Konten dari Pengguna

Pentingnya Sertifikasi Tanah Untuk Mencegah Sengketa Tanah Adat

Hawani Firda Ningrum
Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Jambi
8 Desember 2024 14:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hawani Firda Ningrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto tanah adat (Sumber: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto tanah adat (Sumber: Freepik)
ADVERTISEMENT
Sengketa tanah sering terjadi di Indonesia, terutama yang melibatkan tanah adat. Tanah adat, biasanya diwariskan secara turun-temurun dan diakui berdasarkan tradisi. Banyak tanah adat yang tidak terdaftar atau tidak punya bukti yang sah. Hal ini membuat tanah masyarakat adat mudah diklaim oleh pihak lain, seperti misalnya perusahaan besar yang ingin mengeksploitasi sumber daya alam. Salah satu contohnya adalah konflik antara masyarakat adat Dayak di Kalimantan dengan perusahaan tambang batu bara. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya sertifikasi tanah untuk melindungi hak masyarakat adat.
ADVERTISEMENT
Masyarakat adat, seperti suku Dayak, sudah lama mengelola tanah mereka. Tanah ini dipakai untuk bertani, ritual adat, dan menjaga lingkungan. Namun, tanah itu seringkali tidak terdaftar dan tidak punya sertifikat. Ketika pemerintah memberikan izin tambang kepada perusahaan, konflik pun terjadi. Masyarakat adat tidak bisa menunjukkan sertifikat sebagai bukti kepemilikan tanah mereka, sementara perusahaan merasa berhak karena mereka sudah punya izin dari pemerintah. Konflik ini pun bisa menyebabkan penggusuran paksa, hilangnya sumber mata pencaharian bagi masyarakat adat, dan kerusakan lingkungan.
Oleh karena itu, sertifikasi tanah sangat penting untuk memastikan agar hak masyarakat adat dapat terlindungi. Dengan mempunyai sertifikat, mereka bisa menunjukkan bahwa tanah yang mereka kelola adalah sah secara hukum dan tidak bisa diambil begitu saja. Sertifikat juga dapat membantu menghindari klaim sepihak dari perusahaan, yang sering kali merugikan masyarakat adat. Jika terjadi masalah, sertifikat tanah bisa jadi bukti yang kuat di pengadilan.
ADVERTISEMENT
Walaupun sertifikasi tanah sangat penting, namun prosesnya tidak mudah. Salah satu masalahnya adalah banyak masyarakat adat yang tidak tahu cara mendaftarkan tanah mereka. Mereka kurang mendapatkan informasi dan kesulitan untuk memahami langkah-langkah yang harus dilakukan. Proses sertifikasi juga sering rumit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Biaya ini termasuk untuk pengukuran, pendaftaran, administrasi. Hal ini menjadi beban berat, terutama bagi masyarakat adat yang ekonominya terbatas. Selain itu, kendala birokrasi dan kurangnya dukungan dana menjadi hambatan, terutama di daerah terpencil.
Pemerintah punya peran yang penting untuk melingdungi hak tanah masyarakat adat. Pemerintah harus mempermudah proses sertifikasi tanah agar bisa diakses oleh semua masyarakat adat. Prosesnya harus lebih sederhana dengan biaya yang cukup terjangkau. Pemerintah juga perlu memberikan informasi kepada masyarakat adat tentang pentingnya sertifikasi tanah dan bagaimana cara melakukannya. Selain itu, pemerintah juga bisa membuat program bantuan dana bagi masyarakat adat yang kurang mampu, supaya mereka bisa mengurus sertifikasi tanah. Melibatkan lembaga adat dalam proses sertifikasi juga dapat membantu mempercepat pendaftaran tanah adat.
ADVERTISEMENT
Sertifikasi tanah sangat penting untuk melindungi hak masyarakat adat dan mencegah sengketa tanah yang bisa merugikan mereka. Tanpa sertifikat, masyarakat adat berisiko kehilangan tanah mereka. Sertifikasi tanah tidak hanya memberikan perlindungan hukum saja, tapi juga memastikan tanah dikelola dengan baik dan tidak disalahgunakan oleh pihak lain. Pemerintah perlu mempermudah proses sertifikasi tanah adat agar sengketa tanah bisa berkurang, dan masyarakat adat bisa hidup lebih aman serta tetap bisa melestarikan tradisi mereka.