Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kisah Utsman bin Affan dalam Berbisnis dan Kedermawanannya
8 Juni 2020 9:56 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW memiliki sahabat yang merupakan seorang saudagar kaya raya bernama Utsman bin Affan. Setelah Umar bin Khattab wafat, kekhalifahan Islam berganti ke Utsman yang menjadi khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin.
ADVERTISEMENT
Beliau bernama lengkap Utsman bin Affan bin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al Umawy al Qurasy. Pada masa jahiliyyah, Utsman dikenal dengan nama Abu Abdillah. Utsman berasal dari Bani Umayyah. Nama ibunya adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah.
Utsman merupakan seorang pedagang kain yang kaya raya. Pada masanya, ia dikenal sebagai ahli ekonomi dan memiliki binatang ternak melebihi peternak lainnya. Dibalik kekayaannya, Utsman bukanlah orang yang pelit melainkan sangat dermawan dan peduli dengan orang lain. Semasa hidupnya, bukan hanya menjadi saudagar yang dermawan, ia juga turut berjasa dalam hal membukukan Alquran.
Kepedulian dan kebaikan Utsman, rupanya dia pernah memberikan banyak bantuan ekonomi kepada umat Islam di awal berdakwahnya. Tak cuma termasuk dalam Khulafaur Rasyidin, Utsman juga digolongkan ke dalam As-Sabiqul Al-Awwalin, yang artinya orang-orang yang terdahulu masuk Islam dan beriman.
ADVERTISEMENT
Dalam kisah percintaannya, Utsman telah menikah dua orang putri Nabi Muhammad SAW, yakni Ruqaiyyah dan Ummu Kultsum, sehingga dia mendapat julukan Dzun Nurain yang artinya pemilik dua cahaya.
Semasa hidup, Utsman memang sudah berkecimpung dalam dunia bisnis. Di tangan Utsman, semua bisnis yang dikelolanya selalu saja berkembang dengan baik. Mungkin inilah bukti bahwa orang dermawan akan selalu diberikan rezeki yang berlimpah.
Pada suatu hari, pernah dikisahkan pada era Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq terjadi krisis besar yang menimpa umat Islam. Kekeringan panjang melanda dan membuat banyak kaum Muslim menderita. Banyak lahan pertanian yang tak menghasilkan apa-apa.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 155 yang artinya:
ADVERTISEMENT
Di saat inilah, salah satu bentuk kedermawanan Utsman bin Affan terbukti. ketika kapal-kapalnya berlabuh yang mengangkut banyak komoditas pangan. Para pedagang dan broker pun mencoba untuk menawarkan harga berlipat ganda, bahkan hingga sepuluh kali lipat dari harga biasa. Namun, Utsman menolak.
"Ada penawaran yang lebih tinggi dari pada itu," kata Utsman.
Para broker mengeluh, "Siapa yang berani membeli lebih tinggi dari tawaran kami?"
"Allah SWT memberikan tawaran 700 kali lipat," jawab Utsman.
Sebagai saudagar, tak seharusnya dia tertarik dengan laba di dunia. Karena, sebesar apa pun untungnya, sudah jelas sekali bahwa harta tidak akan dibawa mati. Ada baiknya, harta itu dizakatkan, diinfakkan, disedekahkan, dan dipinjamkan di jalan Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, seluruh komoditas pangan yang dibawanya didermakan di jalan Allah SWT. Alih-alih dijual ke pedagang.
Keistimewaan yang ada pada diri Utsman tak hanya soal kebaikan hatinya dalam menyumbangkan sebagian hartanya kepada orang yang membutuhkan, tetapi juga dia tetap konsisten dalam menjaga ibadah setiap harinya.
Sosok Utsman bin Affan menjadi perbuatan yang patut dicontoh dan bagaimana seharusnya seorang pedagang berbuat ketika banyak orang yang kesusahan.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 267 yang artinya:
ADVERTISEMENT
Dengan penuh keikhlasan dan ketulusan, sudah sepatutnya jika seorang pedagang untuk mementingkan orang yang sedang kesusahan dengan membantunya di jalan Allah SWT. Tentu saja, semua amalan baik yang dilakukan, Allah SWT senantiasa akan melipatkangandakan pahala sedekahmya.