Konten Media Partner

Melihat Keseruan Tari Jepin Langkah Bujur Serong di Pontianak

2 November 2019 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tari Jepin Langkah Bujur Serong yang ditampilkan dalam Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2019. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Tari Jepin Langkah Bujur Serong yang ditampilkan dalam Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2019. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Berbagai macam komunitas seni di Pontianak mengikuti Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2019 yang digelar di Pasar Dahlia Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (2/11). Festival tersebut digelar selama 2 hari, yaitu Sabtu (2/11) hingga Minggu (3/11).
ADVERTISEMENT
Dalam Festival Pasar Rakyat itu digelar berbagai macam pertunjukan seni di halaman Pasar Dahlia. Salah satu pertunjukan yang menarik perhatian pengunjung pasar, yaitu tarian Jepin Langkah Bujur Serong. Tarian ini dibawakan oleh Ikatan Mahasiswa Seni Prodi Seni Pertunjukkan Untan (Ikan Mas).
Kaprodi Pendidikan Seni Pertunjukan Fkip Untan, Ismunandar mengatakan, tarian Jepin Langkah Bujur Serong sendiri merupakan tarian khas yang dipopulerkan oleh daerah Sungai Jawi.
“Jepin Langkah Bujur Serong itu dari Sungai Jawi, memang asal muasalnya dari daerah Teluk Pakedai, Tanjung Bunga tetapi mereka ketika itu berpindah ke Kota Pontianak dan mereka mengembangkan serta mempopulerkan tarian tersebut di Kota Pontianak dan menjadi milik Kota Pontianak. Tapi memang asal usulnya dari Teluk Pakedai,” katanya kepada Hi!Pontianak.
Tarian Jepin Langkah Bujur Serong dibawakan oleh Ikatan Mahasiswa Seni Prodi Seni Pertunjukkan Untan (Ikan Mas). Foto: Teri/Hi!Pontianak
Ia melanjutkan, tarian Jepin Langkah Bujur Serong sendiri merupakan tari jepin tradisional yang dipopulerkan oleh seniman di Kota Pontianak, Yusuf Jahyani. “Tarian ini merupakan jepin tradisional Kota Pontianak, yang memang kebetulan sumbernya berasal dari Sungai Jawi,” ucap Ismunandar.
ADVERTISEMENT
Selain tarian, musik serta syairnya juga dibuat langsung oleh Yusuf Jahyani dan kini telah diaransemen dengan musik modern. “Musik melayu, lagu dan syairnya diciptakan oleh bapak Yusuf Jahyani dan tadi sudah diaransemen dengan musik modern. Beliau memang seniman di Pontianak dan instruktur pengajar di Program Seni Pendidikan Seni Tari dan Musik Untan,” ungkapnya.
Ismunandar mengatakan, tarian tersebut juga merupakan mata perkuliahan di Fkip Untan. Ia mengatakan, hanya dibutuhkan waktu seminggu bagi mahasiswanya untuk berlatih mempersiapkan penampilan dalam kegiatan tersebut.
Ia melanjutkan, pertunjukan tari yang digelar di acara pasar rakyat bertujuan agar dapat diapresiasi masyarakat lebih luas. Sehingga masyarakat bisa mengenalkan kembali tradisi dulu yang terasa asing dan kembali lagi di kehidupan.
Tarian Jepin ditampilkan oleh para penari dengan mengenakan pakaian keseharian. Foto: Teri/Hi!Pontianak
“Saya pikir kesenian terasa agak ekslusif, yang menonton hanya kalangan pegiat seni juga. Jadi saya rasa harus meluaskan apresiasi masyarakat terhadap seni, kita ingin masyarakat yang lebih luas lebih mengetahui, mereka tidak lekat melihatnya sehingga itu menjadi asing. Kita kembalikan itu bahwa ini adalah tradisi yang memang hidup di masyarakat,” bebernya.
Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2019 yang digelar di Pasar Dahlia Pontianak, Kalimantan Barat, selama 2 hari. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Pertunjukan yang ditampilkan mahasiswa Ikan Mas menggunakan pakaian keseharian. Hal tersebut dilakukan agar lebih situasional dengan kondisi pasar.
ADVERTISEMENT
“Busana kita buat situasional. Supaya lebih mudah ketika orang ingin berjepin dan dalam keadaan busana apapun bisa langsung ikut berjepin, karena tarian itu juga tari pergaulan yang bisa menjadi huburan masyarakat,” tukas Ismunandar.