Konten Media Partner

Iptu Sulastri, Sosok di Balik Film 'Sayap-sayap Patah': Belum Berani Nonton

3 September 2022 8:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sayap-sayap Patah. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Sayap-sayap Patah. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Sosok Iptu Sulastri mencuri perhatian publik usai munculnya Film Sayap Sayap Patah, yang kini sedang tayang di bioskop seluruh Indonesia. Dalam film tersebut Iptu Sulastri diperankan oleh Poppy Sovia, yang memerankan tokoh bernama Gendis.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Sulastri, yang kini menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Sanggau, mengaku masih belum berani menonton film tersebut. Hal tersebut ia ungkapkan saat dihubungi Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
Iptu Sulastri saat dihubungi Moeldoko. Foto: Instagram Moeldoko
Gendis, dalam film yang disutradarai Rudi Soedjarwo, itu mendapat perlakuan kasar, bahkan sampai dihajar habis-habisan oleh ratusan narapidana. Ternyata kejadian itu benar-benar terjadi, dan dialami langsung oleh Iptu Sulastri. Iptu Sulastri menjadi satu-satunya Polwan yang menjadi korban pada kerusuhan di rutan Mako Brimob tersebut.
Saat dihubungi oleh Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, melalui video call, Sulastri mengaku belum menonton film yang mengangkat kisah nyata peristiwa kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada 8 Mei 2018, di Jakarta itu.
ADVERTISEMENT
"Aku tadi malam nonton sayap-sayap patah, udah nonton belum?" tanya Moeldoko kepada Sulastri, dikutip dari video yang diunggahnya di Instagram, Sabtu, 3 September 2022.
"Belum berani Jenderal," jawab Sulastri.
Polwan yang pernah bertugas sebagai Kapolsek Pontianak Kota itu, mengaku belum dapat menonton film tersebut, karena masih ada rasa trauma masa lalu. "Masih ada trauma-trauma gitu nggak dengan kejadian yang lalu?" tanya Moeldoko.
"Kalau sedih, iya. Karena teman-teman itu kan dari kecil sama-sama. Berjuang bersama-sama, pergi bersama-sama. Saya juga yang bawa. Jadi sebenarnya trauma tidak untuk diri sendiri, tapi sedih melihat rekan-rekan yang sudah tidak ada," jawab Sulastri dengan suara bergetar.
Sebagai informasi pada kejadian tersebut, Iptu Sulastri masih bertugas sebagai anggota Densus 88, di bawah naungan Bareskrim Polri. Ia terpilih menjadi pasukan khusus dalam penanganan aksi teroris di Indonesia. Dia kemudian menjadi wakil komandan penjaga tahanan, yang menjadi alasan mengapa Sulastri berada di Rutan Brimob ketika kerusuhan itu terjadi.
ADVERTISEMENT
Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 155 narapidana terorisme membobol rutan Mako Brimob. Iptu Sulastri menjadi salah satu korban.