Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Macam-macam Warna Darah Haid dan Maknanya
9 Januari 2023 15:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hello Ladies tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Warna darah haid umumnya adalah merah cerah. Namun, kalau kamu mendapati warna darah yang berbeda, jangan langsung panik, Ladies.
ADVERTISEMENT
Saat sedang menstruasi, warna darah yang berubah-ubah itu wajar. Hal tersebut dipengaruhi oleh lamanya darah berada di dalam rahim.
Semakin lama darah di dalam rahim, biasanya darah akan bereaksi dengan oksigen (teroksidasi), sehingga warnanya jadi cokelat kehitaman.
Meski begitu, sejumlah warna darah yang berubah juga patut diwaspadai. Simak penjelasan di bawah ini soal warna darah haid yang normal.
Macam-macam Warna Darah Haid
Berikut macam-macam warna darah haid beserta maknanya dirangkum dari Medical News Today.
1. Hitam
Darah warna hitam bisa muncul di awal atau akhir menstruasi seseorang. Warna ini biasanya merupakan tanda 'darah tua' atau darah yang membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar dari rahim, sehingga darah tersebut teroksidasi.
Darah hitam juga terkadang menjadi tanda adanya sumbatan di dalam vagina. Gejala lain dari penyumbatan vagina meliputi:
ADVERTISEMENT
2. Cokelat atau Merah Tua
Seperti darah hitam, darah cokelat atau merah tua adalah tanda 'darah tua'. Darah warna cokelat atau merah tua bisa muncul di awal atau akhir haid.
Jika kamu sedang hamil, darah cokelat terkadang juga menjadi tanda awal pendarahan implantasi. Bercak cokelat selama kehamilan dapat mengindikasikan keguguran atau kehamilan ektopik.
Kehamilan ektopik adalah saat sel telur yang telah dibuahi ditanamkan di tuba falopi, bukan di rahim. Sebaiknya, segera konsultasi ke dokter kandungan jika kamu mengalami flek cokelat.
3. Merah Terang
Darah merah terang menunjukkan darah segar dan aliran darah stabil. Periode menstruasi biasanya dimulai dengan pendarahan berwarna merah terang, lalu menjadi gelap menjelang akhir menstruasi.
ADVERTISEMENT
Bercak atau perdarahan yang terjadi di antara siklus menstruasi, bisa jadi tanda terjadinya infeksi menular seksual, seperti klamidia atau gonore.
Pertumbuhan di lapisan rahim, yang disebut polip atau fibroid, juga dapat menyebabkan perdarahan hebat yang tidak normal.
Kadang, pendarahan merah terang juga menjadi indikasi kanker serviks . Gejala lain dari kanker serviks meliputi:
4. Pink
Darah berwarna pink terjadi ketika darah menstruasi bercampur dengan cairan serviks. Menggunakan kontrasepsi hormonal juga bisa menjadi penyebab darah menstruasi berwarna pink.
Penyebab lain dari darah menstruasi berwarna pink meliputi:
ADVERTISEMENT
5. Oranye
Darah yang bercampur dengan cairan serviks juga bisa tampak berwarna oranye. Hal ini normal, ya.
Darah berwarna oranye juga sering menjadi indikasi adanya infeksi, seperti bacterial vaginosis atau trichomoniasis. Biasanya disertai gejala lain, seperti vagina gatal, tidak nyaman, dan keluarnya cairan berbau busuk.
6. Abu-abu
Darah berwarna abu-abu biasanya tanda terjadinya bacterial vaginosis, suatu kondisi infeksi akibat ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat di dalam vagina.
Gejala bacterial vaginosis lainnya meliputi:
Orang yang mengalami gejala bacterial vaginosis harus menemui dokter atau ginekolog. Dokter biasanya meresepkan antibiotik untuk mengobati bacterial vaginosis.
ADVERTISEMENT
Itulah warna-warna darah yang memiliki makna tersendiri. Yuk, mulai aware dengan siklus menstruasimu!
(DEL)