Konten dari Pengguna

Kisah Halimah As Sa'diyah, Pengasuh yang Menyusui Rasulullah SAW

Hijab Lifestyle
All about hijab.
20 Mei 2020 14:02 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kisah Nabi Muhammad Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kisah Nabi Muhammad Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Seorang bayi laki-laki lahir dari rahim Aminah yang bernama Muhammad di sebuah kampung Bani Hasyim di Makkah pada 12 Rabiul Awwal tahun 571 M. Dibantu oleh seorang bidan bernama Syifa' yang merupakan ibunda sahabat Abdurahman bin Auf.
ADVERTISEMENT
Aminah merupakan seorang janda beranak satu yang hidup miskin. Suaminya, Abdullah bin Abdul Muthalib, telah meninggal enam bulan sebelum lahirnya Muhammad. Sang suami hanya meninggalkan sebuah rumah dan seorang budak, Barakah Al-Habsyiyah atau dikenal dengan Ummu Aiman.
Nama Muhammad sendiri diberi langsung oleh sang kakek yang artinya yang terpuji.
Allah SWT berfirman dalam WS. Adh-Dhuha ayat 6 yang artinya:
Sejak Muhammad lahir, selain disusui oleh Aminah, Muhammad juga disusui oleh seorang wanita dari sekumpulan murdi'at atau para wanita yang menyusui bayi dari Bani Sa'ad yang bernama Halimah As Sa'diyah. Muhammad dan bayi dari kalangan terpandang Arab akan disusui oleh murdi'at.
Kenapa ia disusui oleh wanita lain? Karena pada masa itu menyusui bayi bisa menjadi penghasilan dan tak jarang mereka yang menyusui bayi yang baru lahir akan mendapatkan hadiah.
ADVERTISEMENT
Namun, ketika Muhammad ditawarkan kepada murdi'at dari Bani Sa'ad, tidak ada satu pun wanita yang menerimanya karena Muhammad adalah anak yatim. Tetapi, di saat semua wanita menolak Muhammad, Allah SWT rupanya telah mengatur rencana dengan bijak untuk mempertemukan Halimah dengan Muhammad sebagai pengasuh yang menyusuinya.
Halimah As Sa'diyah merupakan seorang wanita miskin. Ia selalu bepergian mencari bayi-bayi yang bisa disusui untuk mendapatkan penghasilan.
Sebelumnya, Halimah mengatakan kepada suaminya, al-Harits bin Abdul Izzi bin Rifa'ah As-Sa'di, untuk tidak akan pulang tanpa membawa bayi untuk disusui. Namun, Allah SWT memberikan sebuah rencana untuk mempertemukan Halimah dengan bayi Muhammad walau yatim.
Suaminya berkata kepada Halimah, "Tidak apa-apa ambil saja bayi itu. Semoga Allah memberikan berkah kepada kita karenanya." Halimah lalu menemui Aminah dan membawa bayi tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Halimah tidak memiliki banyak ASI. Namun, ketika tubuhnya menyentuh Muhammad, Allah SWT menjadikan ASI Halimah lebih banyak. Itulah salah satu keberkahan yang didapat Halimah.
Muhammad berada di pangkuan Halimah sejak berusia 2 tahun dan berlanjut sampai usia 4 tahun. Selama itu pula, Halimah sangat menyayangi Muhammad, ada banyak keberkahan hadir dalam hidup Halimah. Kehidupannya berubah total yang sebelumnya hidup serba kekurangan, kini menjadi lebih damai dan berkecukupan.
Suami Halimah pernah berkata, "Tahu tidak wahai Halimah, kau mendapatkan bayi penuh berkah. Kukatakan kepadanya: Demi Allah itulah yang kuharapkan."
Dari kisah ini, kehadiran Nabi Muhammad SAW di kehidupan Halimah membawa banyak keberkahan. Hingga hewan peliharaan, seperti kambing dan unta, mampu tumbuh sehat dan bisa menghasilkan susu. Kepatuhan dan adab kepada suami dibarengi dengan niat yang baik itulah yang membuat hidup Halimah penuh berkah.
ADVERTISEMENT
Semoga kisah Halimah dapat diserap dengan baik, ya.