Konten Media Partner

Festival Meriam Karbit Pontianak Didorong Masuk ke Kalender Event Kemenpar

21 April 2023 2:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda Kalbar, Harisson, menyulut meriam karbit di tepian Sungai Kapuas Pontianak. Foto: Dok Adpim Pemprov Kalbar
zoom-in-whitePerbesar
Sekda Kalbar, Harisson, menyulut meriam karbit di tepian Sungai Kapuas Pontianak. Foto: Dok Adpim Pemprov Kalbar
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444H, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat, Harisson membuka festival meriam karbit, dengan menyulut meriam yang sudah dihias, di tepian Sungai Kapuas, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, pada Kamis malam, 20 April 2023.
ADVERTISEMENT
Sekda Kalbar bersama Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, beserta Forkopimda lainnya, naik kapal galaherang menuju Banjar Serasan.
Ada 22 kelompok yang mengikuti festival meriam karbit ini. Harisson mengimbau, agar festival meriam karbit ini dapat dimasukkan sebagai even nasional, agar dapat dipromosikan dalam kalender even pariwisata.
“Untuk festival meriam karbit di Kota Pontianak ini, Pemerintah Provinsi Kalbar terus mendukung. Diharapkan nanti panitianya dapat mengajukan proposal, misalnya kegiatan tahun depan, dan Pemkot Pontianak harus memasukkan festival meriam karbit ini ke dalam even kalender nasional. Jadi dia dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata,” jelas Harisson.
Sekda Kalbar beserta Wali Kota Pontianak dan Wakil Wali Kota Pontianak saat membuka festival meriam karbit di Pontianak. Foto: Adpim Pemprov Kalbar
Tahun ini, kata dia, festival meriam karbit Pontianak ini terlambat didaftarkan ke kalender even, sehingga festival ini belum masuk ke even nasional.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Harisson juga menyebutkan bahwa dalam rangka melestarian warisan budaya ini, kebutuhan-kebutuhan meriam harus didukung oleh Pemkot Pontianak maupun Pemprov Kalbar.
“Kalau balok satu dua balok bisa dibantu. Tapi kalau banyak, tidak bisa. Pastilah bisa, kalau 1 sampai 2 balok. Tapi kan kadang-kadang kita ditunggangi oknum-oknum, dan banyak meminta balok dalam jumlah banyak. Tentu saja tidak akan disetujui,” ungkapnya.
Setelah dilanda pandemi beberapa tahun terakhir, festival meriam karbit di Pontianak ini cukup sepi, karena pemerintah membatasi adanya kerumunan. Sehingga dalam hal ini, Harisson mengatakan agar masyarakat dapat mendukung festival meriam karbit ini menjadi lebih meriah.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyulut meriam karbit. Foto: Prokopim Pemkot Pontianak
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai menyulut meriam karbit, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalbar, Sutarmidji, yang sudah membantu memberikan sumbangan berupa uang tunai Rp 20 juta untuk memeriahkan festival meriam karbit ini.
ADVERTISEMENT
“Tadi juga ada bantuan dari Pak Gubernur, tahun depan subsidi karbit, karena mereka sudah berkontribusi bekerja dan membangun merakit meriam ini,” ucapnya.
Menurut Edi, festival meriam karbit ini adalah warisan budaya yang menjadi tradisi pada malam Lebaran di Pontianak, terutama di tepian Sungai Kapuas.
“Masyarakat bisa bermain sepuasnya, dan banyak juga dilakukan para pendatang, turis-turis lokal yang ada, untuk menikmati sensasi menyulut meriam besar ini. Ini menjadikan suatu hal yang terkenang bagi mereka,” tuturnya.
“Bagi kita warga Pontianak yang mendengarkan meriam karbit ini menandakan ini malam Lebaran, pertanda Ramadan telah berakhir, penuh sukacita. Tidak lengkap jika tidak mendengarkan meriam pada malam Lebaran. Ini lah yang menandakan hari kemenangan itu, kita rasakan kegembiraan dan kebersamaan,” tutupnya.
ADVERTISEMENT