Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Arti PMS? Ketahui Pengertian dan Gejalanya
21 September 2021 9:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hello Ladies tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gejala yang akan dirasakan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung kondisi tubuh. Namun, umumnya gejala yang dirasakan ini bisa ditebak dan memiliki pola yang sama, sehingga kamu dapat mengetahui apa saja yang biasa menjadi tanda-tanda PMS yang biasa kamu rasakan.
Jadi, apa arti PMS dan gejala-gejalanya? Simak selengkapnya!
Apa Arti PMS?
Dilansir dari Women's Health, PMS atau premenstrual syndrome merupakan kombinasi gejala fisik dan emosional yang dialami banyak wanita setelah ovulasi dan sebelum dimulainya siklus haid.
Peneliti berpikir bahwa PMS terjadi pada hari-hari setelah ovulasi karena kadar estrogen dan progesteron mulai turun drastis jika kamu tidak hamil. Gejala PMS akan hilang dalam beberapa hari setelah siklus haid dimulai dan kadar hormon mulai meningkat lagi.
ADVERTISEMENT
Beberapa wanita memulai siklus haid mereka tanpa tanda PMS atau gejala yang dirasakan sangat ringan. Bagi yang lain, gejala PMS bisa sangat parah dan membuat mereka sulit untuk beraktivitas sehari-hari. Gejala PMS yang parah juga bisa menjadi pertanda gangguan disforik pramenstruasi atau premenstrual dysphoric disorder (PMDD).
PMS hilang ketika kamu tidak lagi mendapatkan menstruasi, seperti setelah menopause. Setelah kehamilan, PMS mungkin kembali, tetapi kamu mungkin memiliki gejala PMS yang berbeda.
Siapa saja yang mungkin mengalami PMS? Sebanyak tiga dari empat wanita mengatakan mereka mengalami gejala PMS di beberapa titik dalam hidup mereka. Bagi kebanyakan wanita, mereka mengalami gejala PMS yang ringan.
Kurang dari lima persen wanita di usia subur mengalami bentuk PMS yang lebih parah, yang disebut dengan gangguan disforik pramenstruasi (PMDD).
ADVERTISEMENT
PMS juga dapat terjadi lebih sering pada wanita yang memiliki tingkat stres yang tinggi, memiliki riwayat keluarga depresi, dan memiliki riwayat pribadi baik depresi pascapersalinan.
Apakah gejala PMS bisa berubah karena usia? Bisa banget. Gejala PMS yang kamu rasakan di setiap siklus haid mungkin bertambah buruk ketika kamu mencapai usia akhir 30-an atau 40-an dan mendekati masa transisi menopause yang disebut perimenopause.
Hal ini terutama berlaku untuk kamu yang sensitif terhadap perubahan kadar hormon selama siklus menstruasi. Pada tahun-tahun menjelang menopause, kadar hormonmu juga naik dan turun dengan cara yang tidak terduga karena tubuhmu perlahan-lahan bertransisi ke menopause.
Kamu mungkin mendapatkan perubahan suasana hati yang sama atau mungkin menjadi lebih buruk. PMS juga berhenti setelah menopause ketika kamu tidak lagi mendapatkan menstruasi.
Apa Saja Gejala PMS?
Gejala PMS berbeda untuk setiap wanita. Selain itu, gejala-gejala yang dirasakan bisa saja ringan atau parah. Gejala-gejala PMS ini juga terbagi menjadi dua:
ADVERTISEMENT
1. Gejala fisik PMS:
• Payudara bengkak atau lembut.
• Kembung atau perut terasa penuh dengan gas.
• Kram perut.
• Sakit kepala atau punggung.
• Sembelit atau diare.
• Sensitif pada kebisingan atau cahaya.
2. Gejala emosional atau mental PMS:
• Merasa lelah.
• Masalah tidur (terlalu banyak atau terlalu sedikit waktu tidur).
• Perubahan nafsu makan.
• Ketegangan atau kecemasan.
• Depresi atau merasa sedih.
• Perubahan suasana hati.
Di atas merupakan penjelasan dari apa arti PMS dan gejala-gejala yang bisa kamu ketahui dan kenali agar kamu bisa tahu kapan siklus haid yang akan dialami.
(MA)