news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Mengukur Lingkar Pinggang untuk Memastikan Kesehatan Tubuh

Hello Ladies
Kumpulan berita dan informasi terkini seputar wanita, gaya hidup, kecantikan, dan karier.
Konten dari Pengguna
4 Juni 2021 11:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hello Ladies tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Mengukur Lingkar Pinggang untuk Menjaga Kesehatan Tubuh Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Mengukur Lingkar Pinggang untuk Menjaga Kesehatan Tubuh Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Bagi kalian yang belum tahu, ternyata cara mengukur lingkar pinggang itu sendiri bisa membantu kita untuk memastikan kesehatan tubuh, lho. Sudah jelas apabila lingkar pinggang yang lebih besar memiliki lemak perut yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Nah, perlu diketahui bahwa lemak perut berbeda dengan lemak yang terletak pada paha. Saat sel lemak perut terurai, mereka akan mengeluarkan asam lemak dan zat lainnya ke vena porta. Vena porta adalah salah satu pembuluh darah yang bekerja mengalirkan darah dari organ sistem pencernaan ke hati. Akibatnya, asam lemak dan zat lainnya yang dialirkan dapat mempengaruhi pankreas dan menghambat pengeluaran insulin.
Padahal, insulin sangat dibutuhkan agar sel kita bisa mengambil glukosa pada tubuh. Selain itu, toksisitas yang dialami juga dapat membuat sel tubuh tidak respon terhadap insulin. Dalam arti lain, kedua faktor ini berisiko meningkatkan level gula darah.

Faktor yang Memengaruhi Lingkar Pinggang

Berikut beberapa faktor yang bisa mempengaruhi ukuran lingkar pinggang seseorang:
ADVERTISEMENT
Genetika
Ilustrasi Genetika Foto: Pexels
Sebuah studi dari National Library of Medicine mengungkapkan bahwa genetika memiliki peran penting dalam menentukan ukuran lingkar pinggang seseorang. Ditambah faktor genetika ini juga bisa menjelaskan bagaimana beberapa keluarga memiliki tubuh berbentuk apel atau pir.
Etnis
Faktor yang kedua adalah etnis. Menurut Harvard Health, penduduk negara Mediterania cenderung memiliki lemak perut yang sedikit. Sebaliknya, penduduk asli Amerika, Pima India, Hispanik dan Asia Selatan lebih banyak mengalami obesitas pada perut.
Makanan
Ilustrasi Makanan Foto: Pexels
Memang tak bisa dipungkiri lagi bahwa makanan sudah menjadi faktor yang umum dalam mempengaruhi ukuran lingkar pinggang. Dikarenakan beberapa makanan yang berisiko meningkatkan obesitas dan lemak perut seperti makanan dan minuman yang mengandung gula, makanan instan, alkohol.
ADVERTISEMENT

Cara Mengukur Lingkar Pinggang untuk Menjaga Kesehatan Tubuh

Selanjutnya, dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa langsung tahu cara mengukur lingkar pinggang untuk menjaga kesehatan tubuh cukup memakai pita pengukur.
Hati-hati apabila ukuran lingkar pinggang sudah melebihi yang ditentukan oleh Heart Foundation sebagai berikut:
Pria sebaiknya memiliki ukuran lingkar pinggang sebesar 37 inci atau kurang. Sementara wanita baiknya memiliki ukuran lingkar pinggang sebesar 31,5 inci atau kurang. Jika ukuran lingkar pinggang terlalu besar, ada kemungkinan bisa berdampak pada kesehatan tubuh.
ADVERTISEMENT

Akibat Lingkar Pinggang Terlalu Besar

Beberapa permasalahan pada kesehatan tubuh akibat ukuran lingkar pinggang yang terlalu besar:
Diabetes Melitus Tipe 2
Sebauh studi dari U.S. National Library of Medicine menyimpulkan bahwa ukuran lingkar pinggang merupakan salah satu tolak ukur yang baik dalam melihat risiko munculnya diabetes melitus tipe 2, khususnya untuk wanita.
Penyakit Jantung
The American Heart Association menyebutkan bahwa ukuran lingkar pinggang, terutama jika dihubungkan dengan ukuran pinggul, dapat memprediksi serangan jantung. Hal ini berlaku khususnya untuk wanita dengan wajah berbentuk apel. Dikarenakan wanita dipercaya cenderung lebih berisiko terkena serangan jantung.
Stroke
Selain penyakit jantung dan diabetes, ukuran lingkar pinggang yang terlalu besar juga dapat menjadi salah satu indikator terkena stroke. Sebuah studi dari Strokenotes menyatakan bahwa distribusi lemak perut dapat diasosiasikan dengan risiko stroke baik untuk wanita maupun pria.
ADVERTISEMENT
(AH)