Sriwijaya SJ-182, Penerbangan Terakhir Rizki Wahyudi PEH TN Gunung Palung

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
10 Januari 2021 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rizki Wahyudi. Foto: Dok. Nurul - Polhut BKSDA Kalbar
zoom-in-whitePerbesar
Rizki Wahyudi. Foto: Dok. Nurul - Polhut BKSDA Kalbar
ADVERTISEMENT
Berniat memboyong istri, anak, dan ibunya serta keponakannya untuk tinggal bersama di kota tempatnya bertugas, Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, dari Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, justru ini menjadi perjalanan terakhir Rizki Wahyudi – seorang Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Taman Nasional Gunung Palung – dan keluarganya. Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 Jurusan Jakarta – Pontianak yang membawa mereka, pada Sabtu (9/1/2021), pukul 14.40 WIB, diinformasikan hilang kontak, beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Provinsi Banten.
ADVERTISEMENT
Kemudian, diketahui pesawat tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Tepatnya di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang. Rizky Wahyudi beserta keluarganya (5 orang) dan 51 penumpang lainnya serta 6 kru, 1 pilot, 1 kopilot dan 4 pramugari, dinyatakan hilang bersamaan dengan jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182.
Sebelum pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang ditumpanginya lepas landas, lalu dinyatakan hilang kontak dan jatuh, Rizki, sempat berkomunikasi dengan keluarganya, mengabarkan bahwa penerbangannya mengalami delay.
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air yang tengah mengudara Foto: Shutterstock
Proses pencarian kemudian segera dilakukan oleh tim pencari gabungan dari berbagai potensi SAR, seperti TNI, PMI, BNPB dan stakeholder lainnya di bawah koordinasi langsung Badan SAR Nasional (Basarnas). Hingga siang hari ini, Minggu (10/1/2021), pencarian masih berlangsung. Semua masih berharap ada keajaiban, semoga masih ada korban yang dapat ditemukan dengan selamat.
ADVERTISEMENT
Melalui sambungan selular, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Palung, Ari Wibawanto, membenarkan, kalau Rizki berserta keluarganya, termasuk dalam daftar manifes penerbangan pesawat Sriwijaya SJ-182 yang jatuh.
“Iya betul, Rizki beserta istri, anaknya yang masih bayi, ibu kandung dan keponakannya, termasuk dalam daftar penumpang pesawat Sriwijaya yang jatuh. Hingga malam ini, kita masih terus memantau. Kami masih berharap, Rizki dan keluarganya masih dapat ditemukan dalam keadaan selamat,” cerita Ari, Sabtu (9/1/2020).
Rizki Wahyudi. Foto: Dok. Donni Pasaribu Polhut Balai TN Gunung Palung
Diketahui, Rizki Wahyudi, merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Balai TN Gunung Palung. Sehari-hari ia bertugas sebagai fungsional salah satu kawasan konservasi yang berada di Kalimantan Barat. Tepatnya sebagai PEH yang bertugas langsung di lapangan untuk menjaga, merawat dan mengendalikan ekosistem hutan di kawasan konservasi.
ADVERTISEMENT
Melalui pesan singkat yang disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono, mengatakan “Innalilahi wa inna ilaihi rojiun. Keluarga besar KLHK berduka cita karena salah satu penumpangnya adalah Rizki Wahyudi, Pegawai Taman Nasional (TN) Gunung Palung, bersama istrinya, anaknya yang masih bayi berusia 6 bulan, ibu kandung dan keponakannya. Kita doakan semoga husnul khotimah. Amin YRA.”
Sebagaimana PEH lainnya di seluruh lingkup Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) – Kementerian LHK, di seluruh Indonesia, Rizky mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian ekosistem hutan yang kegiatannya meliputi menyiapkan, melaksanakan, mengembangkan, memantau dan mengevaluasi kegiatan pengendalian ekosistem.
Sementara, menurut Direktur Jenderal KSDE, Wiratno, Rizki merupakan salah seorang yang diandalkan di TN Gunung Palung. Pemuda yang cerdas, cepat belajar dan menjadi panutan dalam bekerja menjalankan tugas-tugasnya. Sosok yang ramah, humble dan murah senyum.
ADVERTISEMENT
Di tempat kelahirannya, Pangkal Pinang, Bangka, Provinsi Bangka Belitung, Rizki menghabiskan liburan cuti akhir tahunya, sekaligus menjemput istri beserta bayinya (6 bulan) dan ibu kandung serta keponakan untuk tinggal bersama, menetap di Ketapang. Namun, ternyata, ini menjadi penerbangan terakhir dirinya dan keluarga. Mereka beserta penumpang lainnya dan seluruh kru, tidak pernah tiba di Pontianak.
Hingga siang hari ini, Minggu (10/1/2021), seluruh tim pencari dan penyelamat telah menemukan sebagian puing-puing pesawat. Sementara, belum ada satu pun korban ditemukan selamat.