Konten dari Pengguna

Politik dan Kurikulum

Hery Setyawan
Guru SMPN 42 Jakarta
2 September 2023 8:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hery Setyawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Guru melakukan kegiatan pembelajaran (dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Guru melakukan kegiatan pembelajaran (dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dunia politik saat ini dibuat heboh dengan aksi mengejutkan yang dilakukan oleh salah satu partai yang sudah mengumumkan cawapresnya. Walaupun belum diformalkan secara resmi oleh partai koalisi. Terjadi pro dan kontra terhadap apa yang dilakukan oleh partai tersebut.
ADVERTISEMENT
Tidak lupa juga banyak dari masyarakat berkomentar terhadap pemberitaan tersebut. Semua kembali ketika bicara tentang politik itu sifatnya dinamis artinya semua bisa bergerak kapanpun dan dimanapun selama itu menguntungkan bagi kita.
Di dalam politik apa yang dilakukan semuanya untuk mencari yang terbaik agar bisa menang pada tahun 2024. Berbagai strategi digunakan dengan melihat keuntungan di setiap kondisi politik saat ini. Lantas, bagaimana kita sebagai seorang guru melihat kondisi politik saat ini?
Bagi sebagian guru memang bersikap masa bodo dengan pemberitaan tentang politik. Tetapi ada sebagian guru yang ikut mengamati setiap perkembangan politik tanah air. Walaupun hanya sebagai pengamat saja karena terbentur dengan aturan netralitas sebagai seorang ASN.
Padahal ketika berbicara tentang pemilu, sebagai partai pemenang pemilu pastinya akan melakukan berbagai program strategis untuk warganya. Setiap partai pemenang pemilu pasti akan berbuat yang terbaik bagi warganya.
ADVERTISEMENT
Ketika memimpin pastinya akan bekerja dengan baik guna mendapatkan nilai tambahan dan simpati dari warganya. Dan, ini bisa dijadikan keuntungan dalam pemilihan periode berikutnya.
Ilustrasi anak SMA belajar. Foto: Dok. Istimewa
Pendidikan dalam hal ini bisa dijadikan sebagai alat tambahan yang bisa diterima diseluruh wilayah. Pemimpin tersebut pasti akan menciptakan berbagai perubahan dalam dunia pendidikan agar bisa memberikan nilai tambah bagi mereka yang berkuasa saat itu. Kurikulum dalam pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat menjanjikan.
Barangkali kita semua sepakat maju atau tidaknya suatu negara ditentukan oleh pendidikan. Kurikulum sebagai produk pendidikan ini pasti akan mengikuti perkembangan politik yang selalu dinamis. Di sini lah kita melihat kenapa kurikulum selalu berganti dan mengikuti keinginan pemimpin hasil pemilu yang akan terjadi.
ADVERTISEMENT
Kita sering mendengarkan ungkapan ganti menteri ganti kurikulum. Mengapa kurikulum sebelumnya diganti? Apakah kurikulum sebelumnya mempunyai kekurangan yang buruk? Jika begitu mengapa tidak diperbaiki saja bukan diganti seluruhnya.
Perubahan kurikulum yang diterapkan pasti tidak lepas dengan kondisi yang ada di negara tersebut. Sebagai seorang guru pastinya kita hanya bisa mengikuti perubahan kurikulum yang terjadi. Karena kurikulum itu dinamis yang selalu berubah sama seperti perkembangan politik.
Perubahan kurikulum ini harus diikuti dengan berbagai perubahan di antaranya perubahan cara mengajar guru yang mengikuti kodrat alat dan kodrat zaman. Bagaimana guru melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid karena itu jauh lebih bisa dirasakan manfaatnya oleh peserta didik.