Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Kisah Nu'aiman, Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Selalu Bersikap Santai
7 Juli 2020 13:16 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW tidak selalu diliputi dengan duka. Canda dan tawa pun turut menyelimuti indahnya perjalanan hidup beliau. Di antara banyaknya sahabat Nabi Muhammad SAW, ada seorang pria yang dikenal sangat jahil dan sering dibuat geleng-geleng kepala akan tingkah lakunya. An-Nu'aiman bin Amr bin Rafa'ah namanya.
ADVERTISEMENT
An-Nu'aiman bin Amr bin Rafa'ah atau dikenal dengan Nu'aiman merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari kalangan kaum Anshar atau penduduk asli Kota Madinah. Keikutsertaan Nu'aiman berjuang bersama Nabi Muhammad SAW dan para sahabat lainnya dalam perang, menjadikan namanya tercantum dalam Ashabul Badr. Dia lah sosok mujahid sejati.
Nu'aiman adalah sahabat nabi yang miskin dan pemabuk. Bahkan, kebiasaan mabuknya tersebut, Nu'aiman pernah ditegur dan dimarahi oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW.
Walaupun begitu, Nabi Muhammad SAW tetap membela Nu'aiman dan berkata kepada para sahabat yang memarahinya, "Jangan pernah sekali lagi kalian semua menghujat dan melaknat Nu'aiman. Meskipun dia seperti ini, tapi dia selalu membuatku tersenyum, dia masih mencintai Allah dan Aku."
ADVERTISEMENT
Selain itu, dibalik sosoknya yang pemabuk, Nua'aiman selalu saja bertingkah konyol nan jail sampai membuat Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya diliputi gelak tawa. Selama candaan dan kejahilannya tidak melanggar ajaran Islam, mungkin selama itu pula akan dimaklumi.
Seperti, pada suatu ketika Nu'aiman ingin sekali memberikan hadiah kepada Nabi Muhammad SAW sebotol madu berukuran besar, tapi karena tidak memiliki uang, Nu'aiman menyuruh penjual madu mengantarkan madunya kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah untuknya.
"Nanti, kamu minta uangnya juga, ya," kata Nu'aiman kepada penjual madu.
Maka, di saat bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, berkatalah penjual madu itu sesuai apa yang diminta Nu'aiman. Nabi Muhammad SAW pun memberikan sejumlah uang kepada penjual madu. Setelah mendapat hadiah dari Nu'aiman, Nabi Muhammad SAW pun memanggilnya untuk menanyakan kenapa Nu'aiman melakukan itu.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin berbuat baik kepada Anda, tapi saya tidak punya apa-apa," jawab Nu'aiman. Lalu, tersenyum lah Nabi Muhammad SAW.
Bukan hanya itu saja loh cerita kekonyolan Nu'aiman. Pernah juga suatu hari, Nabi Muhammad SAW kembali menerima kejahilan dari Nu'aiman. Jadi, suatu ketika tiba-tiba saja Nu'aiman datang dengan membawa banyak makanan kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Usai menyantap makanan lezat dari Nu'aiman, barulah ia berkata, "Ya Rasulullah, inilah penjual makanan tadi, silakan Engkau yang bayar."
Mendengar hal itu, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat lainnya pun tampak kebingungan, namun juga tidak bisa menahan tawa akan hal itu. Sehingga, kejadian itu pun dapat diselesaikan dengan baik dengan membagikan total biasa sama rata dengan sahabatnya yang lain.
ADVERTISEMENT
Lalu, ada lagi kisah di mana Nu'aiman dikabarkan menderita sakit mata. Mendengar akan hal itu, Nabi Muhammad SAW langsung saja menjenguknya. Tapi, apa yang terjadi? Sesampainya Nabi Muhammad SAW dikediaman Nu'aiman, ia malah asyik makan kurma.
"Apa boleh kamu makan kurma? Matamu kan sedang sakit?" tanya Nabi Muhammad SAW.
Dengan "santai-nya" Nu'aiman menjawab, "Saya mengunyah dari arah mata yang tidak sakit, Nabi."
Lalu, jawaban itu malah membuat Nabi Muhammad SAW tertawa.
Mengetahui sedikit cerita-cerita Nu'aiman tersebut, menyadarkan kita bahwa Nabi Muhammad SAW pun adalah pribadi yang ceria dan tidak selalu bersikap terlalu serius. Nabi Muhammad SAW juga biasa bersenda gurau dengan istri-istrinya.
Nah, sebenarnya masih banyak sikap Nu'aiman yang terlalu "santai" kepada Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya. Tapi, dua kisah itu sudah cukup menggambarkan betapa konyolnya sikap Nu'aiman yang juga sebagai seorang pemabuk.
ADVERTISEMENT