Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bumerang yang Menantang
1 Januari 2024 8:50 WIB
Tulisan dari hesty indra widajati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bumerang. Benda yang pada umumnya berbentuk mirip huruf V yang landai ini sedang naik daun akhir-akhir ini. Sebenarnya saya sudah mengenal nama maupun sejarah benda ini sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar, baik dari majalah anak-anak maupun informasi dari saudara yang lebih tua usianya. Namun demikian tidak pernah terpikirkan untuk memiliki benda terbang yang menakjubkan ini.
ADVERTISEMENT
Pada suatu hari, ketika saya dan rekan-rekan kerja berkunjung ke Dusun Semilir, Semarang, seorang rekan menghampiri seorang penjual bumerang. Sekitar tiga menit penjual tersebut memberikan arahan terkait cara melemparkan bumerang sekaligus mempraktikkannya di depan kami. Tentu saja kami terpana. Bunerang itu benar-benar bisa kembali pada si pelempar.
Singkat cerita, rekan saya akhirnya membeli sebuah bumerang sebagai oleh-oleh untuk putranya. Pada saat itulah timbul ide dalam pikiran saya. Mengapa saya tidak membelinya juga? Bumerang merupakan salah satu benda rekreatif yang merupakan terapan konsep gaya, momen gaya serta tekanan udara. Pasti siswa-siswa saya akan gembira jika saya meminta mereka bergantian melemparkan dan mengamati gerak bumerang di halaman sekolah yang teduh pada saat mereka mempelajari gaya dan gerak benda. Akhirnya saya pun membeli bumerang, persis seperti yang dibeli oleh rekan saya.
ADVERTISEMENT
Apa dan mengapa bumerang itu?
Bumerang merupakan senjata yang digunakan oleh suku Aborigin di Australia untuk berburu maupun berperang. Bumerang digunakan dengan cara dilempar. Penduduk Aborigin sudah mempelajari teknik lempar bumerang ini sejak mereka masih kecil hingga mahir menggunakan bumerang.
Sesuai fungsinya, awalnya bumerang digunakan untuk berburu. Bumerang yang digunakan untuk berburu ini tidak dapat kembali pada pelemparnya. Penemuan bumerang yang dapat kembali pada pelemparnya adalah penemuan tidak disengaja ketika suku Aborigin menyempurnakan bentuk bumerang yang dibuat menyerupai sayap pesawat terbang. Hal inilah yang menarik dan unik dari sebuah bumerang.
Bagaimana bumerang dapat kembali pada pelemparnya?
Bentuk bumerang yang dapat terbang lama di udara dan kembali pada pelemparnya dirancang secara khusus. Desain sayap yang tepat sangat membantu pergerakan bumerang di udara karena akan menghasilkan daya angkat ketika bumerang dilemparkan.
Pada saat bumerang terbang, kecepatan udara yang lewat di atas sayap bumerang lebih cepat daripada udara yang lewat di bagian bawah sayap bumerang. Akibatnya, sesuai hukum Bernoulli tekanan udara di bagian atas sayap bumerang lebih kecil daripada tekanan udara di bagian bawah sayap. Hal inilah yang menimbulkan gaya yang merupakan daya angkat pada bumerang sehingga bumerang dapat terbang di udara.
ADVERTISEMENT
Perbedaan daya angkat di bagian atas dan bawah sayap-sayap bumerang menimbulkan momen gaya atau torsi. Momen gaya yang terjadi terus menerus ini menimbulkan efek giroskopik yang menyebabkan gerak bumerang miring dan melakukan gerak rotasi hingga kembali pada si pelempar.
Menakjubkan sekaligus menantang, bukan? Tidakkah anda ingin memiliki sebuah atau beberapa buah bumerang, mempelajari teknik yang tepat untuk melemparkannya, dan akhirnya mendapatkan bumerang yang anda lempar kembali ke tangan anda dengan manis.
***
ADVERTISEMENT