Ramadan Kreatif ala Santri Ponpes Al-Mubarok Ash Shiddiqi Jember

Haryo Pamungkas
Majnun yang mencariMu. Mahasiswa FEB Universitas Jember dan asisten bidang IT dan Publikasi Imaji Sociopreneur.
Konten dari Pengguna
24 April 2022 19:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Haryo Pamungkas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Santri peserta lomba baca puisi dalam Imaji Ramadan Creative Camp. Foto: Haryo Pamungkas
zoom-in-whitePerbesar
Santri peserta lomba baca puisi dalam Imaji Ramadan Creative Camp. Foto: Haryo Pamungkas
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada yang berbeda dari cara santri dan santriwati Pondok Pesantren Al-Mubarok Ash Shiddiqi, Balung Lor, Kabupaten Jember, Jawa Timur dalam menunggu waktu berbuka. Di luar rutinan mengaji, pada Sabtu (23/4) kemarin, puluhan santri yang tergabung dalam kelas pendidikan minat dan bakat Imaji Academy melatih keterampilan public speaking-nya lewat lomba baca puisi.
ADVERTISEMENT
Lomba tersebut merupakan satu dari serangkaian kegiatan Imaji Ramadan Creative Camp (IRCC) yang diprakarsai Imaji Sociopreneur dan Yayasan Mimpi Indonesia di 5 titik Imaji Academy di Kabupaten Jember, yakni di Desa Bagon, Andongsari, Slateng, Sabrang, dan Balung Lor sejak 14 April 2022 lalu.
Direktur Imaji Sociopreneur Moch. Musta’Anul Khusni mengatakan, IRCC berupaya memberikan kesempatan sekaligus ruang apresiasi bagi peserta didik pendidikan minat dan bakat Imaji Academy yang telah berlangsung sejak tahun 2020. Tak terkecuali, kepada para santri Ponpes Al-Mubarok yang mengikuti fitur agriculture, literasi, dan sociopreneur.
“IRCC ini diharapkan bisa memberikan pengalaman lain bagi para santri yang setiap harinya belajar dan memperdalam ilmu agama, kini memiliki akses untuk belajar dan mengembangkan minat dan bakat mereka melalui aktivitas yang ada di dalamnya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun berharap ke depan, baik lewat IRCC maupun kegiatan lain di Imaji Academy, akses pengembangan terhadap keterampilan, minat, dan bakat santri semakin terbuka. Pasalnya, menurut pria yang akrab disapa Anul ini, keterampilan itu harus dimiliki para santri sebagai modal bersaing di samping pemahaman ilmu agama.
“Kewirausahaan hingga prestasi formal maupun informal, misalnya, kami juga berharap semoga Allah SWT memberikan kami kemampuan serta kesempatan bersama dengan rekan-rekan yang lain untuk mendampingi dan mengembangkan potensi santri yang ada di pondok pesantren Al-Mubarok Ash Shiddiqi dan bahkan pesantren lain di Jember,” pungkasnya.
Para santri dan tutor Imaji Academy saat proses pembuatan naskah puisi. Foto: Haryo Pamungkas
Saat lomba, para santri pun tak ragu mengeluarkan semua kemampuan yang telah dilatih bersama tutor Imaji Academy selama lebih dari enam bulan ini. Meski hanya memiliki waktu singkat untuk berlatih, namun hasilnya jangan ditanya. Beberapa seorang santri bahkan sanggup membuat dan membacakan puisinya sendiri. M. Ali Wafa, misalnya, santri kelas IX MTS ini mengaku senang mendapatkan kesempatan untuk mengasah hobinya di bidang sastra.
ADVERTISEMENT
“Kebetulan saya juga suka dengan sastra, baik menulis cerpen, puisi, dan bahkan membacanya,” ujarnya.
Ketua Yayasan Mimpi Indonesia Sonia Nurdiansa mengaku kagum dengan antusiasme para santri. Ia bahkan tak menduga separuh dari peserta lomba mampu tampil dengan sangat baik.
“Alhamdulillah antusiasme para santri sangat tinggi meskipun acara terkesan sederhana tapi semangat mereka luar biasa. Baik saat lomba yel-yel maupun baca puisi, seakan-akan mereka tidak punya rasa lapar di tengah puasa,” ujarnya.
Ia pun berharap ke depan, pihaknya mampu lebih intensif dalam mendampingi dan mengembangkan segenap potensi santri di Ponpes Al-Mubarok dan pesantren lain di Jember.
“Melihat lomba kemarin ternyata para santri ini memiliki bakat yang sangat besar, dari 18 peserta, meskipun kita adakan secara mendadak, ternyata lebih dari separo peserta yang bisa dikatakan memiliki bakat sangat baik dalam membaca dan menghayati puisi,” tutupnya. (*)
ADVERTISEMENT