Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal 4 Penyiar Islam Sebelum Wali Songo
18 Mei 2020 9:33 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebelum keberadaan Islam kental di Pulau Jawa, Hindu-Budha lebih mendominasi kala itu. Namun, secara perlahan eksistensi ajaran Hindu-Budha pun kian tergeser. Hingga pada akhirnya, banyak masyarakat yang mulai masuk ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Penyebaran Islam di Indonesia khususnya di Pulau Jawa tak bisa terlepas dari peran besar Wali Songo atau dalam bahasa Indonesia artinya sembilan wali. Mereka turut menguatkan proses penyebaran Islam di beberapa daerah.
Namun, sebelum adanya Wali Songo, banyak masyarakat di Pulau Jawa telah mengenal lebih dulu keempat ulama ini yang turut serta dalam penyebaran agama Islam.
1. Syekh Datuk Kahfi
Beliau lahir di Semenanjung Malaka pada abad ke-14. Dia merupakan putra dari seorang ulama besar, yakni Syekh Datuk Ahmad.
Syekh Datuk Kahfi pernah menuntur ilmu di Mekkah, hingga setelah lulus ia melakukan perjalanan ke Baghdad, Irak. Di sana, dia memperdalam keilmuannya. Setiba di Pulau Jawa, Syekh Datuk Kahfi mulai mengenalkan agama Islam kepada masyarakat yang masih menganut ajaran Hindu-Budha di Pulau Jawa. Sampai pada akhirnya, dia dikenal sebagai perintis penyebaran Islam di barat Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
2. Syekh Maulana Akbar
Ia merupakan adik dari Syekh Datuk Kahfi yang juga berkontribusi dalam penyebaran Islam di barat Pulau Jawa. Dalam kehidupannya, rupanya dia lebih dulu mengenyam pendidikan di Makkah sebelum kakaknya, Syekh Datuk Kahfi, tiba di sana untuk menimba ilmu.
Sosoknya berperan penting dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa, khususnya di daerah Kuningan. Di sana pun, ia mendirikan sebuah pondok di Desa Sidapurna. Sampai pada akhirnya, dia menikah dengan cucu Raja Sunda Prabu Dewa Niskala di Kawali bernama Nyi Wandasari dan memiliki seorang putra. Buah dari perkawinannya inilah yang nanti menggantikan Syekh Maulana Akbar dalam penyebaran Islam di Kuningan.
3. Syekh Jumadil Qubro
Syekh Jumadil Qubro atau Syekh Jamaluddin al-Husain al-Akbar lahir di Samarkhand, Uzbekistan pada pertengahan abad ke-14. Sejak kecil, dia telah mendapatkan pendidikan Islam dari ayahnya, Sayyid Zainul Khusen. Ketika sudah beranjak dewasa, ia memutuskan untuk belajar Tasawwuf dan ilmu agama lainnya di India.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai pendakwah, ia juga seorang saudagar terkenal. Dalam proses menyebarkan agama Islam, dia berhasil menguasai wilayah yang sangat kuat dengan ajaran Hindu-Budha di Champa.
Dirangkum dari beberapa sumber, Syekh Jumadil Qubro dikenal sebagai guru para Wali di Tanah Jawa. Bahkan, ada yang mengatakan kalau garis keturunannya ada yang masuk dalam jajaran Wali Songo.
4. Syekh Quro
Orang terakhir yang dikenal banyak masyarakat mengenalkan ajaran Islam sebelum Wali Songo adalah Syekh Quro. Dia berasal dari Champa dan putra seorang ulama besar bernama Syekh Yusuf Siddik.
Syekh Quro melakukan dakwah di Pulau Jawa usai sempat menjadi guru keislaman di Kesultanan Malaka. Saat melakukan penyebaran agama Islam, dia sempat membangun sebuah pondok yang digunakan sebagai tempatnya berdakwah dan menyiarkan agama Islam.
ADVERTISEMENT
Begitulah sedikit kisah empat ulama yang berdakwah melakukan penyebaran Islam sebelum hadirnya Wali Songo.