Konten dari Pengguna

Terapi Zikir Untuk Kesehatan Mental

Hilman Linggawastu
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
20 Oktober 2024 4:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hilman Linggawastu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
kredit foto: foto pribadi
zoom-in-whitePerbesar
kredit foto: foto pribadi
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini perbincangan mengenai kesehatan mental sudah menjadi hal yang serius di media sosial. Terutama bagi kalangan Gen-Z yang sangat concern mengenai kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Pergeseran zaman dan juga globalisasi membuat generasi muda sekarang mudah sekali terpengaruh dengan hal-hal negatif karena mereka dapat dengan mudah mengakses informasi. Selain itu, standar hidup juga ikut berubah akibat dari media sosial.
Kondisi ini membuat generasi muda mempunyai mental yang cenderung tidak sekuat generasi sebelumnya. Mereka sibuk untuk mencari hiburan untuk menjaga kesehatan mental mereka tetap terjaga. Sejatinya seorang muslim mempunyai terapi untuk menjaga kesehatan mental yang sudah disyariatkan dari sejak dulu. Salah satu terapi yang diajarkan oleh nabi saw, yaitu zikir.
Kata zikir berasal daari Bahasa Arab yaitu “dzakara-yadzkurudzikran” yang berarti menyebut, mengingat, dan mengucapkan. Hasbi Ash Shiddiqie merumuskan zikir adalah menyebut nama Allah dengan membaca tasbih, tahlil, tahmid, taqdis, takbir, hauqalah, hasbalah, basmalah, al Quranul Majid dan membaca doa-doa yang ma'tsur, yaitu doa-doa yang diterima dari nabi saw.
ADVERTISEMENT
Dari beberapa psikoterapi Islam yang pernah dilakukan, zikir diyakini sebagai salah satu terapi yang mampu menumbuhkan rasa aman, tentram dan ketenangan yang mendalam sebagai anugerah dari Allah (tumakninah). “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Rad: 28).
Kebiasaan diri berzikir membuat seseorang merasa lebih dekat dengan Allah, meningkatkan rasa percaya diri, memberikan kekuatan, serta membawa ketenangan dan kebahagiaan. Aktivitas ini adalah bentuk terapi yang efektif untuk mengatasi kegelisahan yang sering dirasakan saat seseorang merasa lemah dan tidak mampu menghadapi tekanan atau bahaya. Terasa lebih meringankan, bukan?
Berzikir sebenarnya dapat dilakukan dengan sederhana. Metode zikir yang ditentukan oleh Rasulullah saw bisa kita lakukan setiap hari setelah melakukan salat wajib. setelah setiap salat wajib, kita dapat membaca "Subhanallah" 33 kali, "Alhamdulillah" 33 kali, dan "Allahu akbar" 33 kali adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ini tidak hanya meningkatkan ketenangan dan keikhlasan hati, tetapi juga mengingatkan kita akan kebesaran dan kemurahan Allah setiap hari.
ADVERTISEMENT
Penjelasan diatas bahwasanya dengan melakukan terapi relaksasi zikir dapat memberikan manfaat atau membantu individu untuk mengatasi masalah, salah satunya gangguan mental berupa. Berzikir juga tidak hanya membantu menangani Kesehatan mental yang terganggu, tetapi juga dapat membuat kita lebih dekat dan sadar bahwa Allah Swt akan selalu ada setiap hamba-Nya dalam keadaan susah.
Ditulis oleh: Hilman Linggawastu, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia