR juga menambah sarana prasarana dan fasilitas penunjang lainnya. Dua di antaranya: instalasi air bersih di Plawangan Sembalun dan Shelter Emergency.
Seperti diketahui, sumber air di Plawangan Sembalun, yang menjadi areal camp para pendaki sebelum menuju Puncak Rinjani dan Danau Segara Anak, hilang akibat gempa Lombok 2018. Kalau ada pun sangat kecil alirannya.
Lalu, setelah melalui proses pencarian, ada beberapa mata air yang ditemukan. Namun, tidak sebesar sebelumnya. Untuk itu, Balai TNGR berinisiatif untuk memasang tandon air dan instalasinya. Agar kebutuhan air para pendaki, petugas dan lainnya dapat terpenuhi.
Air terjun Panimbungan Jalur Pendakian Torean. Foto: Harley Sastha
Tidak hanya itu, dengan didukung oleh salah satu produsen perlengkapan pendakian Arei Outdoorgear dan Federasi Mountaineering Indonesia (FMI), juga dibangun Shelter Emergency di Plawangan Sembalun dan sekitar Danau Segara Anak.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut Ketua Harian PB FMI, Rahmat Abbas, adanya emergency shelter adalah upaya preventif untuk mencegah terjadinya kecelakaan pendakian. TNGR merupakan kawasan konservasi pertama di Indonesia yang memiliki fasilitas ini. Hal ini tentu sangat mendukung upaya TNGR mewujudkan destinasi pendakian berkelas internasional.
“Telah dilakukan pembenahan dan penambahan infrastruktur TNGR, khususnya emergency shelter di Plawangan Sembalun dan Danau Segara Anak, serta perbaikan instalasi air bersih harus diiringi dengan tanggungjawab dalam pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaannya, terutama terkait dengan kegiatan wisata ataupun pendakian gunung. Dalam konteks ini, jadilah pendaki yang bertanggung jawab (responsible mountaineer), minimal dengan mengurangi risiko kecelakaan dan meniadakan pencemaran sampah pendakian," kata Abbas.
Shelter Emergency sudah dilengkapi dengan perlengkapan dan peralatan keselamatan serta pertolongan kecelakaan di gunung. Herna Hadi Prasetyo atau yang lebih dikenal Tyo Survival, sebagai inisiator, mengatakan, Shelter Emergency merupakan rencana saya dan tim Baraka Bumi - kelompok pemerhati alam dan lingkungan yang juga para pejalan atau traveller penggiat aktivitas alam terbuka – yang kemudian mendapat dukungan Arei Outdoorgear.
Shelter Emergency di sekitar Danau Segara Anak, TNGR. Foto: Tyo Sruvival.
“Ini merupakan rencana kami sejak lama. Ikut membantu kawasan konservasi seperti taman nasional atau pun non konservasi untuk menekan angka kecelakaan di gunung. Untuk di TN Gunung Rinjani, dibuat dua shelter emergency. Di Plawangan Sembalun dan Danau Segara Anak. Saya berharap ini dapat digunakan secara bijak dan dijaga bersama-sama,” kata Tyo.
ADVERTISEMENT
Menurut Tyo yang memimpin proses pembuatannya. Pembangunan di lapangan membutuhkan waktu selama 23 hari di tengah kondisi cuaca yang terkadang hujan, angin besar dan kabut. Selama proses tersebut terus dibantu dan didampingi tim Balai TNGR dan tenaga relawan. “Cukup menguji mental dan fisik kami,” ujar Tyo.
“Apa yang kami siapkan sebagai bentuk komitmen menuju pengelolaan pendakian gunung kelas dunia. Tandon air dan Shelter Emergency, melengkapi sarana standar minimal pendakian sesuai harapan menjadi destinasi pendakian kelas dunia,” kata Kepala Balai TNGR Dedy Asriady, Rabu (16/3/2023).
Menurut Dedy, manajemen pengelolaan sampah juga terus diperbaiki. Seperti melakukan revisi Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanganan Sampah, SOP Pendakian dan SOP Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi di TNGR.
ADVERTISEMENT
Dengan komitmen ini, diharapkan aktivitas pendakian Rinjani tahun 2022 menjadi lebih baik:
1. Lebih banyak lagi kategori pendaki cerdas. Contohnya membawa sampah turun hasil aktivitas mereka keluar dari kawasan. Data pendaki cerdas Rinjani 2021 sebanyak 70 %. Zero waste.
2. Pendaki lebih mempersiapkan diri lebih baik, supaya kecelakaan pendakian mencapai Zero accident.
3 Menghargai Gunung Rinjani dengan cara tidak melakukan aktivitas yang melanggar aturan hukum negara dan norma-norma budaya Sasak.
Salah satu sudut jalur pendakian Torean. Foto: Screenhot trailer film pendek Rindu Rinjani (Balai TNGR & Baraka Bumi).
“Masih di tahun ini, untuk jalur wisata pendakian Torean, kami juga sedang menyelesaikan cek poin di sepanjang jalurnya. Karena, Torean menjadi destinasi baru yang sangat diminati,” pungkas Dedy.
Selain itu, bersamaan dengan Rinjani Begawe Festival 2022, Balai TNGR juga telah me-launching film pendek berjudul Rindu Rinjani. Trailer-nya sudah dapat kamu lihat di IG Balai TNGR atau Ayo Ke Taman Nasional. Sedangkan, film pendek yang diproduksi oleh Baraka Bumi dengan dukungan Kementerian LHK, Ayo Ke Taman Nasional dan Arei Outdoorgear, full versinya akan dapat kamu tonton pada bulan April 2022. Dan, semoga dapat menjadi pelepas rindu kamu dengan Rinjani dan berkomitmen untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan alamnya.
ADVERTISEMENT