5 Jenderal Perang Terhebat dalam Sejarah Islam

Ilustrasi panglima perang. Foto: Pixabay

Telah banyak peperangan besar yang mengisi perjalanan dalam sejarah Islam. Tentunya, perjalanan panjang itu pun telah dilalui oleh Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya dalam memperjuangkan Islam.

Walaupun dulu hanya segelintir orang yang memercayai Allah SWT dan ajaran-Nya, Nabi Muhammad SAW pantang menyerah untuk menyebarluaskan ajaran Islam bahkan harus secara sembunyi-sembunyi. Perlahan tapi pasti, orang-orang pun semakin banyak memeluk Islam.

Perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam mesti melalui banyak tantangan hingga harus menghadapi banyak penolakan sampai terjadinya peperangan. Dalam peperangan yang dilalui, tentu saja Nabi Muhammad SAW telah memercayai para jenderal sebagai pemimpin perang.

Meskipun perjuangan yang dilewati cukup berat, tapi kejayaan Islam akhirnya bisa diraih salah satunya karena pemimpin perang yang mumpuni. Walau kaum Muslim kalah jumlah ketika perang, namun para jenderal lah yang menyusun strategi untuk melawan kaum musyrikin hingga Islam daapat meraih kemenangan.

Untuk itu, inilah lima jenderal perang yang sangat pintar dalam menyusun strategi untuk menghadapi kaum musyirikin dalam sejarah Islam.

1. Khalid bin Walid

Khalid bin Walid yang namanya sudah tidak asinh lagi dalam sejarah Islam ini merupakan jenderal perang muslin yang hebat dan tak terkalahkan. Bahkan, ia dijuluki sebagai "Pedang Allah yang Terhunus".

Dia merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat ditakuti di medan tempur, bahkan sebelum memeluk Islam, Khalid bin Walid adalah panglima tempur bagi kaum Quraisy. Telah banyak peperangan yang dipimpin, seperti penaklukan tanah Arab dan Mesopotamia. Bahkan, Khalid bin Walid berhasil meraih kemenangan dalam perang, salah satunya Perang Yarmuk.

2. Abu Ubaidah bin Al-Jarrah

Jenderal panglima perang yang kedua adalah Abi Ubaidah bin Al-Jarrah. Abu Ubaidah termasuk dalam kelompok sahabat Nabi Muhammad SAW yang masuk Islam. Dirinya memeluk Islam atas ajakan Abu Bakar Ash-Shiddiq tepat sehari Abu Bakar masuk Islam.

Ia pernah bergabung dalam Perang Badar, di mana saat itu ia harus menghadapi ayahnya sendiri, Abdullah Ibn Al-Jarrah yang berada di pihak kaum Quraisy. Bahkan ia harus membunuh kemusyrikan yang bersemayam dalam pribadi ayahnya.

Sosok Abu Ubaidah mendapat gelar sebagai "Orang Kuat yang Terpercaya" oleh Nabi Muhammad SAW.

3. Salahuddin Ayyubi

Seorang jenderal muslim yang satu ini merupakan pendiri Dinasti Ayyubiyah yang wilayah kekuasaannya cukup luas, yaitu Mesir, Suriah, Mesopotamia, Hejaz, Yaman, dan sebagian wilayah di Afrika Utara. Dialah Salahuddin Ayyubi.

Nama Salahuddin Ayyubi sangat terkenal sebagai seorang pemimpin perang kaum Muslim dalam melawan tentara Perang Salib dan berhasil meraih kemenangan dalam perang tersebut. Sikapnya sebagai pemimpin perang sangatlah memiliki jiwa ksatria yang membuatnya banyak dihormati dan segani.

4. Muhammad Al-Fatih

Jenderal Muslim selanjutnya adalah Muhammad Al-Fatih. Dia adalah seorang panglima perang yang berhasil menaklukkan Konstantinopel diusia yang cukup muda, yakni 21 tahun.

Muhammad Al-Fatih dikenal sebagai pemimpin perang yang memiliki taktik dan strategi yang hebat dalam menguasai peperangan. Dia pun mendapatkan julukan "Sang Penakluk" karena kecerdasan sebagai pemimpin.

5. Sa'ad bin Abi Waqqas

Nah, sosok panglima perang hebat dalam memerdekakan agama Islam yang terakhir adalah Sa'ad bin Abi Waqqas. Dalam sejarah Islam, terutama sebagai panglima perang, ia memiliki keahlian dalam memanah.

Sa'ad bin Abi Waqqas dikenal sebagai pemimpin perang legendaris antara kaum Muslim dan Persia Majusi, dikenal sebagai Perang Qadisiyah. Dalam perang tersebut, kaum Muslimin mesti berperang melawan 100 ribu pasukan, sedangkan saat itu kaum Muslimin hanya berjumlah 3000 orang. Namun, Sa'ad bin Abi Waqqas berhasil memetik kemenangan dalam perang tersebut atas izin Allah SWT.

Itulah sedikit kisah singkat kelima jenferal panglima perang Muslim yang hebat dan sangat mumpuni dalam menyusun strategi dalam menghadapi lawan. Sehingga kaum Muslim dapat meraih kemenangan dalam perang-perang yang dipimpin oleh mereka.