Rabi'ah Al Adawiyah, Sufi Perempuan yang Kenalkan Konsep Cinta kepada Allah SWT

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
20 Agustus 2021 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sufi Rabi'ah Al Adawiyah. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sufi Rabi'ah Al Adawiyah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam sejarah Islam, ada banyak sekali ulama sufi yang mengajarkan dan mengajak umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Tidak hanya laki-laki saja, tetapi para wanita yang menjadi ulama sufi pun tak kalah terkenal. Salah satu ulama sufi wanita paling terkenal dan disegani adalah Rabi'ah Al Adawiyah.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari NU Online, Rabi'ah Al Adawiyah lahir pada 713-717 Masehi atau 95-99 Hijriah di Kota Basrah. Rabi'ah merupakan putri keempat dari keluarga miskin. Dia tumbuh dan berkembang sebatang kara karena kedua orang tuanya telah meninggal ketika ia masih kecil. Bahkan, seluruh saudaranya juga telah meninggal akibat wabah kelaparan yang mengguncang Basrah pada zaman itu.
Sebelum dikenal sebagai sufi terkenal, Rabi'ah merupakan seorang budak.
Rabi'ah Al Adawiyah adalah seorang ibu dari pada sufi besar setelahnya. Bahkan, pandangan-pandangan spiritualnya terus hidup di kalangan sufi setelahnya.
Tak sedikit ulama yang menaruh hormat kepada Rabi'ah. Di antara para ulama tersebut adalah Sufyan At-Tsauri, Al-Hasan Al-Bashri, Malik bin Dinar, dan Syaqiq Al-Balkhi.
Nama Rabi'ah Al Adawiyah memang cukup terkenal dan melegenda dalam jagad tasawuf. Dia pun digelari syahidat al-isqa al-ilahi, yang berarti Sang Saksi kerinduan Ilahi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, seperti yang disebutkan sebelumnya, Rabi'ah memiliki pemikiran serta ibadah spiritualnya masih banyak dikaji hingga sekarang. Salah satu pemikiran Rabi'ah yang terkenal adalah mengenal konsep cinta kepada Allah SWT.
"Ya Allah, kalau aku menyembah-Mu karena menghindar dari neraka-Mu, campakkan saja aku ke neraka. Kalau aku menyembah-Mu karena berharap surga, tutup pintu-Mu rapat-rapat, tapi kalau aku menyembah karena mengharap rahmat-Mu, jangan pisahkan aku dari rahmat-Mu," tutur Rabi'ah.
Rabi'ah memang dikenal dengan keikhlasannya dalam beribadah, hingga tidak ada lagi di relung hatinya untuk takut terhadap neraka ataupun mengharap surga. Keikhlasannya dalam beribadah juga banyak dinukilkan di berbagai kitab tasawuf.
Hal itu pula yang menandakan, bahwa Rabi'ah semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
Dari beberapa kisah dalam hidupnya, ulama sufi ini pernah dikisahkan ketika tengah berjalan di Kota Baghdad sambil membawa air dan memegang obor di tangan kirinya. Salah seorang bertanya, hendak di kemanakan air dan obor tersebut?
Rabi'ah Al Adawiyah pun menjawab, "Aku hendak membakar surga dengan onor dan memadamkan neraka dengan air ini. Supaya orang-orang tidak lagi mengharapkan surga ataupun menakutkan neraka dalam ibadahnya."
Ini juga yang membuktikan kalau Rabi'ah memiliki jiwa yang tenang dan nyaman. Tidak ada yang perlu ditakutkan dan tidak ada juga yang perlu dirisaukan atas imbalan ibadah yang telah dilakukan.
Menurut Rabi'ah, mencintai Allah baginya adalah mencintai Sang Mahasegalanya. Menjalankan semua perintah-Nya, dan terus mendekatkan diri kepada-Nya.
ADVERTISEMENT
Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-rad ayat 28-29 yang artinya:
Nah, itulah sedikit kisah tentang ulama sufi wanita terkenal dan paling disegani, yaitu Rabi'ah Al Adawiyah.