Diduga Dilarang Berhubungan dengan Kekasih yang Posesif, Gadis Sambas Bunuh Diri

Konten Media Partner
7 November 2022 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah GO saat divisum di rumah sakit. Foto: Dok Polsek Pemangkat
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah GO saat divisum di rumah sakit. Foto: Dok Polsek Pemangkat
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Diduga akibat tak direstui dalam hubungan asmara oleh keluarga, seorang gadis di Pemangkat berinisial GO nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu terjadi di rumahnya, di Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, pada Minggu, 6 November 2022, sekitar pukul 08.20 WIB.
Kapolsek Pemangkat, Kompol Hoerrudin, menyebutkan, hubungan asmara GO dengan pria yang dipilihnya tak direstui oleh keluarga, dan teman-temannya, karena teman lelakinya tersebut posesif, melarang-larang korban untuk keluar rumah.
“Tepatnya di kamar tidur korban, telah ditemukan tubuh korban dalam keadaan menggantung pada seutas tali tambang plastik, yang mana tali tambang tersebut terikat pada sebatang kayu bulat, yang terbentang di kamar tidur korban,” ungkap Hoerrudin, Senin, 7 November 2022.
Kejadian tersebut bermula saat ibu korban mengajak korban pergi beribadah, namun karena tak ada jawaban dari dalam kamar, ibu korban menyuruh saksi lain untuk memanjat dinding kamar, dan melihat dari ventilasi.
ADVERTISEMENT
“Pada saat melihat dari ventilasi, kepala korban tergantung dan selanjutnya mendobrak pintu kamar tidur korban, namun tidak terbuka. Kemudian berusaha membuka pintu kamar tidur dengan alat cangkul dan akhirnya terbuka,” paparnya.
Dugaan sementara, korban nekat gantung diri, karena masalah asmara dengan teman lelakinya. Karena menurut keterangan dari keluarga korban, korban tak memiliki riwayat penyakit dan masalah keluarga lainnya.
“Sementara menurut keterangan dari kedua orang tua, saudara, dan kawan-kawannya, yang bersangkutan punya hubungan asmara dengan laki-laki, dan dari orang tua, adiknya, dan teman-temannya, tidak setuju dengan hubungan itu, karena lelakinya terlalu meminta dia agar tidak boleh keluar dan lainnya,” ucapnya.
Sementara itu, keterangan dari ibu korban, Amu, mengatakan, sekitar pukul 05.00 WIB, ia melihat anaknya membawa kursi ke dalam kamar. Saat ditanya terkait kursi tersebut, korban tak menjawab.
ADVERTISEMENT
“Pertama aku sudah bangun pagi, jam 5 lewat dia sudah angkat bangku. Saya tanya untuk apa, dia gak jawab. Jam 8 lewat saya panggil mau ke Vihara gak dijawab. Saya suruh tetangga buka kamar, karena dikunci dari dalam. Di rumah sih gak ada masalah, sama pacarnya kali ya ada masalah, saya gak tahu,” tukasnya.