Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Kalbar per September 2022 Tercatat 356 Ribu Orang
16 Januari 2023 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat merilis angka perkembangan kemiskinan di wilayah Kalbar pada September 2022 berada di angka 6,81 persen atau naik sekitar 0,08 persen.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Kesra dan Hansos BPS Kalbar, Sari Mariani, menyebutkan jika diakumulasikan jumlah penduduk miskin di Kalbar per September 2022 sebesar 356,51 ribu atau naik sebanyak 6,3 ribu orang.
“Untuk September 2022 sendiri memang mengalami kenaikan, tidak terlalu besar 0,08 persen. Jumlah penduduk miskin pada Maret 350,25 ribu, September 356,51 ribu perubahannya. Jadi terjadi kenaikan dari Maret ke September 2022. Untuk September 2021 ke September 2022 itu sebesar 2.500 penduduk,” papar Sari, Senin, 16 Januari 2023.
Perhitungan angka kemiskinan tersebut dilakukan dua kali, yakni pada Maret dan September. Angka akan terus berubah tergantung dari konsumsi masyarakat dan survei sampel itu sendiri.
“Persentase penduduk miskin pada September 2022 di perkotaan naik 0,19 persen poin, dan di pedesaan naik 0,04 persen poin,” ucap Sari.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut, Sari juga menyebutkan beberapa faktor peningkatan kemiskinan di wilayah Kalimantan Barat, per September 2022.
“Pengangguran terbuka, kondisi di Agustus kondisi pengangguran 5,11 persen kalau dibandingkan Maret sebelumnya terjadi peningkatan pengangguran, tapi itu juga tidak terlalu besar. Kalau dari Februari 4,86 September 5,11 itu kenaikannya 0,25 persen,” ungkapnya.
Selanjutnya Upah Buruh Tani Harian turun 1,99 persen pada September terhadap Maret 2022. Dan inflasi juga merupakan salah satu faktor penyebab kemiskinan di Kalbar.
“Sedangkan inflasi kalau kita lihat dari September 2020 ke Maret 2022 itu lebih besar di September yaitu sebesar 3,70 persen, lebih besar dari periode sebelumnya untuk September terhadap Maret 2022 itu untuk inflasi,” imbuhnya.
Selanjutnya, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), kata Sari bisa jadi faktor kemiskinan warga Kalbar. Namun se-Indonesia, Kalimantan Barat secara rata-rata meningkat tipis.
ADVERTISEMENT
“Kita juga merasakan kenaikan harga BBM yang jatuh pada September 2022, baik itu pertalite, pertamax, solar saya rasa itu juga ikut berperan meskipun yang berpengaruh langsungnya kita harus lakukan kajian-kajian lagi. Dari indikasi ini terjadilah kenaikan penduduk miskin, 0,08 persen sangat kecil. Jadi rata-rata untuk 25 provinsi tipis sih kenaikan di bulan September ini,” tukasnya.