Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Kisah Kebinasaan Kaum A'ad yang Terbuai Kekayaan
14 Juni 2020 12:25 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kebahagiaan dan kesuksesan adalah dua hal yang hampir menjadi tujuan hidup semua orang. Namun, dibalik dua hal tersebut kadang orang-orang menjadi lupa siapa yang memberikan kenikmatan tersebut. Hati nurani mereka telah tertutup oleh kesenangan dunia yang hanya sementara. Inilah yang menyelimuti kisah dari zaman Nabi Hud AS.
ADVERTISEMENT
Pada zamannya Nabi Hud AS terdapat kaum yang bernama kaum A'ad yang dikenal sangat sombong dengan kelebihan yang dimiliki. Kisah kaum A'ad inilah yang menyelimuti zaman Nabi Hud AS.
Kaum A'ad yang merupakan suku tertua sesudah kaum Nabi Nuh AS tinggal di tempat yang bernama Al-Ahqaf, terletak di utara Hadramaut, antara Yaman dan Oman. Kaum ini dikenal sebagai kaum yang makmur, memiliki peradaban yang tinggi dan unggul dalam banyak bidang, seperti pertanian dan orang-orangnya yang cerdas di bidang arsitektur.
Kehidupan mereka tampak sangat sejahtera, tinggal di tempat bangunan-bangun yang berdiri kokoh nan megah sebagai tempat tinggalnya.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Fajr ayat 7-8 yang artinya:
ADVERTISEMENT
Kaum A'ad juga tinggal di tempat yang memiliki tanah subur, sarana irigasi yang cukup baik, dan memiliki banyak pasokan air yang dapat menyuburkan perkebunan mereka. Namun sayang, dibalik kenikmatan yang mereka rasakan, hidup mereka seakan tak kenal Allah SWT sebagai Tuhannya. Tak beda jauh dari apa yang terjadi pada kaum Nabi Nuh AS. Kaum A'ad justru membuat patung-patung yang diberi nama Shamud dan Alhattar sebagai Tuhan yang mereka sembah.
Mereka semua menyembah patung-patung tersebut karena diyakini dapat memberikan kenikmatan surgawi dunia tiada tara. Melihat tingkah laku kaum A'ad yang semakin jauh tak mengenal siapa penciptnya, Allah SWT lalu mengutus Nabi Hud AS untuk memperbaiki akhlak dan kelakuan mereka menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahqaf ayat 21 yang artinya:
Upaya Nabi Hud AS dalam berdakwah dan mengajak umatnya untuk kembali ke jalan yang benar dijelaskan di dalam Alquran surat Hud ayat 50 yang artinya:
Selain itu, kerja kerasnya juga diabadikan dalam Alquran surat Asy-Syura ayat 128-132 yang artinya:
ADVERTISEMENT
Tetapi, lagi-lagi kaum A'ad tampak menganggap masa bodo dengan apa yang dilakukan Nabi Hud AS, bahkan memintanya untuk menurunkan azab dari Allah SWT sebagai bukti. Hingga pada suatu hari, Allah SWT memberikan kemarau berkepanjangan yang terjadi selama tiga tahun kepada kaum A'ad. Mereka kehilangan lahan pertanian dan perkebunan yang menjadi kebanggaan mereka. Namun, tampaknya percuma. Mereka sama saja masih belum ingin mendengarkan ajakan Nabi Hud AS untuk beriman kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Lagi, Allah SWT memberikan azab kepada kaum A'ad. Suatu ketika, datanglah awan hitam yang menyelimuti tempat tinggal kaum A'ad. Bukan takut, melainkan syukur. Mereka menganggap bahwa awan hitam yang datang adalah pertanda hujan akan turun dan kembali menyegarkan lahan pertanian dan perkebunan mereka setelah mengalami kemarau panjang.
"Itu bukan awan rahmat, tetapi awan yang membawa angin samun yang akan menewaskan kalian. Angin yang penuh dengan siksa yang sepedih-pedihnya," kata Nabi Hud AS kepada mereka.
Lalu, angin samun itu berembus luar biasa. Lahan pertanian, hewan ternak, perkebunan mereka habis terbang berhamburan.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Haqqah ayat 6-8 yang artinya:
ADVERTISEMENT
Azab tersebut membinasakan mereka semua yang telah berani melupakan siapa yang memberikan semua kenikmatan dan mengingkari nabi yang diutus kepada mereka. Kaum A'ad adalah gambaran bahwa mereka yang terbuai akan kemewahan dan kekayaan sampai melupakan Allah SWT akan mendapatkan akhir kehidupan menyedihkan. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari kisah Kaum A'ad.