Rambut Rontok Gejala Apa? Waspadai Penyakit Ini

Hello Ladies
Kumpulan berita dan informasi terkini seputar wanita, gaya hidup, kecantikan, dan karier.
Konten dari Pengguna
30 Januari 2023 14:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hello Ladies tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rambut Rontok Gejala Apa. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Rambut Rontok Gejala Apa. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kamu mungkin khawatir melihat rambut rontok tiap kali kamu menyisir rambut, sehingga bertanya-tanya, sebenarnya rambut rontok gejala apa?
ADVERTISEMENT
Perlu kamu ketahui, rambut rontok adalah hal yang wajar. Rambut memang akan rontok sebanyak 50—100 helai per hari. Kemudian rambut yang baru tumbuh menggantikan rambut rontok.
Namun, jika jumlah rambut rontokmu berlebihan, bahkan membuat rambutmu menipis, kamu perlu waspada. Segera konsultasi ke dokter, jangan sampai kamu menderita penyakit di bawah ini.

Rambut Rontok Gejala Apa?

Rambut Rontok. Foto: Shutterstock
Dikutip dari American Academy of Dermatology Association, rambut rontok bisa menjadi gejala sejumlah penyakit di bawah ini.

1. Alopecia Areata

Alopecia areata adalah penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang folikel atau kantong kelenjar rambut.
Penderita penyakit alopecia areata biasanya tidak hanya mengalami rambut rontok. Alis, bulu mata, dan rambut di bagian tubuh lainnya pun turut rontok.
ADVERTISEMENT
Namun, rambut bisa tumbuh kembali dengan sendirinya jika penderita sudah sembuh. Kalau tidak tumbuh, terdapat perawatan yang dapat membantu merangsang pertumbuhan kembali.

2. Ketidakseimbangan Hormon

Penyebab umum hormon yang tidak seimbang adalah polycystic ovary syndrome (PCOS). PCOS menyebabkan kista pada ovarium wanita. Nah, kerontokan rambut salah satu gejalanya.
Berhenti mengonsumsi beberapa jenis pil KB juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon sementara waktu. Kerontokan rambut pun dapat terjadi di masa tersebut.
Wanita yang mengalami ketidakseimbangan hormon dapat mengalami penipisan rambut di kulit kepala mereka. Kalau pengin rambut tebal kembali, kamu bisa menjalankan treatment di dokter.

3. Infeksi Kulit Kepala

Rambut Rontok Gejala Apa. Foto: Shutterstock
Infeksi kulit kepala dapat menyebabkan area bersisik dan terkadang meradang di kulit kepala. Tandanya bisa terlihat seperti titik-titik hitam kecil di kulit kepala.
ADVERTISEMENT
Tapi jangan khawatir, karena infeksi kulit kepala bisa dihilangkan dengan sejumlah pengobatan. Setelah infeksi sembuh, rambut cenderung kembali tumbuh.

4. Scalp Psoriasis

Orang yang menderita scalp psoriasis akan mengalami kerontokan rambut. Tapi, rambut cenderung tumbuh kembali setelah scalp psoriasis sembuh, meski membutuhkan waktu yang cukup lama.
Dengan mengikuti tips dokter kulit ini, Anda mungkin dapat mencegah kerontokan rambut.

5. Scarring Alopecia

Kondisi scarring alopecia berkembang ketika peradangan di kulit kepala menghancurkan folikel rambut. Setelah dihancurkan, folikel rambut tidak dapat menumbuhkan rambut lagi.
Makanya, penting untuk mengetahui kondisi ini sejak dini agar dapat mencegah kerontokan rambut lebih lanjut, atau kebotakan.

6. Tiroid

Rambut Rontok Gejala Apa. Foto: Shutterstock
Rambut rontok terus menerus bisa jadi tanda awal bahwa kamu menderita gangguan pada kelenjar tiroid. Penderita penyakit tiroid biasanya mendapati rambutnya rontok memenuhi sisir.
ADVERTISEMENT
Penting untuk segera mengobati tiroid, dengan begitu kepala akan terhindari dari kebotakan.

7. Racun

Keracunan secara perlahan dapat menyebabkan kerontokan rambut. Racun yang dapat menyebabkan kerontokan rambut antara lain adalah arsenik, talium, merkuri, dan litium.
Jika kamu menelan warfarin dalam jumlah banyak, racun yang ditemukan dalam racun tikus, rambutmu juga akan mengalami kerontokan.
Mengonsumsi vitamin A atau selenium dalam jumlah besar juga beracun dan dapat menyebabkan kerontokan rambut.
Nah, itulah sejumlah penyakit yang membuat rambut rontok sebagai salah satu gejalanya.
(DEL)