Kisah Kebencian Umar bin Khattab hingga Jalan Menuju Kebenaran

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
21 Mei 2020 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kisah Umar bin Khattab. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kisah Umar bin Khattab. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Di antara para sahabat Nabi Muhammad SAW, nama Umar bin Khattab termasuk di dalamnya. Bernama lengkap Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza, ia merupakan seorang khalifah.
ADVERTISEMENT
Dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW, Umar bin Khattab dibesarkan dalam lingkungan Bani Adi yang merupakan salah satu kaum dari suku Quraisy. Ayahnya bernama Khattab dan ibunya bernama Khatamah.
Sebelum memeluk agama Islam, Umar dikenal sebagai orang yang sangat memusuhi kaum Muslim. Dia juga cukup disegani di kalangan kaum Quraisy. Alasan Umar sangat membenci Nabi Muhammad SAW adalah ajaran Islam yang disebarkan olehnya memecah belah masyarakat Quraisy dan masyarakat Makkah. Hingga ia pun akan menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki keadaan.
Pada suatu malam Umar datang ke Masjidil Haram secara sembunyi-sembunyi untuk mendengarkan bacaan salat Nabi Muhammad SAW yang pada saat itu sedang membaca surat Al-Haqqah. Saat itulah, Umar berdecak kagum dan berkata pada dirinya, "Demi Allah, ini adalah syair sebagaimana yang dikatakan kaum Quraisy."
ADVERTISEMENT
Sebelum masuk Islam, ketika Umar mengunjungi rumah adiknya, Fatimah, dan mendapati kalau dia sedang belajar Alquran bersama Khabab bin al Arat sebagai guru ngaji Fatimah. Di saat mendengar kedatangan Umar, Khabab lekas bersembunyi. Umar bergegas masuk ke dalam rumah dan bertanya menanyakan suara yang ia dengar dari luar. Lantas, Fatima berkata, "Kami tidak membicaran apa-apa."
Lalu, Umar kembali berkata, "Sepertinya kalian (Fatima dan suami) telah keluar dari agama nenek moyang."
"“Wahai Umar, apa pendapatmu jika kebenaran itu bukan berada pada agamamu?” jawab saudara perempuannya.
Jawaban itu membuat Umar marah, lalu memukul Fatimah hingga terluka. Perlahan, Umar bin Khattab merasa iba melihat saudarinya terluka olehnya. Kemudian, Umar meminta untuk melihat bacaan apa yang ia dengar. "Berikan kitab yang ada pada kalian, aku ingin membacanya," ujar Umar.
ADVERTISEMENT
Fatimah menjawab, "Kamu itu kotor. Tidak boleh menyentuh kitab itu kecuali orang yang bersuci. Mandilah terlebih dahulu!”
Umar pun menuruti perkataan saudarinya. Ayat pertama yang Umar baca adalah surat Thaha. Seketika itu juga, Allah SWT melapangkan hati Umar, lalu ia bergegas untuk menanyakan keberadaan Nabi Muhammad SAW. Lantas, keluarlah Khabab dari persembunyiannya.
“Aku akan beri kabar gembira kepadamu, wahai Umar! Aku berharap engkau adalah orang yang didoakan Rasulullah pada malam Kamis, “Ya Allah, muliakan Islam dengan Umar bin Khatthab atau Abu Jahl (Amru) bin Hisyam.” Kata Khabab.
Datanglah Umar kepada Nabi Muhammad SAW. Seketika itu, Umar bersyahadat dan diiringai suara takbir yang sangat keras oleh orang-orang yang berada di kediaman Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
“Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan salah satu di dari kedua orang yang paling Engkau cintai, dengan Abu jahal atau Umar bin Al-Khathab.” (HR. At-Tirmidzi)
Pada bulan Dzulhijjah, di tahun ke-6 kenabian, Umar bin Khattab masuk Islam.
Beginilah kisah dari sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Umar bin Khattab yang mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Tentang awal dirinya memeluk Islam dan kisahnya yang dulu sangat membenci Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya.