Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Wanita Palestina Inspiratif yang Harus Kamu Follow
28 Juni 2021 16:24 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:43 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketegangan antara Palestina dan Israel belum saja usai. Keduanya saling serang untuk mempertahankan wilayah dan masyarakatnya. Negara-negara dari seluruh dunia pun turut menyoroti konflik dua bangsa yang tak kunjung berakhir ini.
ADVERTISEMENT
Kita juga bisa melihat unggahan media tentang kehidupan bangsa Palestina yang memilukan di tengah perang yang menghancurkan rumah bahkan mengancam hidup mereka. Namun, harapan muncul dengan kehadiran para wanita muda yang terus berani bersuara di panggung internasional.
Kebanyakan perempuan-perempuan ini bergerak di bidang sosial yang dengan lantang menyuarakan kebebasan bagi bangsa Palestina dari jajahan Israel. Lantas, siapa saja mereka? Muslim Girl merangkum lima wanita Palestina paling inspiratif yang harus kita follow untuk mengetahui kondisi Palestina terkini.
Janna Jihad
Lahir dan besar di Nabi Salih, sebuah desa di Tepi Barat Palestina, Janna Jihad adalah seorang aktivis pemuda dan jurnalis. Gadis berusia 15 tahun ini mendokumentasikan konflik selama beberapa tahun dengan cara yang tidak dilakukan sebagian besar media. Ia juga memberikan sudut pandang yang akurat tentang tanah kelahirannya.
ADVERTISEMENT
Pada usianya yang baru menginjak tujuh tahun ketika itu, Janna mulai melaporkan konflik Palestina-Israel setelah melihat dua anggota keluarganya terbunuh. Dia memfilmkan protes di desanya dan mengunggah rekaman itu secara online. Postingannya sukses dilihat lebih dari 300.000 orang dari seluruh dunia.
Selama lima tahun terakhir, Janna telah melakukan perjalanan ke negara-negara, seperti Yordania, Turki, dan Afrika Selatan untuk menyebarkan kesadaran akan kekerasan yang sedang berlangsung di wilayah Palestina. Popularitasnya yang meningkat membuat ia mendapat gelar "Wartawan Termuda di Palestina".
Leanne Mohamad
Leanne Mohamad, 20 tahun, adalah seorang aktivis hak asasi manusia dan pembicara publik dari London. Karena kedua orang tuanya berasal dari Palestina, Leanne mengambil sikap tegas terhadap pendudukan Israel atas Palestina dan mempertahankan haknya untuk suatu hari nanti kembali ke tanah leluhurnya.
ADVERTISEMENT
Dia pertama kali menjadi sorotan pada usia 15 tahun dalam kompetisi berbicara di depan umum. Ketika itu, dia memberikan pidato berjudul "Burung Bukan Bom." Dalam pidato ini, Leanne mengungkap kenyataan menyedihkan menjadi orang Palestina dan menyerukan kebebasan bagi semua orang yang hidup di bawah penjajahan.
Namun, banyak yang memberikan pidatonya dengan respons negatif, sehingga dia didiskualifikasi dari kompetisi. Tetapi, momen tersebut justru membuat banyak orang tertarik. Pidatonya yang memberikan pesan yang kuat itu menjadi viral hanya dalam waktu semalam.
Sejak mendapatkan popularitas, Leanne telah menggunakan panggungnya untuk berbicara di berbagai acara, termasuk pidato di depan lebih dari 200.000 pengunjuk rasa di London. Dia terus bersuara secara terbuka tentang kejahatan dan kekerasan pemerintah Israel terhadap Palestina.
ADVERTISEMENT
Laila El-Haddad
Laila El-Haddad adalah seorang penulis Palestina dan pembicara publik dari Amerika Serikat. Lahir di Kuwait, Laila sering menghabiskan musim panasnya di Gaza. Setelah lulus dari Duke dan Harvard University, Laila memutuskan untuk pindah ke Gaza.
Dia mengekspos masalah yang dihadapi warga Palestina setiap hari, sementara dia bekerja sebagai koresponden Al-Jazeera untuk Gaza. Laila juga membuat akun Twitter pribadinya @gazamom, di mana dia menceritan kisahnya dalam membesarkan anak di Gaza.
Selain mengunggah resep makanan tradisional Palestina selama tinggal di AS, Laila masih terus memposting dan meningkatkan kesadaran orang lain tentang situasi di Palestina, dan mengumpulkan uang untuk membantu mereka yang berada di bawah pendudukan Israel.
Ahed Tamimi
Sepupu Janna Jihad, Ahed juga seorang aktivis pemuda garang dari Tepi Barat yang diduduki. Dia dikenal karena berpartisipasi dalam protes yang mengungkapkan penentangannya terhadap perluasan permukiman Israel. Pemuda 20 tahun itu dikenal sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
ADVERTISEMENT
Ahed telah berulang kali mendapatkan popularitas. Pertama, ketika dia berusia 11 tahun saat berusaha menghentikan penangkapan ibunya. Fotonya lalu menjadi viral ketika ia melambaikan tangan di depan seorang tentara Israel saat saudara laki-lakinya ditangkap. Sikapnya yang paling disorot adalah saat dia menampar seorang tentara Israel pada tahun 2017 yang berujung penangkapan.
Ahed dikenal sebagai kekuatan yang memberi energi bagi semua orang yang telah mengalami demoralisasi oleh pemukiman Israel selama beberapa dekade. Dia terus berusaha untuk membawa perubahan bagi bangsanya dengan gelar sarjana hukum yang saat ini ia kejar.
Rana Nazzal Hamadeh
Rana adalah seorang seniman/aktivis Palestina-Kanada yang menggunakan fotografi dan pembuatan film untuk menggambarkan pemindahan dan penghapusan di Tepi Barat Palestina. Rana mengadakan pameran di Kanada untuk menunjukkan kepada orang-orang di Barat seperti apa kehidupan di Palestina.
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu pameran, ia memilih untuk menampilkan tanah yang dikumpulkannya melalui perjalanannya di Palestina. Aksi itu bertujuan untuk menunjukkan hubungan masyarakat dengan tanah air mereka. Dia secara teratur turun ke jalan Ramallah untuk memprotes pemerintah dan menyuarakan kemerdekaan Gaza.