Konten Media Partner

Mandi Rupang, Tradisi Masyarakat Tionghoa Kalbar Rayakan Hari Waisak

12 Mei 2025 12:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Biksu Lian Sui sedang melakukan ritual pemandian rumpang di Vihara Vajra Bumi Kertayuga, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Foto: Rabiansyah/Hi!Pontianak.
zoom-in-whitePerbesar
Biksu Lian Sui sedang melakukan ritual pemandian rumpang di Vihara Vajra Bumi Kertayuga, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Foto: Rabiansyah/Hi!Pontianak.
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sejumlah masyarakat Tionghoa Kalimantan Barat (Kalbar) berkumpul di Vihara Vajra Bumi Kertayuga yang berada di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya (KKR) untuk melakukan ritual pembersihan patung atau yang dikenal dengan 'Mandi Rupang'.
ADVERTISEMENT
Mandi Rupang merupakan sebuah ritual pembersihan patung Buddha atau dewa-dewi di dalam tradisi masyarakat Tionghoa dalam menyambut perayaan Waisak. Memandikan rupang bukan hanya sekadar membersihkan patung secara fisik, tetapi juga memiliki makna simbolis terkait pembersihan batin dan penyucian diri.
“Hari Waisak ini kita tau di mana Buddha dilahirkan kita melakukan pemandian Rupang, ini bertujuan untuk mensucikan diri kita, ibaratkan diri kita itu dimandikan dan dibersihkan kembali,” ungkap Biksu Lian Sui, Senin 12 Mei 2025.
Selain itu kita merupakan kewajiban untuk menjaga kesucian batin terhadap masing-masing umat Buddha yang ada di Kalbar khususnya.
“Seluruh umat diwajibkan untuk memandikan Rupang sendiri untuk menjaga kelestarian budaya kita,” tambahnya.
Sementara itu, Kemenag Kota Pontianak Penyelenggara Buddha, Rakima mengatakan jika pemerintah tetap terus berkomitmen terhadap pelaksanaan hari raya yang ada.
ADVERTISEMENT
“Kami akan terus mendukung sebab ini merupakan peringatan hari keagamaan di mana para umat akan mengintrospeksi dirinya. Dan ini menjadi kegiatan rutin yang dilakukan dalam tahun ke tahun agar lebih baik ke depannya,” jelas Rakima.