Konten dari Pengguna

Bulan yang Dilarang untuk Menikah dalam Islam, Mitos atau Fakta?

Hello Ladies
Kumpulan berita dan informasi terkini seputar wanita, gaya hidup, kecantikan, dan karier.
9 Januari 2023 17:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hello Ladies tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bulan yang Dilarang untuk Menikah dalam Islam. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Bulan yang Dilarang untuk Menikah dalam Islam. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, khususnya seorang Muslim, memutuskan tanggal pernikahan tak boleh sembarangan. Mereka harus berhati-hati menetapkan tanggal yang baik, serta menghindari bulan yang dilarang untuk menikah dalam Islam.
ADVERTISEMENT
Namun, benarkah ada bulan yang dilarang untuk menikah dalam Islam? Nah, simak penjelasannya di bawah ini.

Bulan yang Dilarang untuk Menikah dalam Islam

Bulan yang Dilarang untuk Menikah dalam Islam. Foto: Unsplash
Dalam buku Hukum dan Etika Pernikahan dalam Islam oleh Ali Manshur dijelaskan bahwa sebenarnya tidak ada syari'at Islam yang secara detail mengatur waktu yang baik dan buruk untuk menikah.
Namun, dalam masyarakat memang ada kepercayaan-kepercayaan tertentu. Misalnya, sebagian masyarakat Jawa yang tidak mau menikah pada bulah Dzulqa'dah.
Dzulqa'dah merupakan bulan ke-11 dalam kalender Hijriah atau penanggalan Islam. Bulan ini juga disebut dengan Al-Qadah, atau dapat juga disebut dengan Al-Qidah.
Orang Jawa tidak mau menikah pada bulan tersebut karena menganggap nanti bisa kemasukan barang yang jelek (kesesel barang olo).
ADVERTISEMENT
Padahal secara bahasa, kata Dzulqa'dah berarti duduk (silo). Di bulan tersebut, orang harus banyak duduk untuk berdoa dan ibadah. Dzulqa'dah termasuk bulan yang dimuliakan dalam Islam, jadi tidak perlu takut untuk menikah di bulan ini.
Sebagian masyarakat Jawa juga meyakini bahwa menikah di bulan Muharram itu buruk. Konon rumah tangga akan punya banyak masalah keuangan, seperti utang.
Namun, hal tersebut hanya mitos, ya. Tidak ada hadits, dalil atau kesepakatan ulama yang melarang menikah di bulan Muharram.
Sebaliknya, bulan Muharram justru salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Tentang keutamaannya, Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah di bulan Allah al-Muharram.” (HR Muslim, 1163)
Muharram adalah bulan yang Allah SWT gambarkan sebagai milik-Nya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya seorang Muslim mencari berkah di bulan ini dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik.
ADVERTISEMENT
Tidak perlu bersedih atau takut menikah pada Muharram, atau menganggapnya sial, sebagaimana kebiasaan pada masa Jahiliyah.

Bulan yang Disarankan untuk Menikah dalam Islam

Bulan yang Disarankan untuk Menikah dalam Islam. Foto: Pexels
Mungkin kamu sudah sering mendengar bahwa bulan Syawal adalah bulan yang disarankan untuk menikah dalam Islam. Syawal adalah bulan ke-10 dalam penanggalan Hijriah.
Anggapan tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, Rasulullah SAW menikahi Aisyah pada bulan Syawal, sebagaimana yang dijelaskan dalam HR Muslim no. 1423. Beliau juga menikahi Ummu Salamah di bulan Syawal berdasarkan HR Ibnu Majah no. 1991.
Dalam kitab Al-Bidayah wa an-Nihayah, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menikahi Aisyah di bulan Syawal untuk membantah mitos di masyarakat Jahiliyah waktu itu.
Masyarakat Jahiliyah menganggap bahwa menikah di antara dua Ied (bulan Syawal termasuk di antara Iedul Fitri dan Iedul Adha) akan menimbulkan perceraian. Makanya para wanita menolak untuk dinikahi dan para orang tua pun enggan menikahkan putri mereka di bulan Syawal.
ADVERTISEMENT
Bulan Syawal akhirnya dijadikan waktu yang disunahkan untuk menikah, demi menghilangkan kepercayaan orang-orang Arab Jahiliyah.
Sunnah menikah di bulan Syawal juga diamini oleh Imam An-Nawawi ra.. Dalam Kitab Tuhfatul Ahwadzi, beliau menjelaskan bahwa hadis Rasulullah SAW menikahi Aisyah ra. di bulan Syawal adalah anjuran menikah di bulan Syawal.
(DEL)