Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Ibnu Arabi yang Wafat saat Menafsirkan Al-Quran
4 Oktober 2020 16:09 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang sufi termahsyur bernama lengkap Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Hatim At-Tha’i atau dikenal dengan Ibnu Arabi memiliki perjalanan hidup yang dipenuhi dengan hikmah. Hidupnya diisi dengan menuntut imu dan menuliskannya dalam ratusan judul buku.
ADVERTISEMENT
Ibnu Arabi lahir pada 17 Ramadan 560 Hijriah atau 28 Juli 1165 Masehi di Mursia, Spanyol (Andalusia). Kelahirannya tepat di saat Andalusia di tengah situasi yang tak menentu. Kelahirannya pula bertepatan dengan wafatnya sufi besar bernama Syekh 'Abd al-Qadir al-Jilani sehingga muncul spekulasi bahwa Ibnu Arabi lahir untuk menggantikan kedudukan Syekh yang dikenal luas di dunia Islam.
Sosok Ibnu Arabi memang sudah tak asing. Kepopulerannya sebagai seorang sufi yang dikenal luas dan kapasitasnya sebagai pengarang dan penyair yang produktif. Namun, terdapat dua karyanya yang kontroversial melahirkan dua kubu pemikiran, yakni menghujat dan membela. Kedua karyanya yang populer tersebut adalah Futūhāt Makiyyah dan Fushūsul Hikam sebagaimana yang dilansir dari berbagai sumber pada Minggu (4/10/2020).
Citra Ibnu Arabi memang lekat dengan kontroversi di mata publik. Ada ulama yang membela, tapi tak sedikit pula yang menghujat pemikirannya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Ibnu Arabi tumbuh menjadi pria yang cerdas. Di usianya yang masih muda, sekitar 8 tahun, ia telah mempelajari Al-Quran dan Fikih. Bahkan, ia memiliki paham pemikiran tersendiri hingga kemudia ia dikenal sebagai filsuf dan salah satu sufi termahsyur dalam sejarah Islam.
Menjelang akhir hayatnya, ia tinggal di Damaskus untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan nyaman.
Di sana, ketika sedang menulis tafsir Al-Quran yang berjudul Al-Jam'u wa At-Tafsir fi Asrar Ma'ani At-tanzil, tepatnya di ayat ke-65 Surat Al-Kahfi yang berbunyi,
فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ ءَاتَيْنَٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَعَلَّمْنَٰهُ مِن لَّدُنَّا عِلْمًا
Fa wajadaa 'abdam min 'ibaadinaa aatainaahu raḥmatam min 'indinaa wa 'allamnaahu mil ladunnaa 'ilmaa.
Artinya: Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.
ADVERTISEMENT
Allah SWT mencabut nyawa Ibnu Arabi. Beliau wafat pada 28 Rabiutsani 638 Hijriah atau 16 November 1240 Masehi pada malam Jumat.