Konten dari Pengguna

4 Dimensi Hubungan dalam Islam agar Tak Kehilangan Jati Diri

Hijab Lifestyle
All about hijab.
9 Februari 2021 12:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Orang sering merasa bahwa dalam banyak hubungan mereka tidak bisa menjadi diri sendiri. Mereka benar-benar mengikuti kemauan pasangan atau orang lain karena khawatir mendapatkan penolakan atau hubungan tidak akan bertahan lama.
ADVERTISEMENT
Seorang terapis hubungan bernama Abeda Ahmad mengatakan kepada situs Mvslim.com, bahwa banyak individu yang mudah kehilangan diri mereka sendiri dalam hubungan. Menurut Ahmad, terdapat beberapa dimensi penting tentang hubungan agar tidak kehilangan jati diri sebagai seorang Muslim sebelum menetapkan pilihan pasangan.

Hubungan dengan Allah

Ilustrasi jamaah beribadah di masjid. Foto: Unsplash/@davidmonje
Hubungan kita dengan Allah adalah salah satu dimensi terpenting untuk dijelajahi. Jika hubungan kita dengan Allah didasarkan pada hal-hal negatif, kecemasan, dan ketakutan, daripada harapan, cinta, dan pengetahuan, kita akan terus mencari validasi atau pengakuan dari orang lain.
Hubungan kita dengan Allah hendaknya menjadi pusat dari semua keterikatan. Kita tidak bisa memiliki hubungan yang seimbang dengan orang tua, saudara, pasangan, teman, pekerjaan, atau lingkungan jika hubungan kita dengan Allah tidak sehat.
ADVERTISEMENT
Berusaha untuk menciptakan hubungan yang sehat dengan diri sendiri dan Allah, maka kita dapat membangun hubungan yang berkelanjutan dengan orang yang kita cintai.

Hubungan dengan diri sendiri

Ilustrasi wanita berhijab. Foto: Unsplash/@febrisym
Penting untuk disadari bahwa hubungan dengan diri kita sendiri harus kuat dan seimbang. Sangat dianjurkan untuk terbiasa dengan sugesti positif dan memberi semangat kepada diri sendiri. Faktanya, hubungan batin menentukan hubungan lainnya.
Mencintai dan mengetahui diri sendiri bukanlah sifat narsistik. Selain itu, merasa tidak nyaman dengan diri sendiri adalah sesuatu yang negatif. Mereka yang tidak memiliki hubungan yang sehat dengan dirinya sendiri sering kali mencari perlindungan dan penghiburan pada orang lain.
Banyak orang yang terjebak dalam siklus memperbaiki penampilan luar mereka, tetapi tidak pernah menyadari bahwa masalahnya berasal dari hubungan negatif mereka dengan diri, yang cenderung tidak menerima apa yang telah diberikan.
ADVERTISEMENT

Hubungan dengan keluarga, teman, dan orang lain

Ilustrasi seorang ibu dan anak. Foto: Unsplash/@mihaisurdu
Hubungan kita dengan keluarga, teman, dan orang lain, penting secara sosial dan spiritual. Ajaran Islam tidak menganjurkan untuk menghentikan silaturahmi yang telah terjalin dengan baik.
Hubungan dan pengabdian kita kepada orang tua tidak dapat digantikan oleh pasangan kita. Selain itu, kita tidak dapat meninggalkan atau melupakan teman begitu saja setelah menemukan suami atau istri.
Timbal balik dalam hal yang berbeda dari orang yang berbeda pula dapat membentuk kepribadian kita semakin berkembang. Kembali lagi kita mengingat bahwa manusia adalah makhluk sosial.

Hubungan dengan lingkungan dan sekitarnya

Ilustrasi wanita berhijab dengan alam. Foto: Unsplash/@sunawang
Pernahkah kamu memperhatikan bahwa pada hari-hari ketika kamu cemas dan asyik dengan seseorang atau sesuatu, kamu menjadi sama sekali tidak peduli dan terkesan cuek dengan apa yang terjadi di sekitarmu?
ADVERTISEMENT
Tidak terhubung dengan alam berarti kita hanya hidup dalam pikiran kita. Padahal, kehadiran angin semilir, kicauan burung, sinar matahari yang hangat, dapat mengurangi kecemasan, depresi, atau segala yang menyebabkan masalah mental.
Berhubungan dengan lingkungan memungkinkan kita untuk memutus siklus stres yang kejam dan negatif. Selain itu, lingkungan sekitar dapat membantu memulihkan keseimbangan dari kemungkinan syaitan mencemari akal dan pikiran.