Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ciri-ciri Orang yang Tulus Ketika Bertobat
17 Desember 2020 15:57 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat menjalani kehidupan, manusia pastilah pernah melakukan salah dan dosa. Bahkan, tak jarang dari kita untuk melakukan dosa berkali-kali. Sampai pada akhirnya, kita ketemu pada satu titik yang membuat kita merasa malu untuk memohon ampun kepada Allah SWT karena telah melakukan dosa yang begitu banyak. Padahal, Sang Pencipta selalu mau mengampuni segala macam dosa yang diperbuat oleh setiap hamba-Nya.
ADVERTISEMENT
Manusia adalah makhluk yang bergelimang akan dosa. Maka sebaiknya, solusi yang paling tepat adalah bertobat untuk memohon ampun kepada Allah SWT. Namun sayangnya, tidak ada manusia yang dapat menjamin bahwa Allah SWT telah menerima taubatnya.
Bertobat adalah suatu pengakuan dan penyesalan terhadap dosa yang dilakukan. Jadi, sebagai manusia berserah dan berharap sesuatu haruslah karena Allah SWT. Meyakini bahwa Allah SWT akan mengampuni segala dosa-dosa kita.
"Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa. Beramallah sesukamu, sungguh engkau telah diampuni." (HR. Muslim)
Sesuai dengan hadis tersebut, 'beramallah sesukamu'. Maksudnya adalah selama manusia berbuat dosa lalu bertaubat, maka Allah SWT akan mengampunimu.
ADVERTISEMENT
Walaupun manusia tidak tahu apakah tobatnya akan diterima Allah SWT atau tidak, setidaknya ada ciri-ciri orang yang tulus dalam bertobat sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.
1. Menyesali diri
Jika kamu melakukan kesalahan dan dosa, lalu kamu menyadarinya, maka kamu akan timbul rasa penyesalan dalam diri. Sehingga kamu akan serius dan tulus untuk bertobat dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama untuk ke depannya.
2. Mengakui kesalahan
Mereka yang telah menyesali kesalahan dan dosanya, harus menunjukkan keseriusannya untuk mengakui dan meminta maaf kepada orang yang telah ia sakiti. Tidak hanya kepadanya, tetapi juga kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh.
3. Salat tobat
Menyesali dan meminta maaf saja mungkin belum cukup untuk dikatakan bahwa manusia telah bertobat. Seperti sudah dikatakan di awal, manusia tidak tahu apakah tobatnya diterima Allah SWT atau tidak. Maka, kamu juga perlu melakukan salat tobat.
ADVERTISEMENT
Niat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatat taubati rok’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Aku berniat melakukan sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala.
4. Tidak mengulangi kesalahan
Berjanjilah kepada diri sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan dan dosa. Jika hal itu benar-benar tidak dilakukan lagi, maka ia telah bersungguh-sungguh akan tobatnya.
Allah SWT berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 112 yang artinya:
Dalam Islam, proses seperti itu adalah bentuk intropeksi diri atau muhasabah. Melalui proses itu, Allah SWT bisa melihat dengan jelas kesungguhan setiap manusia saat ingin bertobat. Tapi, bukan berarti Allah SWT tidak bisa melihat keseriusan manusia untuk bertobat jika tidak melakukan proses tersebut, ya. Namun, alangkah baiknya jika ingin bertobat dan intropeksi diri dilakukan dengan tulus, serius, dan sungguh-sungguh.
ADVERTISEMENT
Wallahu 'alam.