Konten dari Pengguna

7 Rekomendasi Kuliner Mi yang Enak di Palembang dan Belitung

3 Juli 2019 19:12 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hesti Widianingtyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kenapa rekomendasi kuliner mi enak yang gue tulis ini cuma di Palembang dan Belitung? Karena kebetulan dua tempat itu saja yang sempat gue jelajahi di trip kali ini.
ADVERTISEMENT
Dua tempat ini punya kuliner mi yang khas. Apalagi dekat sama Bangka. Siapa sih yang enggak tahu enaknya mi bangka? Makanya, sebagai pencinta mi gue niatin buat cari warung mi yang enak.
Menurut gue, mi itu makanan yang mau dimasak kayak gimana pun dan pakai bumbu apa pun tetap enak. Seriusan, deh. Digoreng enak, direbus enak, kenyel-kenyel gemes, deep fried kayak ifumi enak, diremezzz kayak ciki enak, panas enak, dingin kayak soba juga enak, mau dimakan pake apa aja juga enak, mau tipis, mau tebel, mau lurus, mau kruwel-kruwel tetap aja enak, dan dimakan kapan aja enak. Setuju, enggak?
Kalau iya, ini rekomendasi gue buat tempat makan mi yang enak di Palembang dan Belitung. Ps: gue cuma jago makan, enggak jago foto.
ADVERTISEMENT
Maap lupa foto langsung dimakan, jadi bentuknya sudah enggak karuan.
Palembang punya Mie Celor dengan kuah kental mirip karbonara. Tapi jangan pikir rasanya kayak perpaduan cream, susu, dan keju, karena ini lebih grassroot, men.
Creamy yang disuguhin sama mie celor, nih, cukup nutty, dengan rasa-rasa seafood khas perairan Sungai Musi gitu. Kuahnya blends well sama mi yang tipis dan telur.
Cuma jujur taburan togenya cukup ganggu dan bikin rasanya jadi aneh. Enggak tahu karena togenya yang jelek atau gimana, sih. Kalau pesan mending tanpa toge.
Biar tambah enak makannya dicampur sama kerupuk ikan yang udah dibasahin sama kuah kental Mie Celor. Plus sambalnya yang enggak terlalu pedas cenderung agak smokey. Enak, tapi sepiring cukup.
ADVERTISEMENT
Alamatnya di Jl. Merdeka No.54, Talang Semut, Kecamatan Ilir Bar. I. Untuk harga, gue enggak tahu karena ditraktir, hahaha... tapi kayaknya sekitar Rp 15 ribu.
ITU PANGSIT GORENG UDANGNYA JUARAK.
Semua orang tahulah, ya, kalau chinese noodle itu ntap. Mie Ayam Dempo ini adalah salah satunya.
Lokasinya ada di Jl. Dempo Dalam No. 918C, 15 Ilir, Kecamatan Ilir Tim. I, kayak perumahan gitu, agak masuk-masuk memang. Dia jual chinese food tapi yang gue coba adalah mie ayam dan pangsit goreng udang.
Minya enak tapi enggak memukau. Kuahnya juga agak hambar. Cuma pangsit goreng udangnya itu, masyaAllah, mau nangiz. Ini gue nulisnya aja deg-degan sambil ingat rasanya.
Pangsit goreng udangnya, tuh, crispy parah kulit luarnya. Tapi enggak berminyak dan enggak keras pas digigit. Kayak digigit gampang terus langsung lumer aja gitu di mulut.
ADVERTISEMENT
Terus isiannya benar-benar udang utuh yang kenyal, manis, gurih. Belum lagi saus kentalnya yang... UGH! bikin speechless. Enggak bohong. Takjubnya tuh, kalau saus begini biasanya agak overpowering si pangsit, ini justru melengkapi dengan sempurna.
Wah, kalau harga satu pangsitnya Rp 500, udah gue toplesin, sih. Tapi seporsi pangsit goreng isi 5 itu Rp 22 ribu, mie ayam pangsit rebus itu sekitar Rp 20 ribu juga kalau enggak salah. Sorry, gue kalau makan jarang lihat harga soalnya :)
enak banget gimana dong
Karena jajan mie di Palembang cuma dikit jadi langsung ke Belitung, ya. Lokasi Siu Mie emang jauh dari kota Tanjung Pandan, kurang lebih 80 km. Tapi kalau lo ke Belitung dan main ke Museum Kata Andrea Hirata, kudu sempetin ke Siu Mie yang jaraknya cuma 20 km dari situ, tepatnya di Jl. Jend. Sudirman No.33, Baru, Manggar.
ADVERTISEMENT
Warungnya biasa, letaknya di samping burjo, dan enggak ramai-ramai banget. Karena gue dateng udah siang kali, ya? Dia buka dari pukul 7 pagi sampai 1 siang aja soalnya.
Penjualnya ibu-ibu udah separuh baya. Masaknya alon-alon asal klakon. Tapi pas itu mie udah sampai di depan lo, you wont be the same again.
Gue dan teman pesan dua mie ayam, ceker bakso, pangsit rebus, plus es teh manis dua dengan total harga sekitar Rp 46 ribu. Aduh, lo tahu gimana kuah mie ayam biasanya hambar? INI ENGGAK SAMA SEKALI MEN. He eh, harus gue capslock. Gue kaget pas coba kuah ceker bakso yang bening, seger, gurih, dan ringan. Terus kuah pangsit rebus yang agak lebih gurih karena lebih berminyak. Kacau, sih, enak semua!
ADVERTISEMENT
Yang bikin seneng lagi karena baksonya itu padat berasa daging sapinya, enggak kenyal tepung aja. Isian pangsit juga gurih dengan kulit pangsit rebus yang lembut kayak makan kembang tahu. Terus ceker dan tulang lunaknya itu, sih, empuk banget, i wanna cry.
Kalau mi-nya tipis, taburan ayamnya manis, dan togenya crunchy bikin enggak bosan makannya karena di satu suapan teksturnya beda-beda. Togenya juga enggak aneh rasanya kayak yang di mie celor. Mungkin yang itu ditumbuhinnya di aqua gelas pakai kapas jadi beda jenis dan beda ketebalan, ya. Gurihnya juga pas jadi ketika ditambah dikit sama kuah pangsit rebus atau ceker bakso jadi makin enak.
Gue enggak tahu ini enak banget karena habis motoran 1,5 jam nonstop atau gimana, tapi asli seenak itu. Luv siu mie~
ADVERTISEMENT
segwer
Gue biasanya agak skeptis sama makanan legendaris dan terkenal di sebuah daerah. Enggak jarang makanan ini terkenal karena selera turis, bukan orang lokal. (Anaknya emang lokal banget gitu, sih)
Tapi kayaknya gue mau ngetawain diri sendiri setelah coba mie atep ini. Karena mie atep enak juga. Kuahnya kental manis, togenya segar (toge lagi, toge lagi), terus isiannya banyak. Selain mi ada kentang rebus potong kecil-kecil, udang, emping, dan tahu.
Sebagai mi belitung pertama gue, pengalaman makannya menarik. Suapan pertama jelas manis dari kuahnya. Tapi ada emping dan tahu yang cenderung pahit sangit —in a good way— yang nyeimbangin manisnya kuah. Apalagi pas ditambah sambal, duh, segar!
ADVERTISEMENT
Minumnya gue pesan es jeruk kunci yang rasanya biasa aja. Semua dibanderol dengan harga Rp 24 ribu. Lokasinya di Jl. Sriwijaya No.27, Parit, Tj. Pandan.
kalo tiap hari sarapan ini cepet mati ga ya
Mie Nyong Choi enggak beda jauh sama Siu Mie. Harganya juga sekitar Rp 25 ribu. Bedanya karena pakai babi jadi lebih gurih daging babi aja. Selain itu pelengkapnya bukan pakai bakso daging sapi tapi ikan. Kuahnya gurih enggak hambar. Cocok untuk sarapan dan mengawali hari dengan sesuatu yang haram. Yum~
Lokasi di Jl. Madura, Parit, Tj. Pandan. Enggak jauh dari Mie Atep, kok. Tapi juga di Tanjung Pandan ke mana-mana jaraknya cuma 5-10 menit.
pak panjang apanya pak? umurnya, amin
Sebenarnya ini bukan warung mie tapi pelengkap bakso ikannya bisa pakai mie. Standar mie dan bihun tipis untuk kuah bakso. Dan karena dia spesialnya adalah bakso ikan, jadi enggak perlu ditanya enaknya. Bakso ikannya benar-benar lembut, kenyal, dan berasa tenggirinya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya kuahnya terlalu berminyak dan kurang asin. Padahal udah gue kasih jeruk peras dan sambal juga kurang nendang. Ya, worth it untuk harga Rp 15 ribu. Lokasi di Jl. Pelataran Air Ketekok /Telex No. 22, Paal Satu, Tj. Pandan.
kobam mie koba
Sebenarnya setelah memulai hari dengan keharaman gue ingin mengakhirnya dengan cara yang sama yaitu di mie fan yung. Tapi karena tutup, jadi puter balik ke mie koba.
Lokasinya di Jl. A. Yani No.91, Perawas, Tj. Pandan, tepatnya ke arah bandara. Ini mie pakai ayam, kok. Mie nya tanpa tambahan apapun udah gurih nyoy. Kuahnya lagi-lagi enggak hambar dan ringan.
Pelengkapnya ada bakso ikan sama pangsit. Gue cukup terkejut dengan tekstur bakso ikannya enggak kayak yang pernah gue makan. Kalau biasanya bagian luar bakso ikan agak kesat ini langsung lembut sampai dalam.
ADVERTISEMENT
Yang menarik di sini pilihan sambal ada dua, pertama sambal cair biasa, kedua sambal agak kental karena dicampur tauco. Tapi enggak mendominasi gurihnya mie sama sekali, justru bikin makin enak. Ah, perut kenyang, hati senang~