Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Semoga Kamu Jawaban Doa-Doaku
19 Agustus 2018 8:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Assalamualaikum sahabat hijab, kali ini aku mau sharing tentang kisah asmaraku yang aku beri judul “Melaviation”. Perkenalanku dengannya sekitar lima tahun yang lalu, itu adalah saat dimana aku masih duduk di bangku SMA dan kami bertemu sekitar tahun 2014 saat aku kebetulan kuliah satu kota dengannya. Awalnya hubungan kami hanya membahas tentang dunia aviasi saja, namun ternyata aku mulai mencintainya secara diam. Aku mencintainya karena ia mampu memberikan cahaya baru di hidupku, mengenalkanku pada dunia aviasi , mengajarkanku untuk menjadi kuat dan pantang menyerah, dan paling penting mengajarkanku untuk selalu bermanfaat untuk orang sekitar kita.
Semoga kamu adalah jawaban doa-doaku | @melanyputriraz
ADVERTISEMENT
Perjalanan kisahku tidak seperti kebanyakan orang lain dan ini adalah kisah terumit dan terindahku. Karena dia selalu datang dan pergi tanpa pernah ada penjelasan, namun aku yakin dia akan kembali. Seperti layaknya cinta seorang anak kecil kepada kakaknya, begitulah rasa cintaku kepadanya. Tanpa pernah memikirkan hal-hal negatif lainnnya.
Aku pernah berulang kali melupakan cinta ini dan mencoba menjalin hubungan dengan pria lain, namun entah mengapa tidak pernah bisa berjalan lama dan tetap saja cintaku berat padanya dan aku kembali lagi menunggunya. Mungkin karena cinta ku terlalu murni untuknya, sehingga aku tidak bisa menerima cinta dari pria lain.
Saat ini adalah tahun 2018 dimana usiaku menginjak 23 tahun dan usianya adalah 26 tahun, dan lagi-lagi Allah mempersatukan kami kembali setelah sekian lama kita tidak bersapa. Dan kali ini kita saling mengungkapkan perasaan kami, aku bahagia karena ternyata dia pun menyanyangiku dan dy ingin membimbingku sama seperti sebelum-sebelumnya. Namun tetap saja, kami tidak bisa seperti kebanyakan orang lain melewati hari-hari bahagia bersama. Aku memang mencintainya tapi aku takut cintaku membuatku lupa akan semua mimpi-mimpi yang harus aku raih. Mungkin sedikit menjauhinya adalah jalan terbaik agar aku fokus terhadap mimpiku sehingga dy pun fokus pada pekerjaannya. Aku percaya skenario Allah itu Maha Indah dan kami akan bersatu dalam ridhoNya.
ADVERTISEMENT
Pelajaran yang bisa aku ambil dari perjalanan kisahku adalah “Jika dia memang jodohku, Allah punya 1000 cara untuk menyatukan kita kembali, namun bila bukan Allah pun punya 1000 cara untuk memisahkan kita” Ana uhibbuka Fillah ya Habibie.
Jodoh dalam Islam |
By: Melany Razita (https://kumparan.com/melany-putri)