Konten dari Pengguna

Siklus Menstruasi Normal pada Remaja, Beda dengan Wanita Dewasa?

Hello Ladies
Kumpulan berita dan informasi terkini seputar wanita, gaya hidup, kecantikan, dan karier.
29 Mei 2021 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hello Ladies tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi siklus menstruasi normal pada remaja. (Dok. Pexels/Alina Blumberg)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siklus menstruasi normal pada remaja. (Dok. Pexels/Alina Blumberg)
ADVERTISEMENT
Bagaimana siklus menstruasi normal pada remaja? Lalu, apa saja faktor yang memengaruhi siklus tersebut? Kondisi apa yang mesti remaja waspadai ketika siklus menstruasinya terganggu?
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, remaja perempuan mengalami fase menstruasi di antara usia 11 hingga 14. Di tahap itu, pengetahuan seputar siklus menstruasi normal sangatlah penting.
Karena itulah, penjelasan atas jawaban dari pertanyaan seputar siklus menstruasi normal menjadi kunci. Apalagi, menurut buku Adolescent Medicine (2008) karya Gail B. Slap, masalah siklus menstruasi dialami oleh 75% remaja perempuan.

Siklus Menstruasi Normal, Bagaimana Tandanya?

Menurut Asisten Profesor di Departemen Kesehatan Wanita Sekolah Medis Dell Universitas Texas, Rachel Bowman, siklus menstruasi normal ditandai dengan hal-hal berikut ini:
- Terjadi setiap 21 hingga 35 hari.
- Perdarahan berlangsung mulai dari 2 sampai 7 hari.
- Perdarahan awal bersifat ringan.
- Aliran darah pada hari kedua atau ketiga lebih banyak dari hari pertama, lalu kembali ringan setelahnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, menurut Departemen Medis Universitas Michigan, rata-rata wanita mencatatkan siklus menstruasi per 28 hari sekali.
Ilustrasi menstruasi pada remaja. (Dok. Pexels/Polina Zimmerman)

Siklus Menstruasi Normal Dipengaruhi Banyak Hal

Jika remaja perempuan tak langsung memenuhi tanda-tanda tersebut pada tahap awal fase menstruasi, maka jangan langsung panik. Sebab, ada berbagai hal yang memengaruhi waktu, durasi, dan pola perdarahan haid kamu. Apa saja sih hal-hal itu?
1. Umur
Bukan hal yang aneh apabila remaja perempuan memiliki durasi menstruasi dan pola perdarahan yang berbeda dengan perempuan dewasa. Semua karena tingkat hormon yang berbeda.
Estrogen dan progesteron memainkan peran penting terhadap siklus menstruasi. Perubahan tingkat hormon dapat berdampak terhadap siklus menstruasi.
Sebagai contoh, remaja perempuan cenderung memiliki tingkat perubahan hormon progesteron yang rendah. Karena itulah, siklus menstruasi normal mereka sedikit berbeda dengan wanita dewasa dengan tingkat perubahan hormon yang tinggi karena faktor eksternal seperti penghentian pil KB.
ADVERTISEMENT
2. Gaya hidup
Hal-hal seperti tingkat stres, merokok, atau konsumsi alkohol dapat mengubah siklus menstruasi. Begitu pula dengan perubahan berat badan yang signifikan.
3. Obat-obatan
Para remaja juga mesti tahu, sejumlah jenis obat seperti antiepilepsi (pengobatan epilepsi), antipsikotik, serta pengencer darah juga dapat mengubah siklus menstruasi.
Ilustrasi nyeri pada menstruasi. (Dok. Pexels/Sora Shimazaki)

Siklus Menstruasi Normal pada Remaja

Slap dalam bukunya menulis, jarak antara menarche (menstruasi pertama) dengan yang kedua di Amerika Serikat bervariasi pada tiap individu. Setahun setelah menarche, 90% remaja perempuan mencatatkan siklus menstruasi setiap 21 hari hingga 45 hari sekali. Sementara lamanya fase menstruasi berada di rentang waktu 2 hingga 7 hari.
Namun, tiga tahun setelah menarche, siklus menstruasi pada remaja pun berubah menjadi setiap 21 hari hingga 34 hari sekali pada 60-80% remaja perempuan di AS. Artinya, siklus menstruasi normal pada remaja berubah seiring bertambahnya usia.
ADVERTISEMENT
Merujuk pada penelitian itu, siklus menstruasi normal wanita dapat berubah-ubah seiring bertambahnya usia. Karena hormon remaja perempuan masih bersifat fluktuatif pada tahap awal fase menstruasi.
Akan tetapi, kamu perlu mewaspadai perubahan yang membahayakan. Apa saja itu?
1. Siklus menstruasi kurang dari 21 hari atau melebihi 35 hari
Menurut Bowman, hal ini menunjukkan ketidakteraturan siklus menstruasi. Sementara itu, pada siklus menstruasi normal, rentang waktunya adalah 21 hingga 35 hari.
Ilustrasi haid pada remaja. (Dok. Pexels/Polina Zimmerman)
2. Siklus menstruasi berubah-ubah lebih dari 3 bulan
“Jika siklus menstruasi naik-turun lebih dari 3 hari setiap bulan -misalnya rentang waktu 22 hari dalam satu siklus dan berubah jadi 31 hari pada siklus selanjutnya- maka itu menunjukkan adanya masalah dasar,” kata Bowman.
ADVERTISEMENT
Masalah itu dapat berupa kehamilan, gangguan makan (bulimia atau anoreksia), PCOS (polycystic ovary syndrome), gangguan perdarahan, atau gangguan tiroid.
2. Durasi fase menstruasi lebih dari 8 hari
Bowman juga menyebut, durasi menstruasi lebih dari delapan hari yang dikuti oleh perdarahan dan nyeri hebat juga menunjukkan masalah.
Menurut Dokter Obgyn di Axia Women’s Health, Jessica Geida, perdarahan atau bercak selama menstruasi juga menunjukkan ketidakteraturan.
Apabila kamu mengalami kondisi-kondisi tersebut, segera datang ke fasilitas kesehatan atau dokter untuk mengecek kesehatan sistem reproduksimu.
(TDI)