Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Digitalisasi Bantu Pelaku UMKM Bertahan saat Pandemi COVID-19
4 Desember 2020 20:19 WIB

ADVERTISEMENT
Digitalisasi Bantu Pelaku UMKM Bertahan saat Pandemi COVID-19
Hi!Pontianak - Digitalisasi di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sejatinya dapat membantu eksistensi para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. Apalagi, karena pandemi COVID-19 hampir semua sektor terdampak.
ADVERTISEMENT
Para pelaku UMKM pun terus berjuang agar bisa bertahan di masa-masa sulit ini akibat pandemi COVID-19. Mereka yang memanfaatkan kemajuan teknologi dalam mengembangkan usahanya tentu merasa terbantu. Meski tidak mudah untuk bertahan di masa pandemi ini.
Pemanfaatan teknologi untuk memasarkan produk hingga transaksi rupanya dirasakan manfaatnya oleh salah satu pelaku UMKM di Kabupaten Sekadau, Kalbar. Dia adalah Zulkifli Amsyah.
Zul, sapaan akarab Zulkifli Amsyah ini memiliki berbagai jenis usaha, mulai dari roti, wedang jahe hingga parfum. Jauh-jauh sebelumnya, pria berkacamata ini juga pernah menjajaki usaha startup, yakni Ojek Food Sekadau.
Digitalisasi bukanlah barang baru bagi Zul. Ia yang telah lama memanfaatkan teknologi dalam usahanya begitu merasakan kemudahan. Kemajuan teknologi telah membantunya bertahan di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, digitalisasi telah banyak membantunya mulai dari perizinan hingga memasarkan atau mempromosikan produknya. Ia sadar, bahwa cakupan promosinya sangat luas berkat kemajuan teknologi.
“Secara aplikasi sendiri memang kita belum punya sendiri. Tapi, kita memanfaatkan marketplace, seperti Shoppee, kemudian media sosial ada Instagram, WhatsApp dan Facebook. Untuk penjualan kita sangat terbantu sekali. Cepat menyebarnya dan efeknya bagus. Alhamdulillah itu sangat membantu sekali,” ungkap Zul, baru-baru ini.
Zul mengaku beruntung hidup di zaman serba digital seperti sekarang ini. Usahanya pun semakin dikenal luas oleh masyarakat. Maka, tidak heran customer yang membeli produknya tidak hanya dari Sekadau saja, melainkan juga dari luar daerah. Kondisi itu tentunya berbeda bila ia hanya memasarkan produknya secara konvensional, di mana cakupannya sangat terbatas.
Di samping itu, ia juga bersyukur selama ini Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Sekadau memberikan pembinaan, di antaranya dilibatkan dalam pelatihan. Bahkan, kata dia, Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Sekadau juga melakukan followup terhadap pelaku UMKM yang mengurus perizinan.
ADVERTISEMENT
“Selain itu, ada Rumah Kreatif BUMN (RKB) PLN Sekadau yang juga sering mengadakan pelatihan, pembinaan dan motivasi bisnis,” kata Zul.
Sebagai anak muda, Zul tentu memiliki harapan kedepan agar para pelaku UMKM di Sekadau semakin berkembang dan bisa bersaing dengan produk-produk dari luar. Menurutnya, hal tersebut juga memerlukan sinergitas para pemangku kepentingan dan pihak-pihak yang peduli terhadap UMKM.
“Kedepan tentunya kita berharap ada marketplace khusus untuk produk-produk Sekadau, misalnya aplikasi khusus untuk masyarakat Sekadau yang di dalamnya untuk memajang atau menjual produk-produk UMKM Sekadau,” harap Zul.
Tingkatkan Pelatihan dan Pembinaan
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Sekadau, ST Emanuel mengakui, kemajuan teknologi belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku UMKM di Kabupaten Sekadau. Kendati demikian, kata dia, sebagian di antaranya sudah menggunakan media sosial hingga marketplace yang tersedia saat ini.
ADVERTISEMENT
“Secara khusus kita memang belum ada aplikasi tersendiri. Tapi, saat ini kita sedang membangun UMKM Center untuk menampung produk UMKM di Sekadau. Selain gedung, tentu kita juga mempersiapkan digitalisasi nantinya,” beber Emanuel.
“Nanti semua produk-produk UMKM di fokuskan di sana. Kalau saat ini memang pelaku UMKM menjual produknya secara manual (konvensional),” timpalnya.
Pihaknya berupaya agar UMKM Center yang menampung produk-produk UMKM di Sekadau bisa beroperasi pada 2021 mendatang. Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan infrastruktur teknologi untuk menunjang pemasaran produk-produk UMKM tersebut.
Selain mempersiapkan sarana, Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Sekadau juga mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya para pelaku UMKM. Pelatihan serta pendampingan diberikan kepada para pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha mereka.
ADVERTISEMENT
“Di tengah pandemi, tentunya kita juga berharap para pelaku UMKM dapat berinovasi. Inovasi usaha maupun produknya. Sehingga, mereka juga bisa menangkap peluang yang ada karena digitalisasi di masa sekarang sangat penting,” ucap Emanuel.
Tantangan Besar bagi Pelaku UMKM
Di masa sekarang banyak aplikasi digital yang memudahkan para pelaku UMKM untuk bertransaksi. Namun, tidak semua pelaku UMKM dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengembangkan usahanya. Untuk bertahan di tengah pandemi, UMKM harus masuk ke dunia digital yang juga berkembang begitu cepat.
Kondisi tersebut tentunya menjadi tantangan besar, di mana faktor kurangnya kemampuan beradaptasi dengan dunia digital hingga keengganan pelaku UMKM mengubah gaya transaksi mereka harus perlahan diubah. Untuk itu, pemerintah maupun penyedia aplikasi diharapkan terjun langsung merangkul para pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT
“Jadi walaupun kita ngomong digital, tetap harus ada pendampingannya. Pendampingan itu macam-macam bentuknya, bisa melalui training, coaching, gathering, konsultasi. Intinya mereka (UMKM) harus mempersiapkan diri ke sana (digital),” jelas T. M. Zakir Machmud, Kepala UMKM Center Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia dalam Dialog Produktif dengan tema ‘Naik Kelas UMKM Lewat Digitalisasi’ di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Pakar ekonomi UMKM ini juga menerangkan sulitnya mengenalkan digitalisasi kepada para pelaku UMKM. Padahal, digitalisasi sangat bermanfaat bagi UMKM, terutama saat pandemi ini. Di mana mereka sulit melakukan transaksi langsung ke konsumen maupun supplier.
“Pengaruh peer group (lingkungan) itu besar berdasarkan studi yang pernah kami lakukan. Jadi, kalau mereka mengadopsi satu teknologi, misalkan pembayaran dengan salah satu merek, mereka pasti akan ngobrol dulu dengan temannya, kalau ke, baru mau,” paparnya.
ADVERTISEMENT
“Sekarang salah satu cara pakai digital. Dengan dia (UMKM) masuk ke dalam digital, hubungan ke depan (penjualan), marketingnya dengan digital. Begitu juga dengan dia ke belakang, dengan supplier-nya,” sambung Zakir.
Jika kemajuan teknologi ini dimanfaatkan secara maksimal, bukan saja hanya membantu UMKM saja, melainkan bisa menciptakan peluang usaha baru. Dengan demikian, muncul lapangan kerja dan kehidupan yang lebih baik pada masyarakat.
“Kalau lihat pengalaman-pengalaman sebelumnya, misalnya ambil contoh revolusi industri (1, 2, 3), sekarang ke empat, itu pasti akan muncul peluang-peluang baru, atau inovasi-inovasi baru yang membuat masyarakat akan better of. Saya optimis itu,” pungkas Zakir.