Konten dari Pengguna

Kisah Remaja Tampan Mush'ab bin Umair, Hidupnya Berubah Ketika Mengenal Islam

Hijab Lifestyle
All about hijab.
15 Juni 2020 9:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pria tampan. Foto: Unsplash.com/drew_hays
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pria tampan. Foto: Unsplash.com/drew_hays
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang telah merasa hidup sangat berkecukupan, tidak merasa kurang apa pun, terbuai akan kenikmatan duniawi, lalu lupa dengan Allah SWT sebagai Tuhannya. Tapi, banyak juga di antara mereka yang terbiasa hidup dalam kemewahan tetap rendah hati dan tidak melupakan siapa yang telah menciptakannya.
ADVERTISEMENT
Di dalam sejarah Islam, ada seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang sudah terbiasa dengan hidup dengan kemewahan, dialah Mush'ab bin Umair. Seorang remaja Quraisy yang terkemuka dan terlahir dari keluarga terpandang. Dia juga dikenal memiliki paras yang rupawan, gagah, selalu berpakaian rapi, wangi, dan mahal. Pada zaman itu, Mush'ab bin Umar selalu menjadi perbincangan orang Mekah karena banyak gadis yang bermimpi untuk menjadi istrinya.
Mush'ab memang terlahir dari keluarga terpandang dan sudah biasa hidup dalam kemewahan, namun itu merupakan kenikmatan sementara yang dirasakan Mush'ab sebelum dirinya mengenal Islam. Kehidupan Mush'ab yang tampak sempurna berubah 180 derajat ketika dia mengenal Islam. Dirinya rela meninggalkan kemewahan yang dinikmatinya selama ini untuk memilih dan mengikuti Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Pada suatu hari, Mush'ab mendengar berita yang tersebar luas di kalangan warga Mekah mengenai Muhammad Al-Amin yang mengatakan bahwa dirinya diutus oleh Allah SWT sebagai pembawa berita suka dan duka yang mengajak umat beribadah kepada Allah SWT. Salah satu berita yang didengarnya, kalau Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya biasa mengadakan pertemuan di bukit Shafa, tepat di rumah Arqam bin Abil Arqam. Nabi Muhammad SAW kala itu sengaja memilih tempat yang jauh agar terhindar dari gangguan kaum Quraisy.
Keraguannya tak berjalan lama, hingga suatu ketika Mush'ab pergi menuju rumah Arqam, tempat di mana Nabi Muhammad SAW mengadakan pertemuan. Terlihat di sana Nabi Muhammad SAW sedang berkumpul dengan para sahabat setianya. Beliau mengajarkan ayat-ayat Alquran dan salat. Di saat Mush'ab mengambil posisi untuk didudukinya, seketika lantunan ayat suci Alquran menggema di dalam ruangan tersebut. Suara indah yang menggetarkan hati Mush'ab berasal dari lisan Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Rasa gembira dan menenangkan bergejolak di lubuk hati Mush'ab. Pikirannya begitu tenang dan hatinya menjadi damai ketika mendengarkan lantunan ayat suci Alquran. Saat itulah, Mush'ab bertanya tentang Islam. Dia begitu tersentuh dengan agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
Tetapi, dalam menjalani kehidupan pasti ada saja masalah yang datang. Perjalanan Mush'ab hingga memeluk agama Islam pun menghadapi banyak masalah dan pertentangan, terutama dari ibunya yang bernama Khunas binti Malik. Wanita ini sangat disegani dan ditakuti oleh warga Mekkah.
Permasalahan yang paling ditakuti Mush'ab ketika masuk Islam adalah ibunya sendiri. Keislaman Mush'ab mendapatkan pertentangan dari keluarganya. Ibunya mengurung Mushab dan mulai menyiksanya. Namun, Mush'ab tak gentar. Dirinya tak akan dengan mudah menyerah dan mengalah apalagi takut dengan apa yang sudah jadi pilihannya. Mush'ab bahkan juga mengajak ibunya untuk ikut memeluk Islam.
ADVERTISEMENT
Meski ditolak oleh sang ibunda, Mush'ab terpaksa meninggalkannya dan tinggal bersama kaum Muslimin yang lainnya. Pakaian yang bagus dan wangi berubah menjadi pakaian yang penuh dengan tambalan-tambalan dan tampak usang.
Masyarakat yang mengenalnya selalu berpakaian bagus pun menundukkan kepala dan memejamkan mata, sementara beberapa orang lainnya matanya basah karena duka. Namun, inilah jalan yang dipilih Mush'ab untuk mencintai penciptanya dan rasul-Nya.
Nabi Muhammad SAW pernah menatapnya dengan pandangan penuh arti dan cinta kasih, serta rasa syukur di dalam hatinya. Beliau tersenyum seraya berkata, "Dahulu aku lihat Mush'ab ini tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya."
Mush'ab bin Umair memang dikenal sebagai orang yang tampan dan penuh semangat. Para ahli sejarah melukiskan semangat kemudaannya dengan "Seorang warga kota Mekkah yang mempunyai nama paling harum."
ADVERTISEMENT
Dengan wajahnya yang rupawan, Mush'ab juga pernah ikut serta sebagai seorang prajurit dalam Perang Uhud yang gagah berani. Dia bertugas memegang bendera Islam dan berjuang keras mempertahankannya.
Di dalam perang itu pula, Mush'ab tutup usia. Dirinya terbunuh saat Perang Uhud dan hanya menyisakan selembar baju lurik yang tak begitu lebar.
Kisah Mush'ab begitu sangat menyentuh hati para sahabat Nabi Muhammad SAW. Nabi pun pernah berkata kepada sahabatnya yang bernama Abdur Rahman bin 'Auf tentang Mush'ab.
"Mush'ab bin Umair itu terbunuh, fisabilillah. Jikalau kepalanya ditutup maka tampaklah kedua kakinya dan jikalau kedua kakinya ditutup maka tampaklah kepalanya.” Mendengar cerita ini, Abdur Rahman bin ‘Auf menangis.
Begitulah salah satu kisah menyentuh hati seorang remaja yang terlahir dari keluarga terpandang, paras yang rupawan, hidup penuh kemewahan, lalu memilih untuk meninggalkan itu semua dan memilih Islam sebagai agamanya sampai mati. Dialah Mush'ab bin Umair, remaja tampan penuh keberanian.
ADVERTISEMENT