Konten Media Partner

Didi Haryono Ajak Masyarakat Rawat Persaudaraan

30 September 2024 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawagub Kalbar, Didi Haryono, menghadiri rangkaian kegiatan peringatan hari kelahiran Nabi Konghucu 2557 di Pontianak. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Cawagub Kalbar, Didi Haryono, menghadiri rangkaian kegiatan peringatan hari kelahiran Nabi Konghucu 2557 di Pontianak. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Calon Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1, Didi Haryono, mengajak masyarakat untuk merawat persatuan dan persaudaraan. Hal ini disampaikan Didi Haryono usai menghadiri rangkaian kegiatan peringatan hari kelahiran Nabi Konghucu 2557 di Pontianak, Minggu, 29 September 2024.
ADVERTISEMENT
Bang Didi, sapaan akrab Didi Haryono, menghadiri kegiatan dua kegiatan tersebut yang digelar terpisah. Pertama peringatan tersebut dilaksanakan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia atau MATAKIN Provinsi Kalbar. Sementara kegiatan kedua juga digelar Yayasan Bhakti Suci Pontianak.
Kehadiran Bang Didi pada dua kegiatan itu disambut antusias tokoh-tokoh Tionghoa. Sambutan hangat, dan pelukan menjemput kehadiran mantan Kapolda Kalbar itu.
Pria kelahiran Sambas 1962 tahun ini, dengan ramah menyalami sejumlah tokoh Tioghua yang hadir dalam kegiatan itu. Bang Didi mengatakan, seluruh agama mengajarkan nilai-nilai kebaikan, termasuk pula agama Konghucu yang juga menuntun manusia berbudi pekerti baik, rendah hati, menjunjung tinggi persaudaraan, dan kemanusiaan.
"Dalam agama islam yang saya imani, juga sama. Kewajiban manusia berakhlak mulia atau akhlakulkarimah," ungkapnya
ADVERTISEMENT
Nilai-nilai hidup yang baik ini, telah dicontohkan nabi konghucu dan mesti jadi pedoman dalam merawat persaudaraan dan keberagaman. Apalagi, tema dalam peringatan hari lahir nabi konghucu tersebut sanggat dalam
"Seorang Jun Zi (Susilawan) mau berlomba, tetapi tidak mau berebut, mau berkumpul, tetapi tidak mau berkomplot,"ujarnya.
Menurut, Bang Didi tema yang diangkat sangatlah relevan dengan kondisi di mana akan memilih pemimpin daerah, yakni bagaimana menciptakan kehidupan yang saling menghormati dan toleransi.
"Apa pun identitas etnis, golongan dan agama, kita harus bersungguh-sungguh membangun kehidupan yang rukun, harmoni, dan saling menghargai sesama ummat manusia," ungkapnya.
Di samping itu, seluruh pihak juga harus merawat kepentingan bangsa di atas segalanya. "Harapan kita penyelenggaraan Pilkada dapat berjalan kondusif Pilihan berbeda biasa, tapi persatuan dan kesatuan bangsa di atas segalanya," tuturnya.
ADVERTISEMENT