Sepenggal Kisah Nabi Muhammad SAW Saat Kecil

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
20 Juli 2020 13:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad SAW. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad SAW. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW diketahui sebagai nabi dan rasul terakhir. Beliau diutus oleh Allah SWT untuk membenarkan dan menyempurnakan agama-agama samawi terdahulu.
ADVERTISEMENT
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 40 yang artinya:
Kehadiran sosok Nabi Muhammad SAW adalah bentuk karunia bagi hamba-hamba Allah SWT. Bahkan, alam pun menyambut dengan gembira hal tersebut. Dilansir dari berbagai sumber pada Senin (2-/7/2020), sebagian ulama berpendapat bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada Senin, 9 Rabiul Awal sekitar 571 M. Namun, sebagainnya lagi mengatakan bahwa ia lahir pada Senin, 12 Rabiul Awal pada tahun Gajah di tengah keluarga Bani Hasyim di Mekah.
Dalam kisahnya, Nabi Muhammad dilahirkan yatim di rumah Abu Thalib yang terletak di perkampungan Bani Hasyim. Ayahnya yang bernama Abdullah, meninggal ketika Nabi Muhammad SAW masih berada dalam kandungan Siti Aminah. Selama tiga hari, Nabi Muhammad SAW disusui oleh ibunya, Siti Aminah.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW juga sempat disusui oleh budak wanita milik ayahnya, yakni Ummu Aiman. Lalu, pernah disusui oleh budak bernama Tsuwaibah, milik paman beliau Abu Lahab.
Ketika kecil, Nabi Muhammad SAW tumbuh dan menjalani hidup layaknya seorang anak kecil pada umumnya. Namun, karena dulu tradisi Quraisy masih melekat, maka pada hari kedelapan belas seusai Siti Aminah melahirkan Nabi Muhammad harus disembunyikan ke pedalaman dan baru dikembalikan ketika ia berusia delapan atau sepuluh tahun.
Dengan adanya tradisi tersebut, berarti Nabi Muhammad SAW tidak merasakan kasih sayang seorang ibu kandung sejak kecil hingga berusia sepuluh tahun. Tapi, ia justru merasakan kasih sayang itu dari Halimah binti Sa'diyah selama tiga tahun yang berasal dari Bani Sa'ad. Lewat kasih sayangnya, Nabi Muhammad SAW bisa tumbuh dengan mengisap nutrisi dari wanita tersebut.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW pun saat itu tumbuh menjadi anak yang cepat tanggap, selalu membantu temannya, bersikap baik, jujur, dan dianugerahi kecerdasan yang luar biasa dibandingkan dengan anak seusianya. Bahkan, dia juga pandai berbisnis.
Saat Nabi Muhammad SAW diusia delapan tahun, ia telah melakukan bisnis pertamanya dengan mengembala kambing. Beliau mendapatkan upah beberapa qiraat dari penduduk Mekah.
Uniknya, saat berada di pangkuang Halimah, Nabi Muhammad justru tidak suka bermain tanah ataupun menyantap makanan yang dihinggapi lalat. Begitu pula saat dia diasuh oleh sang paman, Abu Thalib. Nabi Muhammad SAW sangat menyukai kebersihan dan selalu berpenampilan sebaik mungkin.
Begitulah sedikit kisah yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW saat kecil.