Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Sosok Imam Ibnu Majah, Sang Perawi Hadist
6 Mei 2020 12:15 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nama yang sering sekali disebut dalam suatu riwayat hadist, dialah Imam Ibnu Majah. Bernama lengkap Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabi'i Al-Qazwini merupakan salah satu ulama yang dikenal sebagai ahli hadist dan meriwayatkan sabda-sabda Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Ibnu Majah dilahirkan di Qazwin, Iran, pada 209 H. Sosok yang dikenal akan kejujuran dan akhlak yang baik ini tumbuh di lingkungan yang penuh akan ilmu. Para pemuda saat itu memiliki kecintaan yang sangat besar dengan ilmu agama, khususnya ilmu hadist. Tak salah, kalau Ibnu Majah bisa menjadi seorang ahli hadist besar.
Ayahnya bernama Yazid atau lengkapnya Majah Maula Rab’at. Sejak kecil, Ibnu Majah telah belajar secara runut ilmu agama. Menghafal Alquran hingga akhirnya ia memetik hasil menjadi ahli hadist.
Ibnu Majah menempuh perjalanan belajar lebih dari 15 tahun ke beberapa negara, seperti Teheran, Bashrah, Baghdad, Kufah, Suriah, dan Khurasan. Dalam perjalanannya mencari ilmu dan belajar banyak hal, salah satu orang berjasa dalam hidupnya dan menjadi salah satu gurunya adalah Ali bin Muhammad ath-Thanasafi, beliau adalah seorang hafizh dan Ibnu Majah banyak mengambil riwayat darinya.
ADVERTISEMENT
Kemudian Ibnu Majah banyak menulis dan menyampaikan riwayat hadist. Beberapa karya, di antaranya adalah Kitabus Sunan, Tafsir dan Tarikh Ibnu Majah.
Semangat dalam menyebarkan ilmu yang tak terbatas, ia juga menjadi seorang guru. Di antara para muridnya yang paling masyhur adalah ALi bin Said bin Abdullah al-Ghudani, Ibrahim bin Dinar al-Jarsyi al-Hamdani, Ahmad bin Ibrahim al-Qazwini, dan banyak lagi.
Salah satu karyanya yang populer di kalangan Muslim dan literatur klasik adalah Kitab Sunan Ibnu Majah yang membuat nama Ibnu Majah didudukkan bersama para pemuka ulama hadist.
Ketenaran kitab tersebut bisa dibilang tak lekang oleh waktu. Ada empat kitab sunan yang juga banyak dikenal oleh umat Muslim, yaitu Sunan Abu Dawud karya Imam Abu Dawud, Sunan at-Turmudzi karya Tirmizi, Sunan an-Nasai karya Nasa'i, dan Sunan Ibnu Majah. Karya-karya tersebut dikelompokkan bersama shahih al-Bukhari dan Muslim yang dinamai dengan kelompok Kutubus Sittah atau enam kitab hadist.
ADVERTISEMENT
Hingga pada akhirnya, nama Ibnu Majah mencapai kedudukan yang luar biasa. Ia menjadi salah seorang ulama besar di bidang hadist. Banyak para ulama pun memandangnya begitu, seperti yang dikatakan Ibnu Khallikan, "Dia adalah seorang imam dalam hadist. Seorang berpengetahuan tentang ilmu hadist dan semua hal yang berkaitan dengan hadist."
Usai mendedikasikan hidup yang sangat besar kepada Islam, sampailah waktu di mana ia harus menghadap sang pencipta. Ibnu Majah wafat pada 22 Ramadhan 273 H. Beliau dimakamkan di tanah kelahirannya, Qazwin, Iran. Hingga kini, banyak umat Islam yang terus mengenangnya melalui karya-karyanya sebagai seorang ahli hadist besar dan mufassir atau ahli tafsir.