Konten dari Pengguna

Kisah Ummu Umarah, Wanita Pertama yang Menjadi Prajurit Nabi Muhammad SAW

Hijab Lifestyle
All about hijab.
25 Juni 2020 13:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alat perang. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Alat perang. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah masih banyak yang berpikir bahwa tugas seorang perempuan hanyalah sebagai ibu rumah tangga? Apakah mereka tidak boleh memiliki peran dalam kehidupan masyarakat? Pemikiran seperti itu sepertinya memang sudah seharusnya dihilangkan di zaman sekarang, mengingat kini sudah banyak perempuan yang masih berkarier, di samping perannya sebagai ibu rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Memang sih, perempuan identik dengan sifatnya yang lemah lembut. Tapi, apakah hanya sifat itu saja? Tentu saja tidak.
Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada salah seorang perempuan yang dikenal gagah berani dan tak kenal takut, Ummu Umarah namanya. Anak dari Ka'ab bin Amr dan Rabab binti Abdullah bin Habib ini memiliki dua saudara kandung yang bernama Abdullah bin Ka'ab dan Abu Laila Abdurrahman bin Ka'ab.
Mungkin sebagai umat Muslim, kalian hanya mengetahui bahwa orang-orang yang ikutserta dalam berperang hanyalah kaum laki-laki saja. Ummu Umarah sepertinya akan mematahkan anggapan itu. Dia adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Bani Mazim An-Najar dikenal sebagai prajurit Muslimah yang gagah berani dan tak kenal takut.
ADVERTISEMENT
Perempuan yang bernama lengkap Nasibah binti Ka'ab al-Anshariyah ini tercatat dalam sejarah Islam telah menyelamatkan Nabi Muhammad SAW yang saat itu tentara kafir akan membunuhnya.
Dikisahkan, saat itu di Bukit Uhud, 7 Syawal 3 H/22 Maret 625 Masehi ada sekitar 7.000 tentara Muslim yang dipimpin Nabi Muhammad SAW bertempur melawan 3.000 tentara kafir yang dikomando oleh Abu Sufyan. Ketika pasukan Muslim hampir meraih kemenangan, ada banyak pasukan Muslim yang mengabaikan perintah Nabi Muhammad SAW, sehingga kekalahanlah yang didapat.
Pasukan kafir yang memiliki celah, berniat untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Namun, melihat pasukan Muslim dalam keadaan terjepit, Ummu Umarah datang dengan mengangkat pedang dan menghadang laju pasukan kafir yang hendak membunuh Nabi Muhammad SAW. Dialah perempuan pemberani tanpa takut mati.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Ummu Umarah adalah seorang petugas medis yang bertugas membawakan minuman kepada pasukan laki-laki Muslimin dan mengobati luka-luka mereka. Tapi, dia datang usai melihat kekacauan yang terjadi pada kaum Muslimin saat itu dan mengetahui Ibnu Qumai'ah yang merupakan bagian dari pasukan kafir hendak membunuh Nabi Muhammad SAW.
Ummu Umarah merasa geram dan marah, makanya dia datang tanpa rasa takut dengan membawa sebilah pedang untuk menghadang Ibnu Qumai'ah. Tapi, tentu saja kekuatan yang dimiliki Ummu Umarah tidak sebanding dengan Ibnu Qumai'ah. Dirinya merasa terpojok, namun perempuan perkasa ini tetap berdiri dengan menghiraukan luka-luka yang ada ditubuhnya. Yang ia tahu saat itu hanyalah untuk melindungi Nabi Muhammad SAW.
“Ia tidak berpaling ke kanan atau ke kiri kecuali terus berperang demi aku” kata Nabi Muhammad SAW yang dikutip dari beberapa sumber pada Kamis (25/6/2020).
ADVERTISEMENT
Usahanya pun tak sia-sia, para pasukan Muslim kembali bangkit untuk menghindari kematian dari pertempuran tersebut. Sehingga Ummu Umarah dan Nabi Muhammad SAW pun selamat.
Nah, dari kisah tersebut Ummu Umarah pun disebut sebagai perisai Nabi Muhammad SAW. Sebab, telah melakukan pengorbanan dan perjuangan besar dalam menjaga keselamatan Nabi Muhammad SAW.
Dalam kehidupan pribadi, Ummu Umarah memiliki seorang suami yang bernama Ghazyah bin Amru Al-Mazini An-Najari. Dia adalah sosok suami kedua setelah wafatnya suami pertama, Zaid bin Ashim Al-Mazini An-Najjari. Suami pertamanya wafat karena ikut berperang melawan musuh bersama kaum Muslimin dan Nabi Muhammad SAW. Dari suami pertamanya, Ummu Umarah dikaruniai dua anak laki-laki, Abdullah bin Zaid dan Habib bin Zaid.
ADVERTISEMENT
Mujahidah yang satu ini menunjukkan bahwa dia adalah seorang veteran dalam perang. Semasa hidup, dia sangat setia kepada Nabi Muhammad SAW. Dia juga turut serta dalam Perang Uhud, Hudaibiyah, Hunain, dan Perang Yamamah.
Demikianlah kisah prajurit Muslimah pertama yang berjihad di jalan Allah SWT bersama dengan Nabi Muhammad SAW.