150 Ekor Ikan Arwana Ikuti Kontes West Kalimantan Siluk Internasional

Konten Media Partner
16 November 2019 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ikan arwana yang menjuarai kontes. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Ikan arwana yang menjuarai kontes. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Berikan edukasi kepada masyarakat untuk memahami dan membudidayakan bibit terbaik siluk atau yang, Asosiasi Penangkar dan Pedagang Siluk (APPS) Kalimantan Barat menggelar West Kalimantan Siluk Internasional Contest dan Expo, di Gedung Pontianak Convention Centre.
ADVERTISEMENT
Dibuka pada Jumat (15/11), pameran ini akan berlangsung hingga Minggu (17/11). Pameran tersebut menyajikan sebanyak 150 ekor siluk dari berbagai macam daerah. Kontes tersebut juga mendatangkan dewan juri dari Thailand, Vietnam, Taiwan serta Indonesia.
Rafiq, dewan juri asal Jakarta mengatakan, kontes siluk akan dibagi menjadi beberapa kategori mulai dari kategori L (Large), M (Medium), S (Small), XS (Ekstra Small), dan U (Unik). “Ya untuk penilaian ikan memang berbeda-beda tergantung dari kategorinya,” jelas Rafiq, Sabtu (16/11).
Ia memaparkan ikan dengan kategori large dinilai dari warnanya. “Kategori L yang jadi faktor utama juri adalah warna, kalau ikan besar itu warnanya cukup mendominasi, maka semakin merah dia bisa jadi juara, sementara ikan yang sedang (medium) warna itu tidak menentukan,” bebernya.
West Kalimantan Siluk Internasional Contest dan Expo digelar APPS Kalbar. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Untuk ikan dengan kategori small dinilai dari segi anatominya. "Ikan yang kecil karena dia belum kelihatan warnanya, jadi dilihatnya dari bakatnya, seperti anatomi, cara dia berenang karena warnanya belum kelihatan, jadi yang bedakannya itu sih,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kategori unik adalah kategori dimana ikan tersebut memiliki kecacatan fisik namun memiliki nilai jual tinggi. “Kategori unik itu sebenarnya ikan cacat yang ada nilai jualnya, nah ikan arwana unik itu alami. Jadi ada ikan yang tulang punggungnya cacat dalam tanda petik dapat meningkatkan nilai jual,” ungkapnya.
Melalui pameran ini, masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara mendapatkan kualitas bibit ikan arwana jenis super red terbaik, sehingga ketika ikan tersebut diekspor maka akan tetap terjaga kualitas terbaiknya.
“Kalau ini dibudidayakan atau dikembangbiakkan tentu dapat menjadi penghasilan bagi para penangkar di Kalbar. Sedangkan untuk para pemenang ini, biasanya mereka yang juara harganya (ikan) bisa naik hingga 4 kali lipat,” tuturnya.
Salah satu ikan arwana yang mengikuti kontes. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Ikan yang mengikuti kontes dinilai langsung oleh juri tak hanya dari Indonesia, melainkan juga dari luar negeri. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT