news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

10 Cara Membuat Anak Agar Istri Cepat Hamil

Hello Ladies
Kumpulan berita dan informasi terkini seputar wanita, gaya hidup, kecantikan, dan karier.
Konten dari Pengguna
27 Januari 2020 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hello Ladies tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pasangan suami istri. Sumber: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan suami istri. Sumber: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Memiliki keturunan merupakan impian setiap pasangan yang menikah. Berbagai cara membuat anak pun dilakukan agar istri bisa segera berbadan dua.
ADVERTISEMENT
Namun tidak semua pasangan suami istri bisa cepat diberikan momongan meski sudah menempuh segala cara membuat anak. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang langsung memutuskan melakukan program bayi tabung.
Sayangnya, meski merogoh biaya mahal, tidak semua program bayi tabung berhasil dalam satu waktu. Sejatinya, masih banyak cara membuat anak yang lebih efisien dan alami.

Berikut 10 cara membuat anak bagi pasutri agar istri cepat hamil setelah menikah:

1. Pemeriksaan Prakonsepsi
Berkonsultasi ke dokter kandungan untuk menanyakan asupan nutrisi yang baik untuk mempersiapkan kehamilan seperti vitamin dan asam folat. Pemeriksaan ini juga bertujuan untuk mengetahui apakan pasutri memiliki masalah medis atau tidak.
Ada baiknya, pemeriksaan ini dilakukan sebelum menikah. Jika salah satu mengalami masalah medis, akan lebih cepat ditangani sebelum kehamilan terjadi.
ADVERTISEMENT
2. Mengetahui Masa Subur
Penting bagi seorang wanita mengetahui siklus menstruasi untuk membantu mengetahui masa subur (ovulasi) mereka. Dengan begitu, pasutri akan tahu waktu yang tepat untuk berhubungan intim agar cara membuat anak jadi lebih maksimal.
Saat ovulasi terjadi, ada perubahan lendir serviks menjadi lebih tipis dan terasa encer. Tidak sedikit para wanita yang merasakan nyeri saat ovulasi.
3. Posisi Bercinta
Banyak yang percaya, posisi bercinta berpengaruh pada peluang kehamilan. Namun semua itu hanya lah mitos. Hingga kini belum ada teori ilmiah yang dapat membuktikan hal tersebut.
Terbukti, ada banyak posisi yang bisa dilakukan saat bercinta. Namun ada baiknya untuk tidak melakukan posisi yang melawan gravitasi. Seperti duduk atau berdiri selama berhubungan intim karena dapat mencegah sperma mendekati sel telur.
ADVERTISEMENT
4. Tetap Berada di Tempat Tidur Setelah Bercinta
Mitos lain yang beredar di masyarakat yakni para wanita diminta untuk berbaring di tempat tidur sambil mengangkat kaki setelah bercinta. Posisi ini dipercaya dapat meningkatkan peluang hamil.
Sayangnya, bukan itu yang sebenarnya harus dilakukan. Sebaiknya tetap berada di tempat tidur selama 10-15 menit setelah berhubungan intim tanpa perlu mengangkat kaki.
5. Tidak Berlebihan
Tidak sedikit juga orang yang meyakini, frekuensi bercinta dapat memberikan peluang hamil. Bahkan pasangan pengantin baru khususnya, melakukan hubungan intim hampir setiap hari selama masa ovulasi untuk mempercepat kehamilan.
Saran terbaik, lakukan hubungan seks secara teratur bukan hanya selama masa ovulasi. Beri jeda karena sperma dapat bertahan hidup selama lima hari dalam tubuh wanita.
Ilustrasi pasangan suami istri. Sumber: Shutterstock
6. Hindari Stres
ADVERTISEMENT
Setiap pasangan suami istri pasti ingin punya keturunan. Namun jangan terlalu stres memikirkan kehadirannya. Stres dikhawatirkan akan mengganggu proses ovulasi.
Lakukan hal yang menyenangkan untuk menghilangkan stres. Mempersiapkan jiwa dan raga yang sehat merupakan salah satu cara membuat anak.
7. Pola Hidup Sehat
Selain hindari stres, mempersiapkan fisik juga perlu dilakukan sebelum kehamilan. Jalani pola hidup sehat dengan berolahraga untuk menjaga berat badan tetap ideal.
Lakukan olahraga secara rutin tanpa berlebihan. Misalnya dengan berjalan cepat paling tidak 30 menit setiap hari, 5 kali seminggu dan jauhi rokok.
8. Makan Makanan Bergizi
Setelah berolahraga, imbangi juga dengan konsumsi makanan sehat dan bergizi. Nutrisi penting seperti kalsium, protein, dan zat besi sangat diperlukan tubuh untuk mempersiapkan kehamilan.
ADVERTISEMENT
Makan banyak buah, sayuran, protein tanpa lemak, biji-bijian, susu dan lemak sehat. Kurangi kafein, perbanyak air putih. Konsumsi suplemen seperti asam folat dan zinc.
9. Minta Bantuan Profesional
Setelah segala cara sudah dilakukan, suami istri juga disarankan untuk mempertimbangkan melakukan evaluasi fertilitas. Hal ini wajib dilakukan jika wanita sudah berumur 35 tahun atau lebih dan belum hamil.
Coba berkonsultasi dengan spesialis kesuburan jika tak juga hamil dalam kurun waktu 12 bulan meski sudah melakukan hubungan seks secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
10. Waspada Penurunan Kesuburan karena Usia
Siapa bilang kesuburan tidak akan menurun. Seiring bertambahnya usia, kesuburan seorang wanita akan menurun. Bahkan ada sebagian kecil yang mengalami menopause dini.
ADVERTISEMENT
Yang mana, umumnya menopause terjadi di usia 45-55 tahun. Hal ini disebabkan adanya perubahan yang berhubungan dengan usia ovarium yang dan penurunan jumlah dan kualitas sel telur.
Pertambahan usia juga meningkatkan risiko pada masalah kesehatan seksual dan reproduksi. Seperti fibroid rahim, endometriosis dan penyumbatan tuba falopi yang dapat berkontribusi dalam kesuburan.