Ini Tampang Pelaku yang Siksa Rekan Kerja Perempuan Pakai Kunci Inggris

Konten Media Partner
30 November 2021 12:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tersangka PN, yang menyiksa rekan kerja perempuannya dengan menggunakan kunci inggris. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka PN, yang menyiksa rekan kerja perempuannya dengan menggunakan kunci inggris. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Seorang pria di Pontianak ditangkap polisi karena menganiaya rekan kerjanya. Korban berinisial IM yang baru berusia 17 tahun tersebut dipukuli berkali-kali dan dibantai dengan kunci Inggris oleh tersangka berinisial PN.
ADVERTISEMENT
Kepada polisi, PN mengaku kesal kepada IM, karena sering dipanggil 'babu' oleh korban.
“Karena (saya) sering dibilang 'babu'. Misalkan mereka susah, saya bantu. Kalau saya minta bantuan, pasti mereka gak mau, pasti ada saja alasan. Buat pulang, (saya) ambil barang-barang dan dompet (mereka), Saya menyesal. (Saya) hanya ingin melukai, tidak ingin membunuh, baru malam itu direncanakan," papar PN kepada wartawan, Selasa, 30 November 2021.
Sebelumnya, menurut PN, IM membuatnya sakit hati. "Tiga hari sebelum kejadian. Ucapan 'babu' udah sering diucapkan,” kata PN saat diwawancarai.
PN secara membabi buta menyiksa korban. Pertama ia mencekik leher korban dengan tali sepatu yang ia bawa, kemudian ia memukuli korban dengan tangan kosong. Belum puas, ia kemudian mengambil kunci Inggris yang telah ia bawa sebelumnya, dan menyerang kepala korban bertubi-tubu. Lalu ia menyeret korban. Melihat korban masih sadar, ia kemudian memukuli korban dengan menggunakan tangan kosong. Setelah memastikan korban tak bergerak, baru ia meninggalkan korban di depan pintu kamar tidurnya.
ADVERTISEMENT
Saat kabur, PN juga membawa lari sejumlah barang berharga milik korban, termasuk sepeda motor, dan uang di meja kasir kafe.
PN akhirnya berhasil ditangkap polisi saat berada di rumah kakaknya, di Entikong. Sebelumnya ia sempat kabur ke Bengkayang, ke rumah orang tuanya.