Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Uniknya Budaya Maori Selandia Baru
20 Maret 2021 20:26 WIB
Tulisan dari Haryo Wicaksono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak yang sudah tahu indahnya Selandia Baru. Tapi tahukah kamu? Selandia Baru memiliki suku asli yang memiliki keunikan dan beberapa kemiripan dengan masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di wilayah Indonesia Timur.
ADVERTISEMENT
Mungkin ada dari pembaca yang pernah ke Selandia Baru dan menikmati malam tahun baru disana . Namun hal paling berkesan di Selandia Baru tentunya adalah suku Maori yang masih mempertahankan keunikan budayanya. Mau tahu apa saja keunikannya? Inilah beberapa keunikan budaya suku Maori yang mendiami Selandia Baru jauh sebelum Inggris datang ke negara ini.
Kapa Haka – Tari Perang Tradisional
Kapa Haka merupakan tarian tradisional suku Maori yang dilangsungkan di area peperangan. Tarian ini menunjukan symbol kebanggaan, kekuatan, dan kesatuan suku Maori. Gerakan yang ditampilkan meliputi hentakan kaki yang keras, juluran lidah, dan tepukan tubuh yang diiringi dengan nyanyian keras. Penari dapat menggunakan senjata tradisional, seperti taiaha (semacam tombak) dan patu (gada) dalam tarian haka mereka
ADVERTISEMENT
Kini, Tarian Haka masih ditampilkan saat upacara Maori, perayaan menyambut tamu, dan acara penting lainnya, seperti acara keluarga, ulang tahun atau pernikahan. Tarian Haka juga dipertunjukan di lapangan oleh All Black, tim nasional football kebanggaan masyarakat Selandia Baru di setiap pertandingannya.
Toi – Seni Visual Suku Maori
Ada empat kesenian kreatif yang menonjol dari Suku Maori, yaitu seni anyam, ukir tato, dan lukis. Bentuk-bentuk seni ini lebih daripada hanya sekedar dekorasi. Seni Maori sangat bersifat spiritual dan sebelum kedatangan bangsa Eropa ke Selandia Baru, ukiran, anyaman permadani dan tato menjadi sarana untuk merekam dan menyampaikan informasi tentang sejarah, leluhur dan legenda mereka.
Secara tradisi, menganyam dilakukan oleh wanita. Dalam proses menganyam, Suku Maori menggunakan bahan dari harakeke atau pohon rami untuk membuat jubah, keranjang, alas dan barang-barang praktis lainnya. Mereka manganyam secara tradisional, yaitu dengan tangan. Pewarna yang digunakan pun pewarna alami.
Jika secara tradisi menganyam dilakukan oleh wanita, maka whakairo atau mengukir dilakukan oleh pria. Mereka biasanya membuat kerajinan ukiran berupa hiasan berharga, senjata, perkakas, alat musik, dan kano. Pola ukiran Suku Maori kaya akan simbolisme dan menggunakan pola-pola umum yang seringkali terinspirasi oleh lingkungan alam.
Secara tradisional pria menerima moko atau tato di wajah dan paha, sedangkan wanita biasanya memakai moko di bibir dan dagu atau kadang-kadang di leher. Tato wajah Maori merupakan ekspresi tertinggi identitas Maori. Itulah kenapa Menteri Luar Negeri Selandia Baru yang merupakan keturunan Suku Maori memiliki tato di wajah. Orang Maori percaya bahwa kepala adalah bagian tubuh paling sakral, jadi tato wajah memiliki arti khusus.
ADVERTISEMENT
Powhiri – Penyambutan Suku Maori
Powhiri merupakan tradisi upacara penyambutan yang dilakukan Suku Maori yang pada umumnya bertempat di marae atau rumah perkumpulan Maori. Upacara ini diawali dengan sebuah wero atau tantangan. Di luar marae, tuan rumah akan menantang tamu kemudian meletakan kawakawa atau daun pakis (yang menjadi simbol Selandia Baru selain burung kiwi) untuk memastikan mereka kawan atau lawan. Jika benda tersebut diambil oleh tamu, itu menandai mereka datang dalam damai.
Kemudian akan ada pidato dari perwakilan masing-masing kelompok. Lalu dilanjutkan dengan tamu menyampaikan hadiah kepada tuan rumah. Di akhir upacara, tuan rumah dan tamu akan saling menyapa dengan hongi atau upacara saling bersentuhan hidung.
Te Reo Maori – Bahasa Maori
ADVERTISEMENT
Ketika mengunjungi New Zealand, kita akan dengan segera menjumpai bahasa Maori, karena sebagian besar nama-nama tempat menggunakan bahasa Maori. Uniknya, banyak kemiripan antara kedua bahasa.
Aha atau apa
Kata yang sering digunakan untuk bertanya ini mirip dengan bahasa Maori. Bedanya hanya terletak di huruf tengahnya, pada bahasa Maori “aha” sedangkan pada bahasa Indonesia “apa".
Hua atau buah
Kalau kalian suka makan buah-buahan dan sedang travelling di Selandia Baru yang terkenal dengan buah kiwinya, kalian tinggal menyebut kata hua yang sepintas terdengar mirip dengan kata "buah" di Indonesia.
Ia atau dia
Kata yang digunakan untuk menunjuk orang atau benda lain ini memiliki kemiripan dengan bahasa Indonesia. Bedanya hanya terletak pada pengurangan huruf "d" pada kata "dia" dan menjadi kata ia dalam bahasa Maori.
Ika atau ikan
ADVERTISEMENT
Makhluk hidup yang bernapas dengan insang ini disebut ika dalam bahasa Maori, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut "ikan".
Rangi atau langit
Dalam bahasa Maori, kata rangi diartikan sebagai langit atau juga bisa diartikan hari.
Mata
Kata yang satu ini benar-benar mirip. Kedua bahasa, baik Maori dan Indonesia sama-sama menyebut indra penglihatan manusia dengan kata mata.
Taringa atau telinga
Indra pendengaran kita disebut telinga, dan dalam bahasa Maori disebut taringa yang terdengar agak mirip.
Bilangan dalam Bahasa Maori
Angka 1 sampai 10 dalam Bahasa Maori adalah tahi, rua, toru, wha, rima, ono, whitu, waru, wa, tekau. Beberapa bilangan terdengar mirip dengan Bahasa Indonesia, yaitu rua atau dua, rima atau lima, whitu terdengar seperti pitu dalam bahasa jawa dan waru terdengar seperti wolu dalam bahasa jawa.
ADVERTISEMENT